Ini Tanda Tubuh yang Alami Ketoasidosis Diabetik

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   01 November 2019
Ini Tanda Tubuh yang Alami Ketoasidosis DiabetikIni Tanda Tubuh yang Alami Ketoasidosis Diabetik

Halodoc, Jakarta - Ketoasidosis diabetik merupakan komplikasi serius dari diabetes yang terjadi saat tubuh kamu memproduksi asam darah tingkat tinggi yang disebut keton. Kondisi ini berkembang saat tubuh kamu tidak dapat memproduksi insulin yang cukup. Insulin biasanya memainkan peran penting dalam membantu gula (glukosa), sumber energi utama untuk otot dan jaringan lain masuk ke sel kamu. 

Tidak tercukupinya insulin akan membuat tubuh mulai memecah lemak sebagai bahan bakar. Proses ini menghasilkan penumpukan asam dalam aliran darah yang disebut keton. Pada akhirnya, keadaan tersebut dapat menyebabkan ketoasidosis diabetik jika tidak segera diobati. 

Alami Ketoasidosis Diabetik, Ini yang Dialami Tubuh

Apabila kamu memiliki diabetes atau berisiko diabetes, pelajari tanda-tanda peringatan ketoasidosis diabetik berikut. Ketahui juga kapan harus mencari perawatan darurat dengan bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tanda-tanda yang ditunjukkan dapat berupa: 

  • Sering buang air kecil.

  • Rasa haus yang ekstrem.

  • Kadar gula darah tinggi.

  • Keton tingkat tinggi dalam urine.

  • Mual atau muntah.

  • Sakit perut.

  • Kebingungan.

  • Napas berbau buah.

  • Wajah memerah.

  • Kelelahan .

  • Pernapasan cepat.

  • Mulut dan kulit kering.

Baca juga: Perlu Tahu, Ini Penyebab Munculnya Ketoasidosis Diabetik

Ketoasidosis Diabetik Termasuk Penyakit Berbahaya

Ketoasidosis diabetik termasuk darurat medis. Jika tidak diobati segera, ketoasidosis diabetik dapat menyebabkan koma atau kematian. Jika kamu menggunakan insulin, pastikan kamu mendiskusikan risiko ketoasidosis dengan dokter. Jika kamu mengalami diabetes tipe 1, kamu perlu memiliki persediaan tes keton urine rumah.

Jika kamu memiliki diabetes tipe 1 dan memiliki pembacaan gula darah lebih dari 250 miligram per desiliter (mg/dL) dua kali, kamu harus menguji urine untuk keton. Kamu juga harus menguji apakah kamu sakit atau berencana berolahraga dan gula darah kamu adalah 250 mg/ dL atau lebih tinggi. 

Gula merupakan sumber energi utama sel-sel yang membentuk otot dan jaringan lainnya. Biasanya, insulin membantu gula memasuki sel kamu. Tanpa insulin yang cukup, tubuh kamu tidak dapat menggunakan gula dengan baik untuk energi. Ini mendorong pelepasan hormon yang memecah lemak sebagai bahan bakar, yang menghasilkan asam yang dikenal sebagai keton. Keton berlebih menumpuk di dalam darah dan akhirnya “tumpah” ke dalam urine. 

Baca juga: Kena Diabetes Jangan Asal Tusuk, Ini Bahaya Salah Suntik Insulin

Ketoasidosis diabetik biasanya dipicu oleh:

  • Sebuah penyakit. Infeksi atau penyakit lain dapat menyebabkan tubuh kamu menghasilkan kadar hormon tertentu yang lebih tinggi, seperti adrenalin dan kortisol. Sayangnya, hormon-hormon ini melawan efek insulin. Kadang-kadang, hormon tersebut juga bisa memicu episode ketoasidosis diabetikum. Infeksi pneumonia dan saluran kemih adalah penyebab umumnya.

  • Masalah dengan terapi insulin. Perawatan insulin yang terlewatkan atau terapi insulin yang tidak memadai dapat membuat kamu memiliki terlalu sedikit insulin dalam sistem tubuh, sehingga memicu ketoasidosis diabetikum. 

Kemungkinan pemicu lain dari ketoasidosis diabetik termasuk:

  • Trauma fisik atau emosional.
  • Serangan jantung.
  • Penyalahgunaan alkohol atau narkoba, khususnya kokain.
  • Obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid dan beberapa diuretik.

Baca juga: Cek Diabetes Melitus dengan Pemeriksaan Ini

Kamu pun sebenarnya dapat mencegah ketoasidosis diabetik. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dan salah satu yang paling penting adalah manajemen diabetes yang tepat. Cara lainnya antara lain:

  • Minum obat diabetes sesuai petunjuk.

  • Ikuti rencana makan kamu dan tetap terhidrasi dengan air.

  • Tes gula darah kamu secara konsisten. Ini akan membantu kamu membiasakan dia memastikan angka-angka kamu ada dalam jangkauan. 

  • Atur alarm jika kamu menggunakan insulin pada waktu yang sama setiap hari, atau unduh aplikasi pengingat obat untuk ponsel kamu untuk membantu mengingatkan kamu

  • Pra-isi jarum suntik atau jarum suntik kamu di pagi hari. Itu akan membantu kamu dengan mudah melihat apakah kamu melewatkan satu dosis

  • Bicaralah dengan dokter kamu tentang menyesuaikan tingkat dosis insulin kamu berdasarkan tingkat aktivitas, penyakit, atau faktor lain, seperti apa yang kamu makan. 

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Diabetic Ketoacidosis

WebMD. Diakses pada 2019. What Are Ketones and Their Tests



Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan