Ini Prosedur Laparoskopi untuk Mengobati Hernia Hiatus

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   30 Oktober 2020
Ini Prosedur Laparoskopi untuk Mengobati Hernia Hiatus Ini Prosedur Laparoskopi untuk Mengobati Hernia Hiatus

Halodoc, Jakarta - Hernia hiatus terjadi ketika bagian perut bergerak ke atas menuju dada. Jika hernia menyebabkan gejala yang parah atau kemungkinan besar menyebabkan komplikasi, operasi hernia hiatus mungkin diperlukan.

Sebetulnya tidak semua orang yang mengalami hernia hiatus memerlukan pembedahan. Pasalnya, banyak orang dapat mengatasi kondisi ini hanya dengan pengobatan atau perubahan gaya hidup. Namun, bagi mereka yang membutuhkan pembedahan, ada berbagai prosedur yang tersedia, yang paling umum fundoplikasi Nissen yang menggunakan metode laparoskopi

Baca juga: Pola Hidup untuk Pengidap Hernia Hiatus

Laparoskopi untuk Atasi Hernia Hiatus 

Sebetulnya ada tiga jenis operasi untuk hernia hiatus, yakni fundoplikasi Nissen (operasi lubang kunci atau laparoskopi), perbaikan terbuka, dan fundoplikasi endoluminal. Ketiga prosedur tersebut membutuhkan anestesi umum.

Fundoplication Nissen adalah operasi yang paling sering dilakukan untuk hernia hiatus. Prosedur ini menggunakan perbaikan laparoskopi atau operasi lubang kunci. Operasi ini minimal invasif dan hanya membutuhkan ahli bedah untuk membuat beberapa sayatan kecil di perut.

Dokter bedah akan memasukkan laparoskop, yaitu tabung tipis dengan cahaya dan kamera, ke dalam perut untuk memperbaiki hernia. Dokter bedah juga dapat mengencangkan bukaan perut untuk mencegah hernia datang kembali.

Prosedur laparoskopi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan jenis operasi hernia hiatus lainnya, misalnya: 

  • Risiko infeksi lebih rendah.
  • Tidak terlalu menyakitkan.
  • Mengurangi jaringan parut.
  • Lebih sedikit waktu untuk perawatan di rumah sakit dan pemulihan biasanya lebih cepat.

Fundoplication Nissen sangat efektif untuk meredakan gejala akibat hernia hiatus seperti GERD. Mengutip Medical News Today, sebuah studi pada 2009 memperkirakan bahwa operasi ini mencapai tingkat keberhasilan 90 hingga 95 persen. Studi yang sama juga menunjukkan bahwa bahkan ketika operasi laparoskopi harus dilakukan lagi untuk mengontrol gejala refluks lebih lanjut, tingkat keberhasilannya adalah 86 persen.

National Health Service di Inggris juga memperkirakan bahwa 80 hingga 85 persen orang akan terus mengalami kelegaan dari gejala 10 tahun setelah operasi.

Jika kamu atau orang terdekat mengalami hernia hiatus dan hendak melakukan operasi laparoskopi, maka sebaiknya diskusikan dulu dengan dokter di Halodoc. Dokter akan menjelaskan apa itu laparoskopi dengan lebih detail dan berbagai informasi pendukung lainnya yang mungkin dibutuhkan.

Baca juga: Asam Lambung Mudah Naik karena Hernia Hiatus

Lantas, Kapan Pembedahan Diperlukan?

Hernia hiatal sering kali dapat diobati dengan pengobatan atau perubahan gaya hidup, tetapi beberapa mungkin memerlukan pembedahan. Kebanyakan hernia hiatus tidak menimbulkan gejala, dan oleh karena itu pengobatan biasanya tidak diperlukan. 

Sementara itu, mereka yang memiliki gejala ringan, seperti mulas, refluks asam, atau gangguan gastroesophageal reflux (GERD) mungkin dapat mengobati kondisi mereka dengan obat-obatan atau perubahan gaya hidup.

Namun, pembedahan mungkin disarankan jika:

  • Gejalanya parah dan mengganggu kualitas hidup.
  • Gejala tidak menanggapi pengobatan lain.
  • Hernia berisiko tercekik, yaitu kondisi saat suplai darah ke jaringan hernia terputus. Situasi ini bisa berakibat fatal.
  • Ada gejala berupa perdarahan, borok, atau penyempitan pipa makanan (esofagus), yang dikenal sebagai striktur esofagus.

Pengobatan Alternatif untuk Atasi Hernia Hiatus

Meskipun pembedahan adalah pengobatan yang efektif untuk hernia hiatus yang menyebabkan gejala parah, orang dengan gejala ringan dapat merasa lega menggunakan obat atau perawatan di rumah.

Jika gejala mulas dan refluks asam terus terjadi, maka dapat diobati dengan:

  • Antasida. Obat antasida bekerja dengan cara menetralkan asam lambung. Hindari penggunaan yang berlebihan karena dapat menyebabkan diare atau masalah ginjal. Obat-obatan ini tersedia tanpa resep atau dengan resep. 
  • Penghambat Reseptor H2. Obat ini dirancang untuk membatasi produksi asam lambung. Obat mungkin mengandung simetidin dan famotidin. Penghambat reseptor H2 yang lebih kuat tersedia dengan resep.
  • Penghambat Pompa Proton (PPI). Obat-obatan ini memblokir produksi asam lebih lama daripada penghambat reseptor H2, sehingga jaringan kerongkongan lebih banyak waktu untuk pulih. PPI dapat dibeli di apotek atau diresepkan oleh dokter.

Baca juga: Penyebab Hernia Hiatus pada Bayi yang Baru Lahir

Perawatan di Rumah

Beberapa orang dapat merasakan kelegaan dari refluks dengan melakukan perubahan gaya hidup seperti: 

  • Menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan.
  • Makan lima sampai enam porsi kecil setiap hari daripada tiga porsi besar.
  • Menghindari makanan yang menyebabkan refluks asam, termasuk gorengan, makanan asam, alkohol, dan kafein.
  • Makan makanan terakhir hari itu setidaknya 3 jam sebelum tidur.
  • Berhenti merokok.
  • Menaikkan kepala tempat tidur 6 inci untuk mencegah asam naik selama tidur.
  • Memakai pakaian longgar untuk mencegah tekanan pada perut.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Hiatal Hernia Surgery.
Medical News Today. Diakses pada 2020. Hiatal Hernia Surgery.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan