Halodoc, Jakarta - Ketika seseorang mengalami depresi, salah satu penanganan yang bisa dilakukan saat ia memutuskan untuk berobat adalah mengonsumsi obat antidepresan. Sudah tentu, dengan dosis dan anjuran sesuai dokter. Salah satu jenis obat yang umumnya diresepkan adalah bupropion.

Manfaat Bupropion

Bupropion termasuk ke dalam golongan antidepresan, berbentuk tablet dan bisa diperoleh hanya dengan resep dokter alias tidak bisa dibeli secara bebas. Seringnya, obat ini diresepkan untuk mengatasi gangguan depresi musiman dan gangguan depresi mayor. Namun, selain itu, obat ini juga banyak diresepkan untuk membantu menghentikan kebiasaan merokok pada seseorang. 

Obat ini berbentuk tablet dan termasuk dalam kategori C untuk ibu hamil dan menyusui. Artinya, belum ada studi yang membuktikan bahwa obat ini sepenuhnya aman untuk ibu hamil dan menyusui, tetapi ada efek samping untuk janin. Pemberian obat dilakukan hanya jika manfaat yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan efek samping atau risiko yang muncul bagi janin.

Baca juga: Ini Alasan Anak Broken Homen Rentan Alami Depresi

Dosis Bupropion untuk Antidepresan dan Mencegah Kebiasaan Merokok

Dosis bupropion pada setiap orang tidak sama. Dosis awal untuk kasus depresi adalah dua kali sehari sebanyak 100 miligram. Dosis bisa ditingkatkan hingga tiga kali sehari sebanyak 100 miligram hingga maksimal tiga hari, dengan dosis paling maksimal adalah sebesar 150 gram dengan konsumsi tiga kali sehari. 

Sementara untuk membantu menghentikan kebiasaan merokok, bupropion bisa dikonsumsi sebanyak sehari sekali dengan dosis 150 miligram dalam jangka waktu enam hari. Setelahnya, dosis bisa ditingkatkan menjadi 150 miligram dua kali sehari. Jangka waktu maksimal penggunaan obat ini untuk menghentikan kebiasaan merokok adalah selama tujuh hingga sembilan minggu. 

Baca juga: Dampak Perceraian Orangtua dengan Kesehatan Mental Anak

Efek Samping Bupropion

Setelah dokter meresepkan bupropion, kamu bisa membeli obat ini melalui layanan apotek antar langsung melalui aplikasi Halodoc tanpa perlu keluar rumah. Namun, tetap waspada dengan beberapa efek samping yang mungkin ditimbulkan setelah mengonsumsi obat ini. 

Beberapa pengidap usia muda memiliki pikiran tentang bunuh diri setelah mengonsumsi obat antidepresan. Jadi jika kamu termasuk salah satunya, kenali dan waspada jika kamu mengalami perubahan suasana hati, serta segera hubungi dokter apabila kamu merasakan ada gejala baru atau gejala justru menjadi lebih buruk. 

Pun, kamu harus segera memberitahukan dokter apabila mengalami perubahan perilaku, kecemasan, serangan panik, sulit tidur, mudah tersinggung, marah, gelisah, episode manik, sakit mata atau pembengkakan, kejang, agresif, hiperaktif, tertekan, dan memiliki keinginan untuk melukai diri sendiri.

Baca juga: Ketahui Tingkatan Depresi Sesuai Penjelasannya

Jika kamu mengalami salah satu dari beberapa tanda gejala alergi, seperti gatal-gatal, ruam, demam, pembengkakan pada kelenjar, sulit bernapas, pembengkakan pada wajah atau tenggorokan, sensasi terbakar pada mata, kulit memerah dan mengelupas atau mengalami iritasi yang parah, segera dapatkan penanganan medis agar alergi tidak semakin parah. Beberapa efek samping umum dari konsumsi bupropion termasuk:

• Mulut kering, sakit tenggorokan, hidung tersumbat;
• Denging di telinga;
• Penglihatan kabur;
• Mual, muntah, sakit perut, kehilangan nafsu makan, dan sembelit;
• Tremor, berkeringat, detak jantung lebih cepat;
• Kebingungan;
• Ruam, penurunan berat badan, peningkatan frekuensi buang air kecil;
• Sakit kepala, nyeri otot dan sendi. 

Kamu juga bisa memiliki risiko lebih tinggi mengalami kejang jika mengonsumsi jenis obat lain bersamaan dengan penggunaan bupropion, karena ada beberapa jenis obat yang memang akan berinteraksi dengan obat ini. Jadi, selalu ceritakan kondisi kesehatanmu pada dokter, termasuk obat apa yang sedang kamu konsumsi sebelum kamu menggunakan bupropion. 

Referensi: 

Drugs. Diakses pada 2020. Bupropion.

MIMS Indonesia. Diakses pada 2020. Bupropion.