Halodoc, Jakarta - Masih asing dengan transient ischemic attack (TIA)? Bagaimana dengan stroke mini? Stroke mini atau TIA hampir serupa dengan stroke, hanya saja gejala stroke mini kebanyakan berlangsung sebentar lalu menghilang. 

Mini stroke atau TIA ini merupakan keadaan ketika saraf kekurangan oksigen. Hal ini diakibatkan oleh aliran darah yang terganggu kurang dari 24 jam. Penyebab utama sumbatannya adalah adanya butir-butir kecil atau trombus berupa kotoran lemak, kolesterol, atau gumpalan darah. 

Namun, setelah beberapa saat trombus ini larut dan gejala strokenya bisa menghilang. Seseorang yang pernah mengalami TIA, maka mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terserang stroke dan serangan jantung. 

Kondisi ini perlu ditangani tepat cepat dan tepat, sebab bila tak ditangani pengidap mini stroke berisiko mengalami stroke pada tahun berikutnya sebesar 20 persen. 

Pertanyaannya, seperti apa sih pertolongan pertama pada seseorang yang mengalami transient ischemic attack? 

Baca juga: 5 Fakta Tentang Stroke yang Harus Diketahui

Pertolongan Pertama TIA

Meski pada dasarnya gejala mini stroke ini bisa menghilang dengan sendirinya dalam beberapa menit, tetapi transient ischemic attack merupakan kondisi yang berbahaya. Pasalnya, hampir 30 persen stroke didahului oleh mini stroke. Lalu, seperti apa sih pertolongan pertama pada seseorang yang mengalami TIA?  

• Cobalah perhatikan gejalanya, berapa lama berlangsung, kapan terjadinya, apa yang mereka lakukan ketika terjadi, hingga informasi lainnya. Sebab informasi ini penting bagi dokter untuk menemukan penyebab stroke ringan dan pembuluh darah yang terkait. 
• Bila gejalanya semakin berkembang, segera hubungi rumah sakit. 
• Bila pengidapnya pernah mendapatkan obat dari dokter terkait mini stroke, mintalah dirinya untuk meminum obat tersebut. 
• Bila pengidapnya tak memiliki obat dari dokter, alternatifnya bisa memberikan mereka obat pengencer darah seperti aspirin. 
• Segeralah ke rumah sakit atau UGD untuk mencari faktor risiko yang menyebabkan hal tersebut. Pasalnya, jika mengalami mini stroke berarti sudah merupakan peringatan bahaya. Tak menutup kemungkinan serangan serius bisa datang lagi.
• Beri tahu dokter mengenai riwayat kesehatannya, misalnya diabetes, kolesterol, atau tekanan darah tinggi yang diidapnya. 
• Hubungi dokter bila adanya serangan transient ischemic attack lain setelah memulai pengobatan atau efek samping dari pengobatan

Baca juga: Mitos atau Fakta, Idap TIA Bisa Picu Serangan Jantung

Beragam Gejala yang Bisa Muncul

Dalam kebanyakan kasus, gejala TIA muncul secara tiba-tiba. Gejalanya juga hampir sama dengan indikasi awal yang dialami oleh pengidap stroke. Nah, berikut ini beberapa gejala TIA yang bisa dialami pengidapnya:

• Salah satu sisi mulut dan wajah penderita terlihat turun.
• Cara bicara jadi kacau dan tidak jelas.
• Kesulitan memahami kata-kata orang lain. 
• Pandangan menjadi kabur atau kebutaan.
• Salah satu sisi mulut dan wajah terlihat turun.
• Pusing dan linglung.
• Diplopia (pandangan ganda).
• Kehilangan keseimbangan atau koordinasi tubuh.
• Lengan atau kaki mengalami kelumpuhan atau sulit diangkat. 
• Setelah kaki atau lengan, diikuti kelumpuhan pada satu sisi tubuh.
• Kesulitan menelan.
• Mati rasa.

Sekitar 70 persen kasus gejala TIA bisa hilang kurang dari 10 menit atau 90 persen akan hilang kurang dari empat jam. 

Baca juga: Bukan Cepat Tua, Marah Bisa Sebabkan Serangan Jantung

Mau tahu lebih jauh mengenai cara mengatasi TIA? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:

Webmd. Diakses pada 2020. Transient Ischemic Attack Treatment.

Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. Transient Ischemic Attack (TIA).

National Health Service UK. Diakses pada 2020. Health A-Z. Transient Ischaemic Attack (TIA).