Ini Pentingnya Mengetahui Detak Jantung Normal atau Tidak

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   09 Maret 2021
Ini Pentingnya Mengetahui Detak Jantung Normal atau TidakIni Pentingnya Mengetahui Detak Jantung Normal atau Tidak

Halodoc, Jakarta - Dalam kaitannya dengan detak jantung, ia sebenarnya cukup mirip dengan kecepatan mobil yang kamu kendarai. kamu pasti menginginkan agar ia tidak terlalu cepat, tidak terlalu lambat, dan tidak terlalu tidak menentu. Faktanya, sering kali ritme dan kecepatan jantung bukanlah hal yang perlu dipikirkan. Namun, mengetahui detak jantung normal atau tidak adalah hal yang cukup penting untuk memahami kondisi kesehatan sistem kardiovaskuler.

Detak jantung jadi penting karena fungsi jantung sangat penting. Jantung mengedarkan oksigen dan darah yang kaya nutrisi ke seluruh tubuh. Jika tidak berfungsi dengan baik, hampir semua hal akan terpengaruh. Detak jantung sangat penting dalam proses ini karena fungsi jantung secara langsung berkaitan dengan detak jantung dan volume darah yang dipompa keluar.

Baca juga: Detak Jantung Tidak Teratur, Apa Penyebabnya?

Gambaran Detak Jantung Normal

Detak jantung normal biasanya dinyatakan 60 hingga 100 denyut per menit. Lebih lambat dari 60 disebut dengan bradikardia dan jika lebih cepat dari 100 adalah takikardia. Namun, beberapa ahli percaya bahwa detak jantung saat istirahat yang ideal mendekati 50 hingga 70. Terlepas dari apa yang dianggap normal, penting untuk diketahui bahwa detak jantung yang sehat akan bervariasi tergantung pada situasinya.

Untuk menentukan detak jantung, pertama-tama kamu harus menemukan denyut nadi. Sisi leher atau bagian depan pergelangan tangan adalah tempat yang paling mudah. Kemudian, hitung jumlah ketukan dalam 30 detik. Gandakan angka ini dan itulah detak jantung. Selain menghitung detak jantung, merasakan denyut nadi dapat memberi gambaran apakah ritme teratur, tidak teratur, atau campuran keduanya.

Jika Detak Jantung Tidak Normal 

Pada orang sehat, detak jantung yang lambat mungkin disebabkan oleh:

  • Memiliki fisik yang bugar.
  • Sedang konsumsi obat, seperti propranolol atau metoprolol.
  • Sedang tidur (meskipun detak jantung mungkin meningkat selama tahap tidur REM).

Di sisi lain, detak jantung yang lambat bisa menjadi salah satu tanda penyakit, seperti:

  • Serangan jantung atau penyakit jantung lainnya.
  • infeksi tertentu (termasuk penyakit Lyme atau demam tifoid).
  • Tingkat tinggi kalium dalam darah (hiperkalemia).
  • Kelenjar tiroid yang kurang aktif.

Sementara itu, orang sehat juga dapat memiliki detak jantung yang cepat karena beberapa alasan, seperti:

  • Sedang berolahraga, terutama jika itu berat atau terkait dengan dehidrasi.
  • Sedang gugup atau terlalu bersemangat. Meskipun detak jantung di atas 100 dapat dianggap "tidak normal", angka ini akan sangat normal jika kamu sedang naik wahana ekstrem di taman hiburan.
  • Sedang menggunakan stimulan, seperti kafein atau kokain.
  • Hamil.

Penyakit yang berhubungan dengan detak jantung cepat meliputi:

  • Sebagian besar infeksi atau hampir semua penyebab demam.
  • Masalah jantung, misalnya kardiomiopati, fibrilasi atrium, atau takikardia ventrikel.
  • Obat-obatan tertentu.
  • Rendahnya kadar kalium dalam darah (hipokalemia).
  • Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau terlalu banyak obat tiroid.
  • Anemia.
  • Asma atau masalah pernapasan lainnya.

Baca juga: Detak Jantung Sangat Cepat, Waspada Fibrilasi Atrium

Kapan Detak Jantung Perlu Dikhawatirkan? 

Beberapa orang tidak pernah memperhatikan detak atau ritme jantung mereka, sementara yang lain memperhatikan setiap ketidakteraturan kecil. Jika tidak ada gejala yang mengganggu, ini bukan indikasi masalah. Kecepatan atau ritme abnormal dapat ditemukan selama pemeriksaan fisik, EKG, atau pengujian lainnya, bahkan pada orang sehat yang tidak memiliki gejala.

Gejala umum detak jantung lambat meliputi:

  • Kelelahan.
  • Pusing, pusing, pingsan atau hampir pingsan.
  • Kebingungan.
  • Ketidakmampuan untuk berolahraga.

Sementara gejala umum detak jantung cepat meliputi:

  • Kelelahan.
  • Pusing, pusing, pingsan atau hampir pingsan.
  • Palpitasi, atau sensasi berdebar atau berdebar di dada.
  • Merasakan jantungmu berdebar kencang.
  • Sesak napas.
  • Nyeri dada atau sesak.

Baca juga: Tips Hidup Sehat untuk Pengidap Kelainan Detak Jantung

Seperti yang kamu lihat, beberapa gejala ini tumpang tindih, dan banyak lagi yang dapat disebabkan oleh hal-hal selain masalah detak jantung. Jika kamu memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang detak jantung, coba buat janji dengan dokter spesialis jantung di rumah sakit terdekat. Dokter dapat membantu menyelesaikan masalah ini dan merekomendasikan pengujian atau tindak lanjut jika diperlukan.

Buat janji di rumah sakit pun kini tak perlu repot, cukup gunakan aplikasi Halodoc dan kamu bisa buat janji di rumah sakit dengan lebih mudah. Ambil smartphone-mu sekarang dan nikmati kemudahan buat janji rumah sakit hanya di Halodoc!

Referensi:
American Heart Association. Diakses pada 2021. All About Heart Rate (Pulse).
Harvard Health. Diakses pada 2021. How’s Your Heart Rate and Why It Matters?
Sutter Health. Diakses pada 2021. Get to Know Your Heart Rate: It Might Save Your Life.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan