Ini Penjelasan Tes Swab Antigen Gagal Deteksi Orang Tanpa Gejala

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   05 Desember 2020
Ini Penjelasan Tes Swab Antigen Gagal Deteksi Orang Tanpa GejalaIni Penjelasan Tes Swab Antigen Gagal Deteksi Orang Tanpa Gejala

Halodoc, Jakarta - Para peneliti dari seluruh dunia terus melakukan penelitian mengenai virus corona, juga berusaha keras untuk mengembangkan vaksin demi bisa menekan angka penularan virus yang menyebabkan penyakit COVID-19 ini. Salah satunya adalah negara bagian Louisiana, Amerika Serikat.

Departemen Kesehatan negara bagian ini mengatakan bahwa pemeriksaan cepat antigen atau swab antigen, ternyata tidak disarankan pada orang-orang yang tidak menunjukkan adanya gejala atau belum pernah terpapar oleh pengidap COVID-19.

Kabarnya, pemeriksaan rapid test antigen, seperti BinaxNOW yang dirilis oleh Abbott Laboratories yang mencari tanda dari protein virus bisa saja melewatkan beberapa jenis infeksi seperti halnya infeksi virus corona. Pemeriksaan cepat ini dikatakan bisa memberikan hasil positif yang tidak akurat atau bisa disebut dengan positif palsu.

Baca juga: Alasan Pandemi Belum Tentu Usai Meski Vaksin Corona Ditemukan

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan atau FDA Amerika Serikat pernah memberikan peringatan perihal pemeriksaan dengan rapid test antigen. Pihak FDA mengungkapkan bahwa metode pemeriksaan ini bisa saja memberikan hasil positif yang salah atau palsu. Tambahnya, masalah ini mungkin muncul pada populasi dengan tingkat prevalensi virus yang rendah. Bisa juga karena swab antigen dilakukan dengan cara yang kurang tepat.

Alasan Mengapa Swab Antigen Gagal Deteksi Orang Tanpa Gejala

Pemeriksaan antigen atau swab antigen seharusnya akan mendeteksi penanda protein yang unik di permukaan virus SARS-CoV-2. Pemeriksaan ini tidak membutuhkan banyak peralatan laboratorium, bisa memberikan hasil hanya dalam waktu 15 menit, dan memiliki harga yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan pemeriksaan PCR.

Dr. Benjamin Mazer, Seorang Ahli Patologi dari John Hopkins University menuturkan, pemeriksaan swab antigen ini ternyata memiliki sensitivitas rendah sebesar 32 persen. Sementara itu, pemeriksaan rapid test lain yang dirilis oleh perusahaan Quidel yang dinamai dengan Sofia, turut mencari potongan protein dari virus corona atau antigen. 

Baca juga: Ada 8 Vaksin Corona, Begini Cara Kerjanya Atasi COVID-19

Ternyata, metode pemeriksaan ini pun dinilai kurang akurat dibandingkan dengan pemeriksaan menggunakan metode PCR. Sayangnya, pemeriksaan cepat ini hanya membutuhkan waktu selama 15 hingga 30 menit untuk bisa mendapatkan hasilnya. 

David Harris, salah seorang peneliti yang turut berpartisipasi mengatakan bahwa ia telah mengevaluasi setidaknya hampir 2.500 orang mulai Juni hingga Agustus lalu. Dari total 885 orang yang pernah menunjukkan gejala penyakit COVID-19 atau baru terpapar virus dalam waktu dekat, sebanyak 305 orang ternyata memiliki hasil tes PCR positif, sementara itu 54 orang lainnya terlewatkan karena melakukan swab antigen.

Menggunakan alat uji Sofia, para peneliti melakukan uji coba pada sebanyak 1.551 orang yang tidak menunjukkan adanya gejala. Hasilnya, 19 orang dinyatakan positif melalui pemeriksaan PCR, sementara alat Sofia hanya berhasil mengidentifikasi enam orang. Kesimpulannya, alat deteksi cepat Sofia pun memberikan hasil positif palsu yang lebih banyak. 

Baca juga: Ruam Kulit Bisa Jadi Tanda COVID-19, Ini Faktanya

Meski begitu, swab antigen masih menjadi metode pemeriksaan yang lebih banyak dipilih dibandingkan dengan PCR, karena harganya yang lebih terjangkau dan mampu memberikan hasil yang lebih cepat, meski tingkat akurasinya memang tidak sebaik PCR. 

Jadi, jika kamu merasakan tidak ada gejala dan ingin melakukan swab antigen, kamu bisa melakukan reservasi di klinik atau rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Namun, agar hasilnya lebih akurat, terlebih pada orang-orang yang tidak menunjukkan gejala, pemeriksaan dengan metode PCR memang lebih disarankan, meski harganya memang terbilang tidak murah. 



Referensi: 
Kompas. Diakses pada 2020. Saat Rapid Test Antigen Disebutkan Gagal Mendeteksi Orang Tanpa Gejala Covid-19.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan