Ini Hal yang Dapat Menyebabkan Hipertensi Sekunder

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   09 Agustus 2019
Ini Hal yang Dapat Menyebabkan Hipertensi SekunderIni Hal yang Dapat Menyebabkan Hipertensi Sekunder

Halodoc, Jakarta –  Hipertensi sekunder (tekanan darah tinggi sekunder) adalah tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kondisi medis lain. Hipertensi sekunder dapat disebabkan oleh kondisi yang memengaruhi ginjal, arteri, jantung, sistem endokrin, dan juga kehamilan. 

Perawatan yang tepat dari hipertensi sekunder seringkali dapat mengontrol kondisi yang mendasarinya dan tekanan darah tinggi yang mengurangi risiko komplikasi serius.  Ini termasuk penyakit jantung, gagal ginjal dan stroke. Informasi lebih lengkap tentang hipertensi sekunder, cek di sini!

Cari Tahu Penyebab Hipertensi Sekunder

Sejumlah kondisi dapat menyebabkan hipertensi sekunder. Beberapa penyakit ginjal dapat menyebabkan hipertensi sekunder, termasuk:

Baca juga: Perlu Tahu, Tanda-Tanda Terkena Hipertensi Sekunder

  • Komplikasi Diabetes (Nefropati Diabetik) 

Diabetes dapat merusak sistem penyaringan ginjal, yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

  • Penyakit Ginjal Polikistik 

Dalam kondisi yang diwariskan ini, kista di ginjal mencegah ginjal bekerja secara normal dan dapat meningkatkan tekanan darah.

  • Penyakit glomerulus 

Ginjal menyaring limbah dan natrium menggunakan filter berukuran mikroskopis yang disebut glomerulus yang kadang-kadang bisa membengkak. Jika glomerulus yang bengkak tidak dapat bekerja secara normal, pengidapnya mungkin mengalami tekanan darah tinggi.

  • Hipertensi Renovaskular 

Jenis hipertensi ini disebabkan oleh penyempitan (stenosis) dari satu atau kedua arteri yang menuju ke ginjal.

  • Hipertensi Renovaskular Sering 

Jenis hipertensi ini disebabkan oleh jenis plak lemak yang sama yang dapat merusak arteri koroner (aterosklerosis) atau kondisi terpisah di mana otot dan jaringan fibrosa dari dinding arteri renalis menebal dan mengeras menjadi cincin (fibromuskular dysplasia). Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang ireversibel.

Kondisi medis yang mempengaruhi kadar hormon juga dapat menyebabkan hipertensi sekunder. Kondisi-kondisi ini dapat meliputi:

Baca juga: Hipertensi Sekunder dan Hipertensi Primer, Apa Bedanya?

  • Sindrom Cushing

Dalam kondisi ini, obat-obatan kortikosteroid dapat menyebabkan hipertensi sekunder, atau hipertensi dapat disebabkan oleh tumor hipofisis atau faktor-faktor lain yang menyebabkan kelenjar adrenal memproduksi terlalu banyak hormon kortisol.

  • Aldosteronisme

Dalam kondisi ini, tumor di salah satu atau kedua kelenjar adrenal, peningkatan pertumbuhan sel normal di salah satu atau kedua kelenjar adrenal atau faktor lain menyebabkan kelenjar adrenal melepaskan hormon aldosteron dalam jumlah yang berlebihan. 

Ini membuat ginjal menahan garam dan air dan kehilangan terlalu banyak kalium, yang meningkatkan tekanan darah.

Baca juga: Gaya Hidup Sehat untuk Pengobatan Hipertensi Sekunder

  • Pheochromocytoma

Tumor langka ini, biasanya ditemukan di kelenjar adrenalin, meningkatkan produksi hormon adrenalin dan noradrenalin, yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi jangka panjang atau lonjakan tekanan darah jangka pendek.

  • Masalah tiroid 

Ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid (hipotiroidisme) atau memproduksi terlalu banyak hormon tiroid (hipertiroidisme), tekanan darah tinggi dapat terjadi.

  • Hiperparatiroidisme 

Kelenjar paratiroid mengatur kadar kalsium dan fosfor dalam tubuh. Jika kelenjar mengeluarkan terlalu banyak hormon paratiroid, jumlah kalsium dalam darah meningkat yang memicu peningkatan tekanan darah.

Hipertensi primer tidak memiliki penyebab tunggal. Ini adalah faktor genetik, diet terutama peningkatan asupan garam (natrium klorida), obesitas, resistensi insulin, kelebihan alkohol kronis, penuaan, stres, dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Jadi, ini situasi yang berbeda dengan hipertensi sekunder. 

Hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi dengan penyebab mendasar dan berpotensi dapat diperbaiki. Kalau ingin tahu lebih banyak mengenai penyebab kamu memiliki gejala, seperti sialolithiasis, untuk memastikannya segera hubungi langsung ke Halodoc

Dokter ataupun psikolog yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Referensi:

American Family Physician (2019). Diagnosis of Secondary Hypertension: An Age –Based Approach
WebMD (2019). What is Secondary Hypertension
Harvard Health Publishing (2019). Secondary Hypertension

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan