Ini Hal yang Bisa Dicapai saat Si Kecil Berusia 1-3 Tahun

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   25 April 2022

“Ada beberapa tonggak dasar pertumbuhan anak, termasuk perkembangan fisik, kognitif, bahasa, dan sosial dan emosional. Beberapa hal tersebut perlu diketahui guna memastikan anak tidak memiliki keterlambatan tumbuh kembang dapat dapat memberikan dampak negatif di kemudian hari.”

Ini Hal yang Bisa Dicapai saat Si Kecil Berusia 1-3 TahunIni Hal yang Bisa Dicapai saat Si Kecil Berusia 1-3 Tahun

Halodoc, Jakarta – Kehadiran si buah hati memberikan kebahagiaan tersendiri bagi orang tua. Orang tua tentu tak ingin melewatkan fase pertumbuhan anak sesuai dengan usianya. Setiap anak memiliki keunikan sendiri yang menjadikan dirinya istimewa. Mulai dari karakter hingga kebiasaan yang dilakukannya.

Segala hal yang dilakukan Si Kecil merupakan tanda dari pertumbuhan anak sesuai usianya. Sebagai orang tua, penting untuk mengetahui apakah ia sudah tumbuh secara maksimal atau. Jika tidak, tentu hal ini harus segera diatasi agar tidak memberikan dampak negatif ke depannya.

Pertumbuhan Anak Usia 1-3 Tahun

Berikut ini adalah beberapa tonggak dasar pertumbuhan anak saat ia berusia 12-36 bulan.

Usia 12-24 Bulan

Tonggak perkembangan fisik:

  • Anak mulai tumbuh gigi dengan cepat.
  • Anak mampu merangkak lebih cepat dan lebih baik dari sebelumnya.
  • Anak dapat berdiri sambil berpegangan pada furnitur atau tembok, dan kembali ke duduk dengan sendirinya.
  • Anak suka memindahkan benda dari satu tempat ke tempat lain.
  • Anak dapat duduk di kursi dengan sendirinya.

Tonggak perkembangan kognitif:

  • Anak suka bermain dengan menemukan benda yang tersembunyi.
  • Anak suka melihat buku bergambar dan dapat mengidentifikasi hal-hal dalam gambar.
  • Anak sudah dapat menggunakan benda untuk melakukan kegiatan, seperti menggunakan sendok atau garpu untuk berpura-pura makan.
  • Anak dapat menunjuk suatu benda yang orang tua ucapkan.
  • Anak dapat menunjukkan pemahaman tentang bentuk.
  • Anak menunjukkan keterampilan memecahkan masalah tahap awal.

Tonggak perkembangan bahasa: 

  • Anak sudah bisa menggunakan satu kata untuk mengartikan seluruh kalimat, seperti “kucing” untuk kucing yang sedang berlari atau melompat.
  • Anak dapat mengikuti petunjuk singkat, seperti mengambil sapu atau benda lain.
  • Anak sudah bisa memperhatikan orang lain berbicara kepada mereka.
  • Anak dapat menunjuk setidaknya tiga bagian tubuhnya.
  • Anak sudah memiliki 25-50 kosakata yang dapat ia sebut dan memahami 5–50 kosakata lain yang diucapkan orang lain.
  • Anak mulai memahami salam dan sopan santun ketika diminta, seperti hai, tolong, dan maaf.
  • Anak mulai memahami bagaimana menjawab atau merespon percakapan.

Tonggak perkembangan sosial dan emosional:

  • Anak memiliki sedikit rasa cemas terhadap orang asing dan lebih terbuka terhadap orang baru dikenal yang mengajaknya berbicara.
  • Anak sudah bisa bermain sendiri dalam waktu yang singkat.
  • Anak dapat menunjukkan kasih sayang, seperti mengelus hewan peliharaan.
  • Anak tertarik bermain bersama dengan orang yang lebih besar dari padanya.
  • Anak menunjukkan rasa kemandiriannya dan cenderung ingin melakukan sesuatu seorang diri.
  • Anak mulai rewel atau marah, terutama ketika mereka lapar atau lelah.
  • Anak semakin tertarik pada hal-hal baru, yang berujung pada aktivitas berbahaya, seperti memanjat

Usia 25-36 Bulan

Tonggak perkembangan fisik:

  • Anak mengalami pertumbuhan gigi yang pesat, termasuk beberapa geraham.
  • Anak dapat berlari lebih baik dan lebih jatuh.
  • Anak dapat berjalan mundur.
  • Anak dapat menaiki tangga rumah tanpa bantuan dan dengan hati-hati.
  • Anak dapat minum air menggunakan cangkir, sedotan, dan makan sendiri dengan sendok.
  • Anak sudah menunjukkan minat untuk belajar menggunakan toilet, tetapi masih membutuhkan bantuan orang tua.
  • Anak bisa mencuci tangan sendiri.
  • Anak mampu menggenggam cangkir, membuka kancing, dan membuka resleting pakaian.
  • Anak mampu memegang spidol dan krayon dengan benar.
  • Anak dapat menumpuk 4-6 tingkat balok mainan.

Tonggak perkembangan kognitif:

  • Anak mulai terlibat dalam permainan simbolik, seperti menggunakan kertas untuk dijadikan sebagai pesawat terbang.
  • Anak dapat mengurutkan barang berdasarkan jenisnya, seperti membereskan seluruh mainan berbentuk hewan menjadi satu.
  • Anak bisa bermain seorang diri dalam waktu yang lebih lama dari sebelumnya.
  • Anak dapat mengeksplorasi sebab dan akibat, seperti menarik buntut kucing membuatnya mencakar.
  • Anak memahami jika ibu izin keluar rumah untuk bekerja dalam waktu yang lama.
  • Anak dapat memberi tahu ketika ada bagian tubuh yang terasa sakit.

Tonggak perkembangan bahasa:

  • Anak senang membaca buku dengan interaktif, seperti menyebutkan nama-nama binatang.
  • Anak sudah memahami bahwa bahasa sangat penting untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan.
  • Anak dapat menyebutkan sebagian besar mainan yang mereka miliki.
  • Anak sudah memiliki 50–300 kosakata yang bisa ia ucapkan dan dengan cepat mempelajari hal baru.
  • Anak akan berbicara gagap apabila ada kosakata yang tidak ia ketahui dan ingin diucapkan.
  • Anak mampu membuat kalimat yang lebih panjang dan lebih lengkap.
  • Anak sering mengajukan pertanyaan untuk mengetahui hal-hal baru di sekitarnya.

Tonggak perkembangan sosial dan emosional:

  • Anak memiliki rasa empati dan dapat memahami emosi orang lain. Ia juga merespons dengan tepat.
  • Anak mengalami kesulitan untuk menunggu dan bergiliran.
  • Anak dapat membantu dengan tugas-tugas sederhana, seperti mengatur atau membersihkan meja.
  • Anak mengerti perasaan orang di sekitarnya saat senang atau tidak senang dengannya.
  • Anak masih sulit untuk berbagi dengan orang lain yang ingin meminjam mainannya.
  • Anak masih mengalami kesulitan dalam memilih sesuatu yang ia inginnya.
  • Anak memiliki tingkat negativitas yang tinggi dan sering menggunakan kata tidak.

Beberapa hal tersebut adalah panduan umum dari pertumbuhan anak. Tidak semua anak memiliki tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang sama. Jadi, ibu tidak bisa menyamaratakan apa yang sudah dicapai anak dengan anak lain seusianya.  Namun, ibu harus menemui dokter spesialis anak di rumah sakit terdekat jika:

  • Anak belum bisa melakukan sebagian besar tahap pencapaian dalam jangka waktu tertentu hingga batas usianya.
  • Anak tiba-tiba berhenti membuat kemajuan yang konsisten dalam waktu beberapa minggu.

Berkaitan dengan pertumbuhan anak, dokter dapat mendiagnosis penyebab dari perkembangan penundaan dan menyarankan langkah-langkah yang tepat untuk dilakukan. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mencegah keterlambatan pertumbuhan anak yang dapat berdampak pada perkembangannya.

Itulah fase pertumbuhan anak dilihat dari usianya. Jika ibu membutuhkan informasi lain seputar pola asuh dan tumbuh kembang anak, silahkan download Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Toddlers (1-2 years of age).
Kids Health. Diakses pada 2022. Your Child’s Development: 3 Years.
University of Pittsburgh. Diakses pada 2022. Developmental Milestones: 12-36 Months.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan