Ini Fakta Tiup Lilin untuk Uji Masker Kain 

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 Mei 2020
Ini Fakta Tiup Lilin untuk Uji Masker Kain Ini Fakta Tiup Lilin untuk Uji Masker Kain 

Halodoc, Jakarta – Penggunaan masker kain menjadi salah satu upaya yang disarankan untuk menghindari penularan virus Corona. Meski disebut tidak seefektif masker medis, penggunaan masker kain masih lebih baik, daripada tidak memakai masker sama sekali. Namun, belakangan ini beredar video di dunia maya yang meragukan kemampuan masker kain dalam melindungi seseorang. 

Melalui video tersebut, seorang pria mengatakan bahwa ada cara menguji masker kain bisa melindungi serta menyaring partikel dan virus atau tidak. Caranya adalah dengan menyalakan lilin dan coba tiup sambil mengenakan masker. Katanya, jika api pada lilin tersebut mati, berarti masker kain tidak cukup baik. Lantas, bagaimana sebenarnya fakta dan cara mengenali masker yang baik? Simak pembahasannya di bawah ini!

Baca juga: Prediksi Pandemi Corona di Indonesia Berakhir pada 23 September

Masker Kain untuk Melindungi Diri 

Pria dalam video tersebut mengenakan masker scuba. Kemudian, ia meniup lilin yang ada di depannya lalu api mati. Dia akhirnya mengambil kesimpulan bahwa masker scuba tidak cukup efektif untuk digunakan. Belakangan ini, masker scuba menjadi jenis masker kain yang cukup banyak ditemukan di jalanan. Masker scuba sendiri merupakan sebutan untuk masker kain berbahan neoprene atau polychloroprene.

Di tengah kelangkaan masker yang sempat melanda, mengenakan atau membuat sendiri masker kain memang menjadi pilihan yang baik. Sebenarnya, bahan masker terbaik untuk menyaring partikel adalah bahan yang dipakai pada masker bedah. Kendati begitu, ada jenis kain lain yang juga bisa digunakan. Jenis kain yang bisa digunakan, di antaranya sutra dan katun. 

Tingkat kemampuan masing-masing bahan kain untuk menyaring partikel adalah kain lap 73 persen, bahan cotton blend 70 persen, sarung bantal antimikroba 68 persen, linen 62 persen, sarung bantal biasa 57 persen, sutra 54 persen, serta katun 51 persen. Namun jika terpaksa, sebenarnya kamu bisa membuat masker dengan bahan kain yang ada. Ingat, mengenakan masker kain masih jauh lebih baik daripada tidak mengenakan masker sama sekali. 

Baca juga: Ketahui Risiko Penggumpalan Darah pada Pasien COVID-19

Jika ingin membuat masker kain sendiri, kamu bisa memanfaatkan kain atau pakaian bekas yang bersih. Agar tingkat perlindungannya lebih baik, bahkan menyerupai masker bedah, buatlah masker kain yang memiliki tiga lapisan. Sebagai lapisan pertama dan ketiga, kamu bisa memilih jenis bahan yang memiliki serat padat, kemudian di tengahnya yang merupakan lapisan kedua, masukkan kain filter yang halus atau tisu. 

Masker kain tiga lapis disebut lebih efektif dan bisa digunakan sebagai pengganti masker bedah serta lebih membuat nyaman. Namun ingat, penggunaan masker kain tidak boleh lebih dari empat jam. Setelah itu, masker kain harus diganti. Masker kain yang sudah digunakan harus dicuci dan disetrika sebelum digunakan kembali. 

Baca juga: Masker Kain Sebaiknya Tidak Dipakai Lebih dari 4 Jam, Ini Alasannya

Agar lebih efektif, pastikan untuk memilih masker kain yang sesuai dengan ukuran wajah. Masker kain yang baik harus bisa menutup mulut, hidung, serta dagu. Selain itu, pastikan untuk selalu mencuci tangan sebelum mengenakan masker. Hindari menyentuh area masker selama digunakan, tujuannya untuk menghindari kontaminasi pada kain. Segera ganti masker kain yang sudah terlalu kotor atau robek. 

Selain mengenakan masker, menghindari penularan virus corona juga bisa dilakukan dengan menjaga kesehatan tubuh. Kalau mengalami gejala sakit dan butuh saran ahli, coba hubungi dokter ahli di aplikasi Halodoc. Kamu bisa berbicara dengan dokter melalui Video/Voice Call dan Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips tetap sehat di tengah pandemi. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). How to Protect Yourself.
NCBI. Testing the Efficacy of Homemade Masks: Would They Protect in an Influenza Pandemic?
Livescience. Diakses pada 2020. Can homemade masks protect you from COVID-19?
Huffpost. Diakses pada 2020. The Best Materials For DIY Face Masks And Filters.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan