Ini Pola Hidup Sehat untuk Pengidap Kanker Serviks

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   13 September 2021

“Penerapan pola hidup sehat menjadi bagian yang tidak boleh dipisahkan sebagai ritual untuk pengidap kanker serviks. Diperlukan juga rutin berolahraga, mendapatkan support system yang tepat, dan manajemen pengaturan emosi."

Ini Pola Hidup Sehat untuk Pengidap Kanker ServiksIni Pola Hidup Sehat untuk Pengidap Kanker Serviks

Halodoc, Jakarta –  Penerapan pola hidup sehat menjadi bagian yang tidak boleh dipisahkan sebagai ritual untuk pengidap kanker serviks. Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh National Institutes of Health, disebutkan kalau pola hidup sehat meningkatkan kualitas hidup pengidap kanker serviks. 

Pola hidup sehat dapat memperkuat tubuh pengidap kanker serviks saat menjalani pengobatan, membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh supaya bisa melawan sel kanker dengan lebih baik lagi, menciptakan mood yang lebih baik, serta mencegah masalah kesehatan lainnya. Simak informasi selengkapnya di sini!

Baca juga: Ini 5 Jenis Kanker yang Sering Menyerang Anak

1. Berhenti Merokok

Ketika seseorang berhenti merokok, tubuh mulai memperbaiki dirinya sendiri. Berhenti merokok membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk membantu melawan kanker. Ini meningkatkan pemulihan dari pengobatan serta dapat mengurangi risiko kanker di masa depan dan masalah kesehatan lainnya.

2. Menjaga Kebersihan untuk Mengurangi Risiko Infeksi

Kanker dan perawatannya dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini dapat membuat pengidap kanker–termasuk kanker serviks mudah mendapatkan infeksi atau malah membuat infeksi lebih parah.

Pola hidup sehat dapat mengurangi risiko infeksi dengan cara melakukan beberapa tips berikut: 

-Sering cuci tangan atau pakai hand sanitizer

-Menghindari keramaian, terutama selama musim hujan 

-Tidak menyentuh mata, mulut, dan hidung setelah menyentuh benda dan permukaan

-Membersihkan dan mendisinfeksi permukaan dan benda di sekitar sesering mungkin

-Mendapatkan vaksin flu dan pneumonia—jika disarankan oleh dokter .

Baca juga: Pemeriksaan Fisik yang Bisa Mendiagnosis Kanker 

3. Melakukan Perubahan Pola Makan

Pola makan yang baik dapat memengaruhi kesehatan, energi, suasana hati, dan selama masa pemulihan. Pengobatan kanker mungkin membuat sulit untuk makan. Jika kamu membutuhkan informasi mengenai rekomendasi pola makan sehat untuk pengidap kanker serviks, kamu bisa tanyakan langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc!

Perawatan kanker termasuk kemoterapi, radiasi, pembedahan, atau terapi yang ditargetkan dapat memberikan memiliki efek samping, termasuk perubahan nafsu makan atau indra perasa, mual, dan penurunan berat badan atau penambahan berat badan.

Melakukan perubahan dan penyesuaian pola makan dapat membantu pengidap kanker serviks merasa lebih baik, menoleransi efek samping, menurunkan kemungkinan infeksi, dan bahkan membantu pemulihan lebih cepat sembuh. 

Salah satu cara penting untuk melakukannya adalah dengan mengonsumsi makanan yang bervariasi sehingga pengidap kanker serviks mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Nutrisi yang diperlukan untuk pengidap kanker serviks, yaitu:

-Antioksidan (vitamin A, C, dan E)

-Karbohidrat (buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian)

-Lemak sehat (lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda)

-Protein (ikan, ayam, daging merah tanpa lemak, telur, produk susu rendah lemak)

-Vitamin dan mineral

-Air putih

4. Berolahraga secara Teratur

Olahraga dapat membantu mengurangi stres akibat kanker dan pengobatannya. Ini dapat membantu meningkatkan energi, suasana hati, dan sistem kekebalan tubuh. Itulah sebabnya, buat pengidap kanker serviks, direkomendasikan untuk melakukan olahraga secara teratur.

5. Mengelola Emosi 

Kanker dan pengobatannya bisa membuat orang yang menjalaninya lelah secara fisik dan emosional. Itulah sebabnya sangat penting mengelola emosi supaya dapat menyeimbangkan hidup. 

6. Support System 

Kanker sangat menguras tenaga fisik dan emosional, karenanya para penyintas butuh mendapatkan dukungan dari keluarga, teman, dan orang lain. Penyintas kanker bisa mendapatkan dukungan dari support group untuk saling menguatkan, bercerita, dan memberikan semangat, saran serta update informasi terkait kanker.

Sekilas Tentang Kanker Serviks

Kanker serviks terjadi ketika sel-sel berubah di leher rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina. Kanker ini dapat memengaruhi jaringan yang lebih dalam dari leher rahim dan dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh mereka (bermetastasis), termasuk paru-paru, hati, kandung kemih, dan rektum.

Baca juga: Rangkaian Perawatan untuk Mengobati Kanker Serviks

Sebagian besar kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV), yang dapat dicegah dengan vaksin. Kanker serviks tumbuh perlahan, jadi biasanya ada waktu untuk menemukan dan mengobatinya sebelum menyebabkan masalah serius. 

Berkat skrining melalui pap smear, terjadi penurunan kematian akibat kanker serviks beberapa tahun terakhir ini. Wanita berusia 35 hingga 44 tahun paling tinggi risiko mengalami kanker serviks. Lebih dari 15 persen kasus kanker serviks terjadi pada perempuan di atas usia 65 tahun, terutama mereka yang tidak mendapatkan pemeriksaan rutin.

Referensi:
National Institutes of Health. Diakses pada 2021. Health Behaviors in Cervical Cancer Survivors and Associations with Quality of Life
Winchester Hospital.org. Diakses pada 2021. Lifestyle Changes to Manage Cervical Cancer
WebMD. Diakses pada 2021. Tips to Feel Better During Cervical Cancer Treatment
WebMD. Diakses pada 2021. Cervical Cancer

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan