Ini Perbedaan Gejala dari Osteopetrosis dan Osteoporosis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   07 Juli 2019
Ini Perbedaan Gejala dari Osteopetrosis dan OsteoporosisIni Perbedaan Gejala dari Osteopetrosis dan Osteoporosis

Halodoc, Jakarta - Kelainan sendi dan tulang bisa beragam, mungkin salah satu yang akrab di telinga adalah osteoporosis atau pengeroposan tulang yang diikuti dengan menopause jika dialami wanita. Sisanya bisa berupa dislokasi, keseleo atau terkilir. Namun, cukup mirip namanya dengan osteoporosis, pernahkah kamu mendengar kelainan tulang osteopetrosis? Apa beda di antara kedua kelainan tulang ini? 

Osteopetrosis

Osteopetrosis adalah sekelompok kelainan tulang yang jarang terjadi atau bisa disebut langka dan bersifat genetik. Kelainan ini ditandai peningkatan kepadatan tulang dan pertumbuhannya yang tidak normal karena cacat reabsorpsi tulang oleh sel yang disebut osteoklas. Kondisi ini menyebabkan terjadinya penumpukan tulang dengan kondisi rusak, membuatnya rapuh dan rentan patah. 

Pada beberapa kasus, osteopretosis disertai dengan kelainan rangka pada tubuh. Meski pada kondisi awal gejala tidak terlihat pada fase yang ringan, cedera sekecil apa pun memicu patah tulang. Diagnosis dini penting dilakukan jika kelainan sifatnya sangat parah, karena memicu terjadinya komplikasi yang tidak bisa diperbaiki.

Baca juga: Patah Tulang, Ini Waktu yang Dibutuhkan untuk Kembali Normal

Ada tiga jenis osteopetrosis yang dikelompokkan berdasarkan caranya diwariskan, yaitu:

  • Autosom dominan yang merupakan bentuk paling umum. Gejala ringan biasanya muncul pada akhir masa kanak-kanak hingga masa dewasa. Memiliki gejala sakit kepala, keretakan tulang pada banyak tempat, infeksi tulang atau osteomielitis, osteoarthritis, dan skoliosis. Risiko pewarisan genetik terjadi sebesar 50 persen

  • Resesif autosomal, disebut juga tipe infantil ganas, terlihat segera setelah bayi dilahirkan dan sering kali membuat seseorang tidak bisa bertahan hidup. Gejalanya berupa anemia dan trombositopenia atau kekurangan trombosit, serta otot wajah lumpuh, hipokalsemia, pertumbuhan melambat, postur pendek, pembesaran limpa dan hati.

  • Resesif terkai-X, kondisi yang jarang terjadi. Gejalanya gangguan yang terjadi pada sistem imunitas tubuh yang membuat infeksi akan lebih parah dan limfedema. 

Baca juga: Ketahui Perbedaan dari Osteoporosis dan Osteomalasia

Osteoporosis

Sementara itu, osteoporosis adalah kondisi penurunan kepadatan tulang, yang menyebabkan pengeroposan dan tulang menjadi mudah retak. Kondisi kelainan sendi dan tulang ini biasanya baru teridentifikasi setelah terjadi keretakan tulang, seperti misalnya ketika kamu terjatuh. Keretakan yang terjadi pada pergelangan tangan, tulang belakang, dan tulang pinggul paling sering terjadi. 

Gejala terkait osteoporosis umumnya tidak terlihat ketika masih pada periode awal. Namun, jika kondisinya sudah semakin serius, akan muncul gejala seperti sakit pada punggung, postur tubuh menjadi bungkuk, penurunan tinggi badan, lebih sering terserang retak tulang atau cedera karena menurunnya kepadatan tulang. Retak ini bisa terjadi pada bagian tubuh tertentu, mulai dari lengan, pergelangan tangan, tulang di pangkal paha atau tulang belakang. 

Baca juga: 5 Olahraga yang Bisa Cegah Osteoporosis

Nah, sekarang kamu mengetahui letak perbedaan dari osteoporosis dan osteopetrosis. Keduanya adalah kelainan sendi dan tulang yang saling berkebalikan, dengan perbedaan menyolok adalah pada penurunan atau pewarisan sifat. Gejalanya ternyata berbeda meski nama kedua gangguan kesehatan ini mirip. 

Jika kamu merasa masih ada informasi yang ingin ditanyakan, kamu bisa langsung bertanya pada dokter ahli kesehatan tulang, agar jawaban yang kamu dapatkan akurat dan terjamin keasliannya. Jangan bingung, pakai saja aplikasi Halodoc, kamu hanya perlu download aplikasinya di ponsel. Melalui aplikasi Halodoc, tanya dokter dijamin lebih mudah.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan