Halodoc, Jakarta - Hampir semua orang sudah paham bahwa obat-obat terlarang sangat membahayakan kesehatan. Bukan hanya itu, obat-obatan terlarang juga akan membuat seseorang ketagihan. Karenanya, saat seseorang ingin benar-benar berhenti, maka dibutuhkan niat dan kedisiplinan dalam melakukan proses rehabilitasi.

Usai berhasil melakukan rehabilitasi, maka seseorang bisa kembali berfungsi di masyarakat. Ia bisa kembali bersekolah atau bekerja. Meski mereka sudah berhasil melakukan rehabilitasi, bukan berarti mereka bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan. Beberapa instansi terkait juga akan meminta semua pelamar pekerjaan untuk melakukan cek ketergantungan obat. Ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan selama bekerja.

Baca juga: Kecanduan Obat Bisa Akibatkan Perilaku Kekerasan

Pekerjaan yang Membutuhkan Tes Ketergantungan Obat

Tes pra-kerja adalah jenis tes ketergantungan obat atau tes narkoba yang paling umum dan merupakan cara bagi pemberi kerja untuk membuat keputusan perekrutan terbaik. Untuk memastikan bahwa pelamar cocok untuk posisi tersebut, terutama mereka yang berada di lingkungan kerja yang sensitif terhadap keselamatan. 

Tes narkoba pra-kerja akan secara proaktif melindungi perusahaan dan karyawannya dari efek negatif dan berpotensi berbahaya dari karyawan yang menggunakan narkoba di tempat kerja. Nah, beberapa dari industri yang paling mungkin membutuhkan tes narkoba atau cek ketergantungan obat sebelum bekerja antara lain: 

• Pemerintahan.
• Perawatan Kesehatan & Rumah Sakit.
• Manufaktur.
• Otomotif.
• Transportasi & Logistik.
• Keamanan Pribadi.
• Kedirgantaraan & Pertahanan.
• Konstruksi.
• Teknologi Informasi.
• Pendidikan & Sekolah.
• Biotek & Farmasi.
• Perumahan.
• Nirlaba.

Jika kamu hendak melamar pekerjaan ke bidang-bidang tersebut, cek ketergantungan obat yang masuk ke dalam tes pra-kerja wajib hukumnya. Kamu juga bisa mencari tahu lebih banyak mengenai hal ini dengan dokter di Halodoc. Dokter akan memberikan semua informasi yang kamu butuhkan terkait cek ketergantungan obat atau tes narkoba.

Baca juga: Inilah Tips Agar Terhindar Dari Kecanduan Obat

Ini Jenis Tes Pra-Kerja Terkait Cek Ketergantungan Obat 

Ada beberapa jenis tes yang mungkin akan diminta perusahaan sebelum memutuskan untuk mempekerjakan seseorang. Tes tersebut antara lain: 

• Urinalisis. Tes urine adalah bentuk paling umum dan tes ini dapat menunjukkan jejak penggunaan narkoba bahkan setelah efek obat telah hilang dan tetap berada di dalam tubuh untuk jangka waktu yang lama. Obat-obatan khusus yang terdeteksi dalam tes narkoba urine sebelum bekerja termasuk mariyuana, kokain, amfetamin dan metamfetamin, PCP, opiat, dengan opsi bagi pemberi kerja untuk menguji banyak zat tambahan. 
• Pengujian Rambut. Pengujian rambut memiliki jangka waktu deteksi yang lebih lama untuk penggunaan obat yang mencakup hingga 90 hari. Tes ini tidak akan mendeteksi penggunaan saat ini, hanya masa lalu, dan tidak mendeteksi alkohol. Obat-obatan umum yang diuji dalam sampel rambut termasuk metamfetamin, kokain, mariyuana, opioid, dan PCP. Sampel 100 helai rambut yang dipotong dekat dengan kulit kepala dikumpulkan dari karyawan dari area kepala yang tidak terlihat.

Baca juga: Bagaimana Prosedur Cek Ketergantungan Obat Dilakukan?

• Cairan Mulut. Pengujian cairan mulut diamati 100 persen, sehingga sulit bagi karyawan untuk memalsukan tes. Tes ini juga dapat dilakukan langsung di tempat untuk mengurangi biaya dan waktu. Sama seperti metode pengujian tradisional, pengujian cairan oral berbeda untuk setiap obat. Yang paling signifikan, pengujian cairan oral mengidentifikasi penggunaan baru-baru ini, atau selama empat jam pertama setelah penggunaan narkoba. Untuk kebanyakan obat, tes ini bisa mendeteksi cairan oral hingga sekitar satu sampai tiga hari ke belakang. Seseorang akan diminta untuk memberikan sampel cairan oral melalui swab bagian dalam mulut mereka.

Referensi:

DISA Global Solutions. Diakses pada 2020. Pre-Employment Drug Testing. 

Forbes. Diakses pada 2020. Drug Testing At Work Is A Thing Of The Past, Study Finds.