Ini yang Jadi Penyebab Ruam Tanpa Demam pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 Oktober 2020
Ini yang Jadi Penyebab Ruam Tanpa Demam pada AnakIni yang Jadi Penyebab Ruam Tanpa Demam pada Anak

Halodoc, Jakarta - Kulit anak sangat sensitif, sehingga rentan sekali terkena ruam. Penyakit ini bisa muncul disertai dengan demam, tetapi ada pula yang muncul tanpa demam. Ruam tanpa demam pada anak biasanya tidak berbahaya, karena akan membaik dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu. Nah, hal-hal apa saja yang menjadi penyebab ruam tanpa demam pada anak? Berikut ini sejumlah penyebab tersebut:

Baca juga: Ini Jenis-Jenis Ruam Kulit pada Orang Dewasa

1.Ruam Popok

Penyebab ruam tanpa demam pada anak yang pertama adalah ruam popok. Kondisi ini ditandai dengan jiplakan merah bekas popok di pantat bayi atau di sekitar area popok. Ruam tersebut kadang disertai bintik-bintik, dan lecet seperti melepuh. Ruam tampak mengkilap saat baru terbentuk, dan akan berbentuk sisi jika sudah lama. Area kulit yang mengalaminya akan terasa perih dan panas, sehingga membuat anak menjadi tidak nyaman.

Area pantat bayi yang sering tertutup popok akan menjadi sangat lembap, sehingga menyebabkan overhidrasi di area epidermis. Lapisan penghalang epidermis yang rusak membuat zat dari urine dan feses masuk, sehingga menyebabkan munculnya dermatitis kontak. Peradangan pada kulit ini sebabkan oleh bakteri Candida albicans.

2.Milia

Bukan hanya orang dewasa saja yang dapat mengalami miliki, kondisi ini juga kerap dialami oleh anak. Milia merupakan salah satu ruam tanpa demam pada anak, yang sering dialami oleh bayi yang baru lahir. Pada 30–50 persen kasusnya, milia muncul saat bayi berusia beberapa hari. Milia pada bayi berukuran 1–2 milimeter yang umum menyerang hidung, tangan, dan kaki.

Baca juga: Ini Penyebab Timbulnya Ruam Kulit di Tangan

3.Molluscum Contagiosum

Molluscum contagiosum merupakan infeksi kulit menular yang sering dialami oleh anak berusia 2–11 tahun, serta seorang remaja yang aktif secara seksual. Penyebabnya sendiri adalah virus Molluscum contagiosum. Jenis ruam tanpa demam pada anak yang satu ini kerap menyerang wajah, tubuh, tangan, dan kaki. Ukuran pada bintilnya akan tergantung pada tahap perkembangan penyakit.

Bintil biasanya berukuran 2–6 milimeter. Bentuknya adalah ruam berisi nanah dengan bintik putih di tengah. Meski tampak membahayakan, ruam ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 6–18 bulan tanpa pengobatan. Jika ingin melakukan sejumlah langkah penanganan, silahkan bawa Si Kecil ke rumah sakit terdekat.

4.Erythema Toxicum

Kondisi ini umum dialami bayi saat lahir. Sebanyak 50 persen bayi terlahir dengan kondisi ini. Erythema toxicum ditandai dengan bintik-bintik merah, kuning, atau putih yang timbul pada wajah, tubuh, lengan dan paha atas. Ruam tanpa demam pada anak yang satu ini biasanya dialami oleh bayi berusia 2–3 hari.

Bintil pada anak dengan erythema toxicum akan tampak berwarna putih atau kuning, memiliki tekstur yang keras, berukuran 1–3 milimeter. Ibu tidak perlu khawatir secara berlebihan, karena kondisi ini tidak membahayakan bayi. Tanpa pengobatan penyakit kulit yang satu ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam 5–7 hari.

Baca juga: Ini 5 Ruam Kulit yang Jadi Tanda Penyakit Serius

Selain empat kondisi tersebut, ruam tanpa demam juga dapat terjadi saat ditemukan jerawat di wajah bayi, serta kulit kepala bersisik. Keduanya bisa hilang tanpa penanganan khusus dalam waktu beberapa minggu atau beberapa bulan. Pada kepala, ibu bisa membantu mengatasi kondisi tersebut dengan menggunakan sabun atau sampo bayi.

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2020. Viral rash in a toddler with no fever: Causes and treatments.
NHS. Diakses pada 2020. Rashes in babies and children.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan