Ini Obat Batuk Berdahak yang Tidak Dianjurkan untuk Ibu Menyusui

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 Juli 2021
Ini Obat Batuk Berdahak yang Tidak Dianjurkan untuk Ibu MenyusuiIni Obat Batuk Berdahak yang Tidak Dianjurkan untuk Ibu Menyusui

“Sama seperti pada masa kehamilan, selama masa menyusui, ibu juga tidak boleh mengonsumsi obat sembarangan. Obat yang ibu konsumsi bisa masuk ke dalam ASI yang diminum oleh sang buah hati. Lantas, bagaimana bila ibu menyusui mengalami batuk berdahak. Penting bagi ibu menyusui untuk memperhatikan obat batuk berdahak yang tidak dianjurkan ini agar kesehatan bayi tetap terjaga.”

Halodoc, Jakarta - Ketika menyusui, terkadang ada saja masalah yang membuat ibu menjadi tidak nyaman. Mulai dari rambut rontok, hingga masalah batuk dan pilek. Namun, sama seperti pada masa kehamilan dulu, saat menyusui, ibu juga tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat. Bukan tanpa alasan, hal itu karena obat yang ibu konsumsi akan memengaruhi Air Susu Ibu (ASI) untuk sang buah hati. 

Bila ibu menyusui mengalami batuk, hal itu tentu bisa mengganggu kenyamanan ibu. Terlebih jika batuk yang ibu alami adalah batuk berdahak. Namun, ibu perlu berhati-hati bila ingin mengonsumsi obat batuk. Ada beberapa jenis kandungan dalam obat batuk yang berbahaya bila sampai terminum oleh bayi. Ketahui obat batuk berdahak apa yang tidak dianjurkan untuk ibu menyusui.

Baca juga: 4 Gangguan Kesehatan yang Sering Dialami Ibu Menyusui

Obat Batuk Berdahak yang Tidak Dianjurkan untuk Ibu Menyusui

Ibu menyusui dianjurkan untuk membicarakannya terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun. Ibu bisa bertanya pada dokter umum atau ahli laktasi. 

Lalu, obat batuk berdahak apa saja yang tidak dianjurkan untuk ibu yang sedang menyusui? 

  • Aspirin 

Pertama adalah obat batuk yang mengandung aspirin yang berperan sebagai pereda nyeri. Bila terminum oleh bayi melalui ASI, aspirin bisa menyebabkan asidosis yang menurunkan kemampuan ginjal bayi untuk mempertahankan tingkat pH dalam darah dan membuatnya lebih asam. Kandungan obat tersebut juga bisa menyebabkan sindrom Reye pada bayi yang membuat darah mereka menipis dan menyebabkan hati dan otak membengkak.

  • Guaifenesin

Guaifenesin adalah kandungan yang juga sering ditemukan dalam obat batuk. Kandungan ini berperan sebagai pengencer dahak atau ekspektoran. Guaifenesin tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena belum ada studi yang menyatakan bahwa kandungan ini aman untuk dikonsumsi selama menyusui. 

  • Antihistamin

Lalu, jenis obat yang mengandung antihistamin juga tidak dianjurkan untuk ibu menyusui. Kandungan tersebut bisa menyebabkan kantuk pada bayi sehingga ia mungkin melewatkan jadwal makan. Antihistamin sebenarnya tidak berbeda dengan obat yang berfungsi sebagai dekongestan atau pelega hidung tersumbat yang biasanya terdapat pada obat untuk mengatasi flu.

Ada beberapa bukti baru bahwa dekongestan ini bisa secara drastis mengurangi kadar prolaktin pada ibu menyusui, sehingga mengurangi produksi ASI. Jadi, sebaiknya hindari obat batuk berdahak yang mengandung antihistamin.

Baca juga: Ibu Menyusui Kena Flu, Haruskah Segera Minum Obat?

  • Potassium Iodide

Kandungan lain pada obat batuk berdahak yang perlu ibu waspadai adalah potassium iodide yang turut berperan sebagai ekspektoran. Hal itu karena kandungan obat ini bisa diserap oleh ASI. Konsumsinya yang berulang memicu terjadinya penghambatan fungsi tiroid pada sang buah hati. Bahkan, efek ini bisa lebih berbahaya terhadap bayi yang baru lahir dan bayi yang berusia kurang dari satu bulan. 

Tips Aman Minum Obat Batuk Berdahak untuk Ibu Menyusui

Berikut tips-tips aman bila ibu menyusui ingin mengonsumsi obat batuk berdahak:

  • Hindari minum obat-obatan dengan kandungan alkohol tinggi.
  • Pilihlah obat dengan bahan tunggal untuk membatasi sesedikit mungkin paparan bayi terhadap obat-obatan bebas.
  • Minum obat setelah ibu menyusui dan hindari menyusui selama dua atau tiga jam setelah minum obat untuk menghindari paparan pada bayi.
  • Hindari minum obat ekstra kuat atau dosis tinggi karena bisa bertahan di sistem dan suplai susu ibu lebih lama.
  • Bila ibu ingin mengonsumsi pelega tenggorokan, pastikan ibu membaca komposisinya. Hindari apa pun yang mengandung povidone-iodine karena meningkatnya kadar yodium dalam ASI yang bisa berisiko alami hipotiroidisme sementara pada bayi.

Sembuhkan Batuk Berdahak Secara Alami

Ketika ibu terserang batuk dan sedang menyusui, tidak perlu langsung panik. Ibu bisa kok melakukan pengobatan untuk mengatasi batuk berdahak secara alami. Beberapa cara sederhananya termasuk minum air hangat, perbanyak istirahat, terapi uap, atau berkumur dengan larutan air garam. Menggunakan air hangat yang dicampurkan dengan madu atau perasaan air lemon pun efektif mengurangi batuk berdahak. 

Nah, ada beberapa bahan alami yang bisa ibu coba untuk membantu mengatasi batuk berdahak ibu yang mengganggu. Apa saja? 

  • Nanas. Ketika menyusui, konsumsi nanas kini sudah lebih aman. Kandungan bromelain pada nanas mampu mengeluarkan lendir yang mengganggu dari tenggorokan sekaligus efektif untuk meredakan batuk. 
  • Madu. Bahan satu ini juga efektif untuk mengurangi batuk berdahak dan sebagai peningkat imunitas tubuh. Bagi ibu menyusui, madu menjadi bahan alami yang sangat aman dikonsumsi. Penggunaannya pun bisa langsung dikonsumsi atau ditambahkan dengan teh maupun air hangat. 

Baca juga: 4 Cara Ampuh Mengatasi Batuk Berdahak

Bila batuk berdahak ibu tidak kunjung sembuh setelah mengonsumsi obat, sebaiknya temui dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Sekarang, ibu bisa berobat ke dokter dengan mudah dengan buat janji di rumah sakit pilihan ibu melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang juga.

Referensi: 
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Breastfeeding and Medications: What’s Safe?
Baby Center. Diakses pada 2021. Drug Safety while Breastfeeding.
National Health Service UK. Diakses pada 2021. Common Health Questions. Can I Take Cough and Cold Remedies while I’m Breastfeeding?
Parenting First cry. Diakses pada 2021. Taking Cold Medicine during Breastfeeding – Is It Safe?



Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan