Ini Metode Pengobatan untuk Mengatasi Kanker Nasofaring

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   23 Januari 2021
Ini Metode Pengobatan untuk Mengatasi Kanker NasofaringIni Metode Pengobatan untuk Mengatasi Kanker Nasofaring

Halodoc, Jakarta – Kanker nasofaring adalah jenis kanker langka yang menyerang bagian tenggorokan yang menghubungkan bagian belakang hidung ke bagian belakang mulut (faring). Kanker nasofaring tidak sama dengan jenis kanker lain yang juga memengaruhi tenggorokan, seperti kanker laring dan kanker esofagus.

Sering kali sulit untuk mengenali kanker nasofaring, karena gejalanya mirip dengan kondisi lain yang tidak terlalu serius. Selain itu, banyak pengidap kanker nasofaring tidak menunjukkan gejala apa pun sampai kanker mencapai stadium lanjut. Informasi selanjutnya mengenai kanker nasofaring dan metode pengobatannya bisa dibaca di sini!

Gejala Kanker Nasofaring

Sebelum mengetahui metode pengobatan untuk mengatasi kanker nasofaring, perlu diketahui gejala kanker nasofaring sebagai berikut:

Baca juga: Bisakah Karsinoma Nasofaring Disembuhkan?

1. Benjolan di leher.

2. Gangguan pendengaran (biasanya hanya di satu telinga).

3. Tinnitus.

4. Hidung tersumbat .

5. Mimisan.

Penyebab pasti kanker nasofaring tidak diketahui, namun sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko terkena kondisi tersebut, termasuk:

Baca juga: Benarkah Sering Makan Makanan Berpengawet Picu Karsinoma Nasofaring?

1. Memiliki diet yang sangat tinggi pada daging dan ikan yang diawetkan garam.

2. Terkena virus Epstein-Barr (EBV), virus umum yang menyebabkan demam kelenjar.

3. Memiliki pekerjaan di mana sering terpapar debu kayu keras.

4. Memiliki kerabat tingkat pertama, seperti orangtua, yang memiliki kondisi tersebut.

5. Terpapar virus papiloma manusia (HPV) juga dapat meningkatkan risiko terkena jenis kanker nasofaring tertentu.

Sebenarnya gejala yang disebutkan di atas tidak berarti seseorang sudah pasti mengidap kanker nasofaring. Butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya. Berikutadalah cara diagnosisnya:

1. Dokter akan memeriksa tenggorokan menggunakan cermin kecil dan lampu.

2. Dokter akan merujuk kamu ke spesialis kanker kepala dan leher (ahli onkologi) jika menurut mereka tes lebih lanjut diperlukan.

3. Di rumah sakit, sejumlah tes berbeda dapat dilakukan untuk memeriksa kanker nasofaring dan menyingkirkan kondisi lain.

Baca juga: Begini Metode Pengobatan Karsinoma Nasofaring

Beberapa tes yang mungkin dilakukan adalah:

1. Nasendoskopi - di mana teleskop tipis dan fleksibel (endoskopi) dimasukkan ke atas hidung dan diturunkan ke tenggorokan untuk mencari tahu penyebab gangguan. Pemeriksaan akan dilakukan dalam kondisi sadar, tetapi anestesi lokal dapat digunakan untuk membuat hidung dan tenggorokan mati rasa.

2. Pemindaian pencitraan - pemindaian MRI atau CT Scan dapat digunakan untuk mencari tumor dan memeriksa apakah kanker telah menyebar.

3. Panendoskopi - pemeriksaan hidung dan tenggorokan yang lebih mendetail yang dilakukan dengan anestesi umum (saat tidak sadarkan diri) menggunakan serangkaian teleskop kecil dan kaku yang dihubungkan bersamaan.

4. Biopsi - di mana sampel jaringan kecil dikeluarkan selama panendoskopi sehingga dapat diperiksa di laboratorium

Setelah tes ini selesai, dokter pat memastikan apakah kamu mengidap kanker nasofaring atau tidak.

Metode Pengobatan Kanker Nasofaring

Jika kamu didiagnosis mengidap kanker nasofaring, kamu akan dirawat oleh kolaborasi tim spesialis berbeda. Dua pengobatan utama untuk kanker nasofaring adalah:

1. Radioterapi - di mana radiasi digunakan untuk membunuh sel kanker.

2. Kemoterapi - di mana obat digunakan untuk membunuh sel kanker.

Dalam kebanyakan kasus, kombinasi radioterapi dan kemoterapi akan digunakan. Pembedahan biasanya tidak digunakan untuk mengobati kanker nasofaring karena sulit bagi ahli bedah untuk mengakses area yang terkena.

Radioterapi adalah pengobatan yang paling umum digunakan untuk kanker nasofaring. Dalam kebanyakan kasus, radioterapi eksternal digunakan. Ini melibatkan penggunaan mesin untuk memfokuskan sinar radiasi berenergi tinggi ke area yang membutuhkan perawatan.

Pada kanker nasofaring, bentuk lanjutan dari radioterapi eksternal yang disebut terapi radiasi modulasi intensitas (IMRT) akan digunakan. Ini melibatkan pembidikan berkas radiasi dengan kekuatan berbeda pada tumor dari beberapa sudut berbeda.

Kemoterapi dapat digunakan sebelum atau bersamaan dengan radioterapi untuk kanker nasofaring yang lebih lanjut. Biasanya diberikan melalui infus (kemoterapi intravena). Seperti halnya radioterapi, kemoterapi dapat menyebabkan sejumlah efek samping yang signifikan, seperti:

1. Merasa sakit.

2. Diare.

3. Mulut sakit.

4. Kelelahan.

Efek samping ini biasanya bersifat sementara, tetapi ada juga risiko masalah jangka panjang, seperti kemandulan. Kalau masih punya pertanyaan seputar kanker nasofaring, tanyakan saja langsung ke Halodoc ya!

Referensi:
National Health Service. Diakses pada 2021. Nasopharyngeal cancer.
WebMD. Diakses pada 2021. Nasopharyngeal Cancer.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan