Ini Penyebab Badan Kurus Bisa Terkena Prediabetes

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 April 2019
Ini Penyebab Badan Kurus Bisa Terkena PrediabetesIni Penyebab Badan Kurus Bisa Terkena Prediabetes

Halodoc, Jakarta – Diabetes adalah penyakit yang terjadi akibat tingginya kadar gula dalam darah. Kebanyakan orang menganggap orang berbadan gemuk saja yang bisa mengidap diabetes, padahal orang berbadan kurus juga memiliki risiko yang sama. Pasalnya selain berat badan, banyak faktor lain yang juga berpengaruh dalam mengembangkan penyakit diabetes.

Baca Juga: 2 Cara Sederhana Mengendalikan Gula Darah

Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe 1 merupakan penyakit autoimun yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang sel beta pembuat insulin di pankreas. Akibatnya, pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Berat badan bukan faktor risiko untuk diabetes tipe 1, melainkan riwayat keluarga dengan kondisi serupa alias faktor genetik. Ini berarti semua orang, baik yang berbadan kurus atau gemuk, memiliki risiko yang sama untuk mengidap diabetes tipe 1.

Diabetes Tipe 2

Pada diabetes tipe 2, pankreas telah berhenti memproduksi cukup insulin. Sebagian besar kasus diabetes tipe 2 terjadi pada orang berbadan gemuk. Meski begitu, bukan berarti orang berbadan kurus tidak berisiko mengalami penyakit ini. Terdapat beberapa faktor pendukung lainnya yang menyebabkan orang berbadan kurus bisa mengidap diabetes tipe 2, antara lain:

  1. Faktor Genetik

Riwayat keluarga adalah salah satu faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2. Jika ada anggota keluarga (terutama orangtua) pernah mengidap diabetes tipe 2, kamu berisiko lebih besar mengidap diabetes tipe 2.

  1. Lemak Berlebih

Pengidap diabetes tipe 2 dengan berat normal memiliki lebih banyak lemak visceral, yakni jenis lemak yang mengelilingi organ perut. Lemak visceral dapat membuat profil metabolisme seseorang dengan berat normal terlihat seperti profil seseorang yang kelebihan berat badan, bahkan jika mereka tampak kurus.

Baca Juga: Lakukan 5 Cara Ini Agar Prediabetes Enggak Menjadi Diabetes

  1. Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang berkembang saat masa kehamilan. Bentuk diabetes ini sering dianggap sebagai bentuk awal dari diabetes tipe 2. Sebagian besar kasus diabetes gestasional sembuh setelah kehamilan berakhir. Namun, wanita yang memiliki kondisi ini selama kehamilan memiliki risiko 10 kali lipat lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dalam 10 tahun setelah kehamilan, ketimbang wanita yang tidak memiliki diabetes gestasional.

  1. Gaya Hidup

Orang yang malas bergerak atau tidak aktif memiliki risiko hampir dua kali lipat terkena diabetes tipe 2. Selain itu, pola makan yang buruk menjadi faktor penunjang diabetes tipe 2 bagi orang berbadan gemuk maupun kurus. Gula mudah ditemukan dalam berbagai jenis makanan seperti makanan manis, camilan olahan, bahkan salad dressing. Selain pola makan, merokok juga bisa menjadi penyebab diabetes tipe 2.

Pencegahan Diabetes

Jika kamu memiliki satu atau lebih faktor risiko untuk diabetes tipe 2, sebaiknya ambil langkah pencegahan  untuk mengurangi peluang mengembangkan kondisi tersebut. Berikut beberapa langkah untuk yang bisa dilakukan:

  • Lebih aktif. Cobalah untuk lebih aktif dengan banyak bergerak. Ini tidak hanya berlaku untuk orang dengan berat badan lebih, tetapi orang dengan berat badan normal. Setidaknya, kamu dianjurkan olahraga 20-30 menit per hari.
  • Bijak dalam memilih makanan. Makanan tidak sehat dapat meningkatkan risiko diabetes. Sebaiknya kurangi konsumsi junk food dan perbanyak konsumsi buah atau sayuran.
  • Cek kesehatan secara rutin. Jika ada riwayat keluarga yang memiliki kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi, kamu dianjurkan untuk memeriksa kesehatan secara teratur.
  • Berhenti merokok untuk membantu menurunkan risiko diabetes dan mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh.

Baca Juga: Benarkah Cacing Bisa Jadi Obat Diabetes?

Itulah penyebab orang berbadan kurus bisa terkena prediabetes. Kalau ingin melakukan pemeriksaan kesehatan, kamu bisa menggunakan fitur Get a Lab Checkup. Kamu hanya perlu menentukan jenis pemeriksaan, pilih waktu pemeriksaan yang diinginkan, lalu tunggu petugas lab datang sesuai waktu yang ditetapkan. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan