Ini Penyebab Badai Sitokin atau Cytokine Storm pada COVID-19

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   10 Agustus 2022

“Sebenarnya belum diketahui secara pasti seperti hubungan badai sitokin dan COVID-19. Namun, badai sitokin tampaknya menjadi bagian dari infeksi COVID-19 yang dapat menyebabkan kematian.”

Ini Penyebab Badai Sitokin atau Cytokine Storm pada COVID-19Ini Penyebab Badai Sitokin atau Cytokine Storm pada COVID-19

Halodoc, Jakarta – Badai sitokin merupakan kondisi medis  di mana sistem kekebalan tubuh memproduksi terlalu banyak inflamasi. Kondisi ini terkadang menyebabkan kegagalan organ dan kematian. Beberapa tahun terakhir kondisi ini mendapatkan perhatian lebih akibat pandemi COVID-19.

Badai sitokin tampaknya menjadi bagian dari gejala COVID-19 yang dapat menyebabkan kematian. COVID-19 dapat memicu badai sitokin di jaringan paru melalui hiperaktivasi sistem imun dan pelepasan sitokin yang tidak terkontrol. Jika ingin tahu lebih banyak tentang hubungan badai sitokin dan COVID-19, simak ulasan berikut!

Hubungan Badai Sitokin dan COVID-19

Sebagian besar pengidap yang terinfeksi COVID-19 tidak mengembangkan badai sitokin maupun gejalanya. Namun, orang-orang tertentu mungkin saja lebih rentan mengembangkan badai sitokin dari COVID-19. Terutama jika mereka memiliki gen spesifik yang membuat sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan cara tertentu. 

Sebenarnya belum diketahui secara pasti seperti apa hubungan badai sitokin dan COVID-19. Faktor lain, seperti adanya kondisi kesehatan yang mendasarinya, mungkin menjadi faktor penentu yang lebih besar dibandingkan tingkat keparahan infeksi COVID-19. 

Perlu dipahami bahwa banyak jenis infeksi, termasuk COVID-19, yang dapat memicu badai sitokin. Pelepasan sitokin merupakan bagian penting dari respon sistem kekebalan tubuh terhadap virus dan zat asing lainnya. Namun, ketika terlalu banyak sitokin yang dilepaskan akan, maka dapat menyebabkan kerusakan organ yang parah. 

Hingga saat ini, para peneliti terus meningkatkan pemahaman tentang hubungan antara badai sitokin dan COVID-19. Sebuah studi otopsi tahun 2020 menemukan bukti bahwa, banyak kasus COVID-19 yang berakhir dengan kematian disebabkan oleh kegagalan multi organ, bahkan dengan hanya adanya sejumlah jejak virus corona. Para peneliti berpikir bahwa ini menunjukkan aktivitas sistem kekebalan tubuh yang berlebihan, karena dapat menyebabkan kegagalan organ.

Tingkat interleukin-6 yang lebih tinggi dari sitokin dikaitkan dengan kelangsungan hidup yang lebih pendek, pada orang yang terinfeksi COVID-19. Selain itu, beberapa penelitian juga menemukan bahwa kadar interleukin yang lebih tinggi dari 80 picogram per milliliter, merupakan variabel yang dapat mengacu pada kegagalan pernapasan dan kematian pada pengidap.

Pengobatan Badai Sitokin Akibat COVID-19

Sejak pandemi COVID-19, para peneliti secara aktif mengeksplorasi banyak terapi berbeda, untuk mengobati badai sitokin yang diakibatkan infeksi COVID-19. Beberapa terapi yang diberikan yaitu:

  • Kineret (Anakinra). Merupakan terapi biologis yang terkadang digunakan untuk mengobati pengidap rheumatoid arthritis, dan kondisi medis lain yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Terapi ini memblokir aktivitas sitokin spesifik yang dikenal sebagai interleukin 1 (IL-1). Selain itu dapat juga diberikan untuk membantu orang yang mengalami badai sitokin dari kondisi autoimun. 
  • Actemra (Tocilizumab). Terapi biologis ini biasa digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis dan kondisi medis lainnya. Terapi ini memblokir aktivitas sitokin lain, interleukin 6 (IL-6). Actemra sebelumnya juga digunakan untuk mengobati badai sitokin yang didapatkan sebagai efek samping terapi (seperti untuk leukemia). 

Hingga saat ini para peneliti masih menyelidiki terapi di atas, serta intervensi potensial lainnya. Idealnya, beberapa terapi akan ditemukan untuk mencegah efek badai sitokin, sehingga risiko kematian akibat COVID-19 dapat menurun.

Itulah yang perlu diketahui tentang penyebab badai sitokin pada COVID-19. Jika kamu mengalami gejala COVID-19, sebaiknya segera dapatkan perawatan medis. Kamu juga bisa bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc untuk memastikan gejala yang kamu alami. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Very Well Health. Diakses pada 2022. What Is Cytokine Storm Syndrome
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Cytokine Release Syndrome (CRS)
JAMA Network. Diakses pada 2022. Is a “Cytokine Storm” Relevant to COVID-19?
Healthline. Diakses pada 2022. Cytokine Storm and COVID-19: How Are They Connected?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan