Ini Penjelasan tentang Astigmatisme Kornea

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   17 November 2020
Ini Penjelasan tentang Astigmatisme KorneaIni Penjelasan tentang Astigmatisme Kornea

Halodoc, Jakarta – Astigmatisme kornea adalah kondisi ketika kornea atau lensa melengkung lebih dalam ke satu arah daripada ke arah lain. Kamu akan mengalami astigmatisme kornea jika kornea memiliki kurva yang tidak sesuai. 

Astigmatisme dapat menyebabkan penglihatan kabur. Penglihatan kabur dapat terjadi lebih ke satu arah, baik secara horizontal, vertikal, atau diagonal. Astigmatisme dapat muncul sejak lahir, atau dapat berkembang setelah mengalami cedera mata, penyakit, atau pembedahan. Astigmatisme tidak disebabkan atau diperparah dengan membaca dalam cahaya redup, duduk terlalu dekat dengan televisi atau menyipitkan mata. Informasi selengkapnya mengenai astigmatisme kornea bisa dibaca di sini!

Baca juga: 5 Ciri Mata Silinder dan Cara Mengatasinya

Astigmatisme Menyebabkan Penglihatan Kabur

Tadi sudah disinggung kalau astigmatisme terjadi ketika permukaan depan mata (kornea) atau lensa, di dalam mata, memiliki kurva yang tidak sesuai. Alih-alih memiliki satu kurva seperti bola bundar, permukaannya justru berbentuk telur. Ini menyebabkan penglihatan kabur di semua jarak.

Astigmatisme sering muncul saat lahir dan dapat terjadi bersamaan dengan rabun jauh atau rabun dekat. Tanda dan gejala astigmatisme termasuk:

  • Penglihatan kabur atau terdistorsi.
  • Mata lelah atau tidak nyaman.
  • Sakit kepala.
  • Kesulitan melihat saat malam hari.
  • Sering menyipitkan mata.

Mata memiliki dua struktur dengan permukaan melengkung yang membelokkan (membiaskan) cahaya ke retina sehingga menghasilkan gambar. Dua struktur tersebut adalah:

1. Kornea, permukaan depan mata yang jernih bersama dengan lapisan air mata.

2. Lensa, struktur bening di dalam mata yang berubah bentuk untuk membantu fokus pada objek dekat.

Pada mata yang berbentuk sempurna, masing-masing elemen ini memiliki kelengkungan bulat, seperti permukaan bola yang mulus. Kornea dan lensa dengan lengkungan seperti itu (membiaskan) semua cahaya yang masuk secara merata untuk membuat gambar yang terfokus tajam langsung ke retina, di belakang mata.

Baca juga: Sama Penyakit Mata, Ini Bedanya Rabun Dekat dan Rabun Tua

Jika kornea atau lensa berbentuk telur dengan dua kurva yang tidak sesuai, sinar cahaya yang bengkok tidak akan sama sehingga dua gambar berbeda. Kedua gambar ini tumpang tindih atau bergabung dan menghasilkan penglihatan kabur. Astigmatisme adalah salah satu jenis kelainan refraksi.

Penanganan Astigmatisme Kornea

Astigmatisme didiagnosis dengan pemeriksaan mata lengkap melibatkan serangkaian tes untuk memeriksa kesehatan mata dan pembiasan, yang menentukan bagaimana mata membelokkan cahaya. 

Dokter mata akan menggunakan berbagai instrumen, mengarahkan cahaya terang langsung ke mata dan meminta kamu untuk melihat melalui beberapa lensa. Dokter akan menggunakan tes ini untuk memeriksa berbagai aspek mata dan penglihatan untuk menentukan resep yang diperlukan untuk memberikan penglihatan yang jelas dengan kacamata atau lensa kontak.

Baca juga: Mata Enggak Fokus, Mungkin Mengidap Presbiopi

Tujuan pengobatan astigmatisme adalah untuk meningkatkan kejernihan penglihatan dan kenyamanan mata. Perawatannya adalah dengan lensa korektif atau operasi refraksi. Mengenakan lensa korektif dapat mengobati astigmatisme dengan menangkal lengkungan kornea dan lensa yang tidak rata.

Operasi refraksi dilakukan untuk memperbaiki penglihatan dan mengurangi kebutuhan akan kacamata atau lensa kontak. Ahli bedah mata akan menggunakan sinar laser untuk membentuk kembali kurva kornea dan memperbaiki kesalahan refraksi. Sebelum operasi, dokter akan mengevaluasi kesehatan mata dan menentukan apakah operasi memang pilihan terbaik untuk perawatan astigmatisme yang kamu alami. 

Beberapa kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi setelah operasi refraksi meliputi:

  • Undercorrection atau overcorrection.
  • Efek samping visual, seperti lingkaran cahaya atau ledakan bintang yang muncul di sekitar cahaya.
  • Mata kering.
  • Infeksi.
  • Jaringan parut kornea.
  • Pada situasi yang jarang, kehilangan penglihatan.

Butuh informasi lebih lengkap mengenai astigmatisme kornea, bisa ditanyakan langsung di Halodoc. Kamu bisa menanyakan apa saja dan dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Astigmatism
WebMD. Diakses pada 2020. Astigmatism


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan