Ini Menu MPASI Tanpa Ribet untuk Ibu Bekerja

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   18 September 2019
Ini Menu MPASI Tanpa Ribet untuk Ibu BekerjaIni Menu MPASI Tanpa Ribet untuk Ibu Bekerja

Halodoc, Jakarta – Buat ibu bekerja, terkadang menghadapi hambatan bagaimana harus memenuhi asupan ASI, ketika terhalang waktu dan tugas kantor. Sebenarnya ini semua bisa diakali dengan pemberian MPASI.

Ada beberapa jenis MPASI yang direkomendasikan untuk diberikan kepada bayi. Beberapa diantaranya adalah alpukat, apel, pisang, jeruk, dan brokoli. Ingin tahu lebih lanjut mengenai menu MPASI yang bisa diberikan kepada bayi saat ibu bekerja, simak pembahasannya di sini.

MPASI untuk Bayi 

Untuk bayi yang mendapat ASI eksklusif, dokter menyarankan menunggu sampai bayi berusia sekitar 6 bulan baru diberikan MPASI. Namun, ini semua tergantung dengan kesiapan bayi. Jika ingin tahu lebih lanjut mengenai hal ini bisa tanyakan langsung ke Halodoc.  

Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk ibu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor ibu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.  

Baca juga: Amankah Bayi Konsumsi MPASI Instan?

Bagaimana ibu bisa tahu kalau bayi sudah siap menerima makanan padat? Berikut ini tanda-tandanya:

  1. Tertarik pada makanan (misalnya, mereka mungkin menonton orang lain makan, meraih makanan, dan membuka mulut ketika makanan mendekat).

  2. Memiliki keterampilan motorik oral yang diperlukan untuk makan (artinya bayi tidak mendorong makanan dari mulut, tetapi memindahkannya ke tenggorokan kemudian menelannya).

  3. Biasanya beratnya dua kali berat lahirnya, atau mendekati

Ibu juga bisa menunggu bayi sampai menginjak usia minimal 4 bulan dan melihat tanda-tanda kesiapan ini. Bayi yang memulai makanan padat sebelum 4 bulan berisiko lebih tinggi mengalami obesitas dan masalah lain di kemudian hari. 

Pun, usia yang belum cukup membuat sistem koordinasi bayi untuk menelan makanan padat masih belum mumpuni. Ada kemungkinan bayi bisa tersedak makanan atau menghirupnya ke dalam paru-paru.

Baca juga: Mengapa Madu Tidak Baik untuk MPASI?

Ibu sebenarnya bisa memulainya dengan sereal bayi berbahan baku tunggal yang diperkaya zat besi (sereal beras secara tradisional menjadi makanan pertama untuk bayi). Mulailah dengan 1–2 sendok makan sereal yang dicampur dengan ASI, susu formula, atau air. 

Pilihan pertama yang baik lainnya adalah daging murni yang kaya akan zat besi. Beri makan bayi dengan sendok bayi kecil dan jangan pernah menambahkan sereal ke botol bayi, kecuali dokter menganjurkannya.

Ketika bayi terbiasa memakan makanan pertama, perkenalkan berbagai makanan lain, seperti buah-buahan murni, sayuran, kacang-kacangan, lentil, atau yogurt. Berikan jeda sebelum akhirnya ibu memberikan menu baru, untuk memastikan bayi tidak memiliki reaksi alergi.

Para ahli merekomendasikan pemberian alergen makanan umum pada bayi saat mereka berusia 4–6 bulan. Ini termasuk bayi dengan riwayat keluarga alergi makanan, seperti telur, kacang, dan ikan. Menunggu terlalu lama bisa membuat bayi lebih mungkin untuk mengembangkan alergi makanan.

Berikan makanan ini kepada bayi segera setelah Si Kecil mulai makan makanan padat. Pastikan disajikan dalam bentuk yang mudah ditelan bayi. Ibu bisa mencoba sedikit selai kacang yang dicampur dengan buah atau yoghurt. ibu juga bisa mengolah telur menjadi orek lembut, sehingga gampang dicerna oleh anak

Tidak ada manfaatnya menawarkan jus buah, bahkan untuk bayi dengan usia di atas enam bulan. Jus justru dapat meningkatkan obesitas, menyebabkan diare, dan bahkan menempatkan bayi pada peningkatan risiko gigi berlubang ketika gigi mulai masuk. Alangkah lebih baik ibu mengolah makanan yang lebih bergizi lagi. Bilapun ingin memasukkan buah sebagai menu, mending langsung dipotong kecil-kecil saja.

Referensi:
KidsHealth.org. Diakses pada 2019. Breastfeeding FAQs: Solid and Supplementing.
HealthHub. Diakses pada 2019. Feeding your Baby: Breastfeeding.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan