Ini Penyebab Bayi Alami Supraventrikular Takikardia

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   19 Februari 2020
Ini Penyebab Bayi Alami Supraventrikular Takikardia Ini Penyebab Bayi Alami Supraventrikular Takikardia

Halodoc, Jakarta - Takikardia supraventrikular adalah sebutan untuk penyakit yang terjadi akibat gangguan irama jantung. Mereka yang mengidap penyakit ini memiliki detak jantung yang lebih cepat daripada kondisi seharusnya. Sumber masalahnya adalah impuls listrik di serambi jantung atau atrium, yakni nodus AV. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, termasuk oleh bayi baru lahir. 

Baca juga: Cara Mendeteksi Takikardia Sejak Dini

Jika dialami oleh bayi baru lahir, penyakit ini disebut Neonatal Supraventrikular Takikardia. Aritmia atau irama jantung abnormal ini membuat bayi tidak mampu memompa jantung secara efisien. Bayi dengan kondisi ini mungkin tidak memiliki gejala dan mereka mungkin bisa tetap hidup. Risiko kejadian yang mengancam jiwa bahkan lebih jarang pada bayi.

Penyebab Supraventrikular Takikardia pada Bayi

Melansir National Health Service UK, kondisi ini lebih sering terjadi karena adanya jalur listrik tambahan di dalam jantung bayi. Jalur tambahan bisa terbentuk selama bayi di dalam kandungan. Namun, ini bukan akibat dari apa pun yang terjadi atau tidak terjadi selama kehamilan. Jalur tambahan membuat jantung mengalami 'korsleting' dan tugasnya dalam memompa darah ke seluruh tubuh menjadi kurang efektif. 

Baca juga: Bradikardia vs Takikardia, Lebih Bahaya Mana?

Gejala Supraventrikular Takikardia pada Bayi

Neonatal supraventrikular takikardia (SVT) dapat berkembang sebelum kelahiran (prenatal). Jika terjadi secara prenatal, maka bayi dapat mengalami penumpukan cairan yang tidak normal di tubuh bayi. Kondisi ini bisa mengancam jiwa jika tidak didiagnosis dan diobati segera.

Sementara itu, setelah lahir, gejala SVT neonatal terjadi dalam beberapa episode, yang dapat berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa jam. Banyak bayi tidak akan menunjukkan gejala spesifik tetapi bisa terlihat bahwa bayi mengalami gangguan kesehatan. Bayi baru lahir mungkin terlihat pucat, makan dengan buruk atau muntah dan mungkin tidak ceria seperti biasanya. Jika kondisi berlanjut hingga masa kanak-kanak, gejalanya meliputi jantung berdebar, sesak napas, pusing dan nyeri dada.

Segera bawa anak ke rumah sakit jika gejala seperti di atas ia alami. Kamu bisa membuat janji dokter terlebih dahulu dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Penanganan yang dilakukan sesegera mungkin akan membantu anak atau bayi terhindar dari komplikasi yang tidak diinginkan.

Baca juga: Hindari Takikardia dengan 8 Tips Hidup Sehat Ini

Penanganan Supraventrikular Takikardia pada Bayi

Sebagian besar takikardia supraventrikular pada bayi hanya berlangsung selama beberapa menit dan tidak memerlukan perawatan khusus, Namun, untuk beberapa bayi yang mengalami kondisi ini lebih lama, mereka diberikan pengobatan rutin untuk mengurangi atau menghentikan kemungkinan penyakit terjadi dalam jangka panjang. Bayi biasanya diberikan obat penghambat beta untuk menjaga detak jantung anak teratur.

Jika suatu kasus berlangsung untuk periode yang lama, lebih dari 20 menit, perawatan di rumah sakit akan dilakukan. Seringkali bayi akan diberi suntikan obat yang disebut adenosin. Jika berlangsung beberapa jam, mereka wajib masuk ke unit perawatan intensif untuk mendapat bantuan tambahan dengan pernapasan, obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah atau menggunakan defibrillator untuk 'mengejutkan' jantung kembali ke ritme normal.

Banyak bayi bisa tumbuh dengan kondisi ini, karena jalur tambahan biasanya akan menghilang pada usia satu tahun. Namun beberapa anak mungkin tetap membutuhkan pemantauan dan tindak lanjut sepanjang masa kanak-kanak dan remaja.

Jika gejala kembali lagi sekitar usia lima hingga delapan tahun, biasanya dokter akan menggunakan ablasi frekuensi radio atau cryoablasi pada area yang terkena, yang seharusnya menghentikan sinyal abnormal. Ablasi bekerja untuk menghancurkan jaringan yang menyebabkan sinyal abnormal. Pengobatan ini umumnya efektif pada sekitar 95 persen kasus.

Metode alternatif lainnya adalah cryoablation yang membekukan area dan efektif dalam sekitar 80 persen kasus. Namun, pengobatan ini lebih aman digunakan di area jantung tertentu. Prosedur ini dilakukan dengan risiko rendah dan bisa berlangsung dengan cepat selama sehari atau rawat inap satu malam.

Referensi:
NHS UK. Diakses pada 2020. Neonatal Supraventricular Tachycardia.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Supraventricular Tachycardia.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan