Ini Kaitan Anemia dengan Penyakit Radang Usus

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   25 Februari 2021
Ini Kaitan Anemia dengan Penyakit Radang UsusIni Kaitan Anemia dengan Penyakit Radang Usus

Halodoc, Jakarta - Anemia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh terlalu rendah. Secara umum, ada tiga jenis umum sel darah, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Sel darah merah merupakan bagian dari darah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Satu fakta menarik yang penting untuk diketahui adalah, anemia memiliki kaitan dengan penyakit radang usus atau inflammatory bowel disease. Lebih tepatnya, orang yang mengalami penyakit radang usus berisiko mengalami anemia. Mengapa demikian? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Baca juga: 5 Jenis Asupan Makanan untuk Pengidap Anemia

Alasan Pengidap Penyakit Radang Usus Berisiko Anemia

Menurut penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Hematology, orang yang mengalami penyakit radang usus berisiko mengalami anemia. Salah satu penyebabnya adalah penyerapan vitamin dan mineral yang buruk yang terjadi karena peradangan atau diare. 

Jika usus tidak dapat menyerap cukup zat besi, folat, vitamin B12, dan nutrisi lainnya, tubuh tidak akan memiliki apa yang dibutuhkan untuk membuat lebih banyak sel darah merah.

Alasan lainnya pengidap penyakit radang usus berisiko anemia adalah kehilangan darah yang dapat terjadi akibat penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Kehilangan darah yang terus-menerus, terutama dalam jumlah yang tidak dapat dengan mudah diisi ulang oleh tubuh sehingga menyebabkan anemia. 

Kabar baiknya, banyak kasus anemia dapat diobati secara efektif. Ketika penyakit radang usus mencapai remisi (atau hampir) dan perdarahan berkurang, itu akan membantu anemia secara signifikan. Suplemen zat besi atau bahkan infus zat besi juga bisa digunakan untuk mengobati anemia dalam beberapa kasus.

Baca juga: Wanita Paling Rentan Kena Anemia Defisiensi Zat Besi

Seperti Apa Gejala Anemia?

Banyak kasus anemia dianggap ringan, tetapi anemia ringan pun dapat menyebabkan gejala dan mungkin memerlukan pengobatan. Bentuk yang lebih parah jarang terjadi, tetapi dapat menyebabkan sejumlah komplikasi. 

Beberapa di antaranya cukup serius, seperti kerusakan organ atau gagal jantung. Adapun gejala anemia meliputi: 

  • Kelelahan.
  • Pusing.
  • Sensitif atau mudah marah.
  • Mati rasa, atau dingin di tangan atau kaki.
  • Kulit pucat.
  • Sesak napas dan detak jantung cepat.
  • Kelemahan.
  • Nyeri dada (ini jarang terjadi).

Berbagai Jenis Anemia yang Bisa Terjadi

Anemia terbagi menjadi banyak jenis. Pengobatan yang bisa dilakukan tergantung pada jenis anemia dan penyebab yang mendasarinya. Jika anemia telah menyebabkan perkembangan komplikasi lain, pengobatan mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut juga.

Baca juga: 10 Makanan dengan Kandungan Zat Besi Tinggi untuk Orangtua

Berikut ini beberapa jenis anemia yang bisa terjadi:

  • Anemia aplastik. Ketika sumsum tulang berhenti memproduksi sel darah baru, ini adalah kondisi yang disebut anemia aplastik. Anemia jenis ini cukup langka. Penyebabnya berupa faktor genetik, radiasi dan kemoterapi, paparan racun, penggunaan obat-obatan, gangguan autoimun, infeksi virus (seperti hepatitis), kehamilan (sangat jarang), dan penyakit sumsum tulang.
  • Anemia defisiensi besi. Kondisi ini adalah jenis anemia yang paling umum. Dapat disebabkan oleh kekurangan makanan kaya zat besi, malabsorpsi zat besi, dan kehilangan darah. 
  • Anemia defisiensi vitamin. Penyerapan asam folat dan vitamin B12 yang buruk karena gangguan usus seperti penyakit radang usus atau kondisi lain, serta tidak cukupnya asupan vitamin dari makanan, dapat menyebabkan anemia jenis ini. 
  • Anemia penyakit kronis. Beberapa penyakit kronis dapat mengganggu produksi sel darah merah, termasuk AIDS, kanker, penyakit hati, penyakit radang kronis, gagal ginjal, dan radang sendi. 
  • Anemia hemolitik. Pada jenis anemia ini, penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat daripada sel darah merah baru yang dapat diproduksi. Beberapa penyebabnya termasuk gangguan autoimun atau obat yang digunakan untuk mengobati infeksi.

Itulah sedikit penjelasan mengenai kaitan antara anemia dan penyakit radang usus, serta gejala dan jenis-jenis anemia yang bisa terjadi. Jika kamu mengalami gejala tersebut, gunakan aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit, ya. 

Referensi:
Very Well Health. Diakses pada 2021. Anemia and Its Relationship With IBD.
Patients. Diakses pada 2021. Anemia.
American Journal of Hematology. Diakses pada 2021. Iron Deficiency Across Chronic Inflammatory Conditions: International Expert Opinion on Definition, Diagnosis, and Management.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan