Ini Makanan yang Harus Dihindari saat Diare

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   19 Desember 2020
Ini Makanan yang Harus Dihindari saat DiareIni Makanan yang Harus Dihindari saat Diare

Halodoc, Jakarta - Saat sedang mengidap diare, pola makan selama masa perawatan adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Terlepas apakah diare yang kamu alami hanya sesekali dan disebabkan oleh alergi atau keracunan makanan, atau karena kondisi kronis seperti sindrom iritasi usus besar atau penyakit Crohn. Jika kamu memiliki kondisi jangka panjang yang memengaruhi sistem pencernaan, pola makan dapat sangat memengaruhi sistem pencernaan.

Saat mengalami gejala diare, ada makanan tertentu yang dapat memperparah kondisi diare, sehingga perlu dihindari sampai kondisimu membaik. Lantas, apa saja sih makanan tersebut? Ini ulasannya!

Baca juga: 5 Cara Tepat Menghentikan Diare

Makanan Yang Perlu Dihindari saat Diare

Makanan tertentu dapat mengalir melalui usus dengan sangat cepat dan memperburuk pencernaan, atau ia bisa memperburuk diare dengan cara lain. Oleh karena itu, hindari jenis makanan berikut untuk meredakan diare:

  • Makanan Berlemak. Ini termasuk makanan yang digoreng, berminyak, atau dibumbui dengan saus, yang dapat memperburuk diare.
  • Susu dan Produk Olahannya. Meskipun diare bukan disebabkan oleh intoleransi laktosa (kesulitan memproses laktosa, gula yang terdapat dalam produk susu), kamu tetap harus menjauhi makanan seperti susu, mentega, es krim, dan keju saat diare. Kamu mungkin sensitif untuk sementara waktu terhadap produk susu, bahkan jika kamu biasanya tidak memiliki masalah dengan produk tersebut. Yoghurt kaya probiotik mungkin merupakan satu pengecualian, karena beberapa penelitian menunjukkan probiotik membantu menyeimbangkan kembali flora usus dan dapat mempersingkat durasi serangan diare.
  • Alkohol dan Soda. Saat kamu mengalami diare, kamu juga perlu menghindari makanan dan minuman yang menyebabkan kehilangan cairan. Alkohol dapat bertindak sebagai diuretik, yang berarti dehidrasi, sehingga harus dihindari. Soda dengan sirup jagung fruktosa tinggi juga bisa menimbulkan masalah saat kamu sedang diare. Menurut sebuah penelitian, fruktosa dalam jumlah besar dapat membanjiri sistem pencernaan dan menyebabkan gas, kembung, atau diare.

Baca juga: Diare Menyerang, Obati dengan 6 Cara Ini

  • Sorbitol dan Pemanis Buatan Lainnya. Beberapa orang menemukan bahwa pemanis buatan memiliki efek pencahar pada sistem pencernaan mereka. Jika kamu mengalami diare, sebaiknya berikan permen dan permen karet tanpa gula, minuman ringan diet, dan pengganti gula. Menurut jurnal dari Harvard Health Harvard Medical School, mengonsumsi gula, termasuk gula buatan, menyebabkan usus memproduksi lebih banyak air dan elektrolit, yang kemudian dapat melonggarkan pergerakan usus dan menyebabkan diare.
  • Makanan yang Menyebabkan Gas Berlebih. Sangat penting untuk makan banyak buah dan sayuran setiap hari. Namun, ketika diare menyerang, kamu perlu menghindari pilihan sayur yang cenderung meningkatkan gas usus, seperti kubis, kacang-kacangan, brokoli, dan kembang kol, sampai gejala diare membaik. Sementara buah yang juga bisa sebabkan gas berlebih adalah buah persik, pir, plum, dan buah kering (aprikot, plum, kismis).
  • Makanan yang Kedaluwarsa atau Tak Layak Makan. Jauhi makanan yang mungkin salah penanganan, termasuk makanan yang telah dikeluarkan dari lemari es terlalu lama atau disimpan dengan tidak benar. Daging atau ikan mentah juga bisa menimbulkan masalah. Jika kamu ragu, sebaiknya buang saja makananmu untuk menghindari sakit perut. 

Baca juga: BAB Cair Belum Tentu Diare Biasa

Kapan Diare Perlu Diperiksakan ke Dokter?

Meskipun banyak kasus diare dapat diobati di rumah dengan obat yang dijual bebas, istirahat, dan diet yang dibatasi untuk sementara, jika diare berlangsung cukup lama, kamu harus memeriksakannya pada dokter di Halodoc. Hubungi dokter di Halodoc jika kamu mengalami: 

  • Diare yang berlangsung lebih dari dua hari tanpa perbaikan.
  • Mengalami gejala dehidrasi.

Jika kamu mengalami dehidrasi atau mengalami gejala lain, kamu mungkin perlu pergi ke ruang gawat darurat untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Gejala lain yang harus diperhatikan termasuk tinja berwarna hitam atau berdarah, sakit perut yang parah, atau demam hingga 39 derajat Celsius, atau lebih tinggi. Kamu dapat menghubungi dokter dan menanyakan apa yang harus dilakukan jika mengalami gejala-gejala ini.

Referensi:
Everyday Health. Diakses pada 2020. What to Eat and What to Avoid When You Have Diarrhea.
Healthline. Diakses pada 2020. What to Eat When You Have Diarrhea.
Very Well Health. Diakses pada 2020. Foods to Avoid When You Have Diarrhea.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan