Ini Penyebab Osteoporosis di Usia Senja

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   21 Oktober 2020
Ini Penyebab Osteoporosis di Usia SenjaIni Penyebab Osteoporosis di Usia Senja

Halodoc, Jakarta – Osteoporosis atau pengeroposan tulang adalah kondisi ketika kepadatan dan kualitas tulang berkurang. Karena tulang menjadi lebih keropos dan rapuh, risiko patah tulang pun meningkat. Penurunan massa tulang bisa terjadi secara diam-diam dan progresif. Sering kali kondisi ini pun tidak menunjukkan gejala sampai patah tulang pertama terjadi.

Patah tulang dapat menyebabkan masalah serius bagi manula. Pinggul adalah tempat umum untuk osteoporosis, dan patah tulang pinggul dapat menyebabkan ketidakmampuan spiral ke bawah dan hilangnya kemandirian. Hormon estrogen membantu membuat dan membangun kembali tulang. Tingkat estrogen seorang wanita menurun setelah menopause, dan pengeroposan tulang semakin cepat terjadi. Itulah mengapa osteoporosis paling umum terjadi pada wanita yang lebih tua. 

Baca juga: Hati-Hati, Kebiasaan Buruk Ini Sebabkan Osteoporosis

Penyebab Osteoporosis di Usia Senja

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, osteoporosis menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh, sehingga terjatuh atau bahkan tekanan ringan seperti membungkuk atau batuk dapat menyebabkan patah tulang. 

Fraktur terkait osteoporosis paling sering terjadi di pinggul, pergelangan tangan, atau tulang belakang. Tulang adalah jaringan hidup yang terus menerus dipecah dan diganti. Osteoporosis terjadi ketika pembentukan tulang baru tidak sejalan dengan hilangnya tulang lama. Diet sehat, dan olahraga menahan beban dapat membantu mencegah keropos tulang atau memperkuat tulang yang sudah lemah.

Baca juga: Cegah Keropos Tulang untuk Perempuan, Lakukan Hal Ini

Para lansia rentan mengalami osteoporosis karena peningkatan reabsorbsi tulang dan ketidakseimbangan pembentukan tulang baru, serta pertambahan usia yang membuat tulang menipis dan rapuh. Perubahan hormon akibat menopause yang terjadi pada wanita juga meningkatkan risiko mengalami osteoporosis ketimbang pria. Ketika kadar estrogen menurun setelah menopause, itu berarti kepadatan tulang dapat menurun dengan cepat.

Wanita yang mengalami menopause dini, atau menjalani histerektomi sebelum usia 45 tahun berisiko lebih tinggi terkena osteoporosis. Wanita yang tidak mengalami menstruasi selama lebih dari enam bulan karena olahraga atau diet yang berlebihan juga berisiko lebih tinggi terkena osteoporosis, karena hal ini dapat berdampak pada kadar estrogen.

Baca juga: Ketahui 4 Penyebab Osteoporosis pada Wanita

Sedangkan pada pria, hal ini biasa terjadi pada mereka yang memiliki kadar testosteron lebih rendah. Testosteron penting untuk menjaga kesehatan tulang. Meski pria terus memproduksi testosteron seumur hidup, pria yang memiliki kadar hormon rendah memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis.

Punya pertanyaan seputar osteoporosis, bisa ditanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor ibu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Olahraga Angkat Beban Cegah Osteoporosis

Pertambahan usia mengurangi kepadatan tulang yang bila tidak ditangani memicu osteoporosis. Kalsium adalah mineral yang membantu tulang tetap kuat. Ini bisa diperoleh dari makanan termasuk susu, sayuran berdaun hijau tua seperti kangkung dan suplemen makanan. 

Wanita di atas usia 50 tahun membutuhkan 1.200 miligram kalsium sehari. Pria membutuhkan 1.000 miligram sehari dari usia 51 hingga 70 dan 1.200 miligram sehari setelah menginjak usia di atas 70 tahun. Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium. 

Seiring bertambahnya usia, tubuh membutuhkan lebih banyak vitamin D, yang dibuat oleh kulit saat berada di bawah sinar matahari. Kamu juga bisa mendapatkan vitamin D dari suplemen makanan dan dari makanan tertentu, seperti susu, telur, ikan berlemak, dan sereal yang diperkaya. 

Olahraga, terutama olahraga menahan beban, juga membantu tulang. Latihan angkat beban, jogging, jalan kaki, tenis, dan menari adalah olahraga yang direkomendasikan. Tarikan otot saat melakukan olahraga semacam pengingat bagi sel-sel di tulang untuk menjaga jaringan tetap padat. Selain itu, hindari juga kebiasaan merokok dan minum alkohol, karena kebiasaan tersebut dapat melemahkan tulang. 

Referensi:
News In Health. Diakses pada 2020. Osteoporosis in Aging.
Elder.org. Diakses pada 2020. Osteoporosis Care: What Causes Osteoporosis in the Elderly?
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Osteoporosis.
International Osteoporosis Foundation. Diakses pada 2020. What is Osteoporosis?
 



Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan