Ini Olahraga yang Berisiko Tinggi Alami Tulang Retak

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   30 November 2020
Ini Olahraga yang Berisiko Tinggi Alami Tulang Retak Ini Olahraga yang Berisiko Tinggi Alami Tulang Retak

Halodoc, Jakarta - Fraktur atau yang lebih dikenal dengan patah tulang atau tulang retak adalah kondisi yang cukup umum terjadi. Meskipun tulang kuat dan memiliki kelenturan, setiap tulang di tubuh dapat patah dan retak , terutama saat berolahraga. Tulang yang paling sering retak terletak di pergelangan tangan, tangan, pergelangan kaki, kaki, dan tulang selangka. Bagian tulang ini bisa pecah jika terlalu banyak tekanan, seperti dari hantaman langsung atau terjatuh. 

Bukan hanya karena insiden, beberapa tulang retak dan patah tulang juga bisa terjadi karena stres, yakni akibat gerakan dalam waktu lama, gaya berulang, atau penggunaan yang berlebihan. Selain itu, ada beberapa jenis olahraga yang paling umum sebabkan cedera, tulang retak, hingga patah tulang. Berikut ulasannya!

Baca juga: Pernah Alami Patah Tulang Belakang, Amankah Berolahraga Lagi?

Basket

Tulang retak, patah tulang, atau cedera pada olahraga basket umumnya terjadi karena tulang mengalami ketegangan yang terus-menerus pada anggota tubuh karena mereka digunakan secara berlebihan (overuse). Selain patah tulang, ada salah satu contoh cedera overuse pada basket yakni patellar tendinitis atau jumper’s knee. Pemain basket yang mengidap jenis cedera ini akan merasakan sakit pada tendon tepat di bawah tempurung lutut.

Lari Jarak Jauh

Olahraga lari yang banyak digandrungi masyarakat sebetulnya juga merupakan salah satu olahraga yang paling sering menimbulkan cedera. Lari jarak jauh bisa sebabkan fraktur stres pada tungkai, yakni ketika otot menjadi lelah dan tidak lagi mampu menyerap guncangan yang menyebabkan memar parah dan retak pada tulang di kaki. Namun, secara umum lari juga sangat mudah menimbulkan cedera jika sebelumnya kamu tidak melakukan peregangan atau pemanasan untuk melemaskan otot-otot.

Baca juga: Pengidap Osteoporosis Hindari 5 Olahraga Ini

Futsal atau Sepak Bola

Cedera hingga patah tulang pada futsal dan sepak bola biasanya terjadi karena hantaman lawan dari belakang. Sepatu sepak bola yang bersol tajam juga meningkatkan risiko seseorang alami cedera serius. Pemain futsal dan sepak bola juga biasanya sering sekali terkena cedera tendon atau lutut. 

Sepeda Downhill

Tulang retak hingga patah tulang yang dialami pesepeda biasanya terjadi karena jatuh saat ketika menuruni bukit. Track berbatu di antara pepohonan serta turun-naik membuat pesepeda downhill jadi sangat rentan sekali untuk jatuh.

Bukan hanya itu, patah tulang juga sering terjadi dalam olahraga seperti skateboard dan ski. Olahraga ini sering kali sebabkan seseorang jatuh dan mengalami benturan dengan permukaan atau benda yang keras.

Jika kamu sewaktu-waktu mengalami cedera atau baru saja terjatuh alau alami benturan saat olahraga dan bingung bagaimana cara tepat untuk mengatasinya, kamu bisa segera hubungi dokter di Halodoc. Dokter akan memberikan saran tepat untuk mengatasi kondisi kamu sekaligus mencegah kondisi semakin memburuk langsung dari smartphone-mu!

Baca juga: Alasan Patah Tulang Belakang Bisa Sebabkan Kelumpuhan

Patah Tulang Paling Umum Saat Olahraga

Selain itu, ada juga berbagai jenis patah tulang yang paling umum terjadi pada olahraga, antara lain: 

  • Pergelangan Tangan dan Tangan. Patah tulang sering terjadi di pergelangan tangan dan tangan saat berolahraga karena merupakan gerakan ekstrem yang membuat seseorang berada posisi rentan saat seorang atlet bermain, jatuh, atau dijegal. Tangan rentan untuk patah tulang lebih dari bagian tubuh lainnya karena mereka cukup fleksibel untuk bergerak. Tulang di tangan dan pergelangan tangan juga lebih kecil dan, dalam banyak kasus, lebih lemah. Alhasil, mereka jadi lebih rentan terhadap patah tulang.
  • Kaki dan Pergelangan Kaki. Mirip dengan pergelangan tangan dan tangan, patah tulang kaki dan pergelangan kaki sering terjadi karena banyak olahraga melibatkan gerakan aktif yang dilakukan oleh kaki dan pergelangan kaki. Oleh karena itu, atlet olahraga kontak memiliki risiko tinggi mengalami patah tulang di bagian tubuh ini karena mereka dapat menempati posisi yang rentan saat bermain.

Referensi:
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2020. Sports and Fractures.
Movement Orthopedics. Diakses pada 2020. Common Bone Fractures in Sports.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan