Ini Pemeriksaan untuk Deteksi Gangguan Kecemasan Sosial

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   16 Juli 2020
Ini Pemeriksaan untuk Deteksi Gangguan Kecemasan SosialIni Pemeriksaan untuk Deteksi Gangguan Kecemasan Sosial

Halodoc, Jakarta - Pada dasarnya, manusia terlahir sebagai makhluk sosial. Namun, pengidap gangguan kecemasan sosial justru merasa sangat terganggu, cemas, takut, atau malu, ketika harus berinteraksi dengan orang lain di kehidupan sehari-hari. Semua perasaan tersebut bisa terjadi secara berlebihan, sehingga pengidap gangguan kecemasan sosial sering kali memilih untuk menghindari interaksi dengan orang lain. 

Pada kebanyakan kasus, gejala gangguan kecemasan sosial yang dialami pengidapnya juga dapat memengaruhi fisik, saking intensnya. Mereka akan merasa detak jantung bertambah cepat, berkeringat berlebihan, gemetaran, pusing, kaku otot, dan mual. Lantas, seperti apa pemeriksaan untuk deteksi gangguan kecemasan sosial?

Baca juga: Gangguan Kecemasan Jadi Mimpi Buruk, Ini Penyebabnya

Pemeriksaan untuk Deteksi Gangguan Kecemasan Sosial

Untuk deteksi gangguan kecemasan sosial, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan apa saja gejala yang dialami, dan meninjau situasi yang bisa menimbulkan kecemasan. Diagnosis gangguan kecemasan sosial biasanya didasarkan pada panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5th Edition (DSM-5), yang jadi panduan American Psychiatrist Association.

Jadi, jika kamu atau orang terdekat ada yang mengalami gejala gangguan kecemasan sosial, seperti yang dijelaskan di awal, jangan ragu untuk cari bantuan profesional. Kamu bisa memulainya dengan download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada psikolog atau psikiater lewat chat. 

Pengobatan untuk Gangguan Kecemasan Sosial

Setelah diagnosis gangguan kecemasan sosial sudah dilakukan, pengobatan yang bisa dilakukan dapat berupa psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif. Tujuan dilakukannya terapi ini adalah untuk membantu pengidap gangguan kecemasan sosial untuk mengenali dan mengubah pikiran negatif tentang dirinya dan meningkatkan keterampilan untuk lebih percaya diri dalam situasi sosial. 

Baca juga: Punya Kecemasan Sosial? Coba Siasati dengan Ini

Selain itu, terapi kognitif berbasis pemaparan juga bisa dilakukan sebagai bentuk penanganan untuk gangguan kecemasan sosial. Terapi ini dilakukan secara bertahap, dengan memaparkan situasi-situasi sosial yang dapat memicu kecemasan. Tujuan dari terapi ini adalah untuk membantu pengidap menghadapi kecemasan yang biasa dialami ketika berinteraksi dengan orang lain. 

Bila diperlukan, pengidap gangguan kecemasan sosial juga akan diberi obat-obatan seperti:

  • Obat antidepresan.
  • Obat anticemas, seperti benzodiazepine. Namun, obat ini sebaiknya digunakan untuk jangka pendek saja, karena memiliki sifat sedatif dan dapat membuat ketergantungan. 
  • Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRI), seperti paroxetine (Paxil) atau sertraline (Zoloft).
  • Serotonin and norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI), seperti venlafaxine (Effexor XR).

Pastikan untuk menggunakan obat-obatan yang diresepkan dokter sesuai dengan instruksi. Jangan menambahkan, mengurangi, atau menghentikan dosis obat tanpa anjuran dari dokter. Selain itu, sebagai pendukung pengobatan, berikut beberapa hal yang perlu dilakukan:

  • Niatkan penuh untuk bisa sembuh dan sabar mengikuti tahapan penanganan dari dokter.
  • Miliki pola makan sehat, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup.
  • Hindari konsumsi alkohol dan kafein.
  • Lakukan hal yang membuat rileks ketika gejala cemas muncul. Misalnya melukis, melakukan teknik pernapasan, atau meditasi.
  • Bersikap terbuka pada orang terdekat untuk mencari dukungan. Kamu juga bisa mengikuti komunitas berisi orang-orang dengan masalah serupa. 
  • Fokus pada hal-hal dan pemikiran positif. 
  • Tetapkan tujuan secara bertahap, mulai dari yang kecil hingga besar, dalam hal melakukan interaksi sosial dengan orang. Misalnya, dengan membiasakan diri menyapa orang lain terlebih dahulu.
  • Untuk mengatasi kecemasan dan kegugupan ketika harus berinteraksi dengan orang lain, buatlah susunan bahan obrolan dalam catatan kecil atau dihafal.

Baca juga: 5 Tanda Anxiety Disorder yang Perlu Diketahui

Jika gejala gangguan kecemasan sosial tak kunjung mereda atau semakin memburuk, segera bicarakan dengan dokter. Pun ketika ada kemajuan pemulihan yang terjadi, sekecil apapun, beri tahu dokter agar ia bisa tahu perkembangan penyakit kamu.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Social Anxiety Disorder - Symptoms and Causes.
WebMD. Diakses pada 2020. Social Anxiety Disorder.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan