Ini yang Perlu Diketahui Tentang Rhinitis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Desember 2018
Ini yang Perlu Diketahui Tentang RhinitisIni yang Perlu Diketahui Tentang Rhinitis

Halodoc, Jakarta –   Rhinitis adalah peradangan dan pembengkakan selaput lendir hidung yang ditandai dengan hidung berair dan hidung tersumbat yang biasanya disebabkan oleh pilek biasa atau alergi musiman.

Pilek dan alergi adalah penyebab paling umum dari rhinitis. Gejala rhinitis termasuk hidung berair, bersin, dan hidung tersumbat. Berbagai bentuk rhinitis diperlakukan dengan berbagai cara, seperti konsumsi antibiotik, antihistamin, operasi, suntikan desensitisasi, termasuk menghindari sesuatu yang menyebabkan iritasi tersebut.

Rhinitis diklasifikasikan sebagai alergi atau non-alergi. Penyebab rhinitis non-alergi biasanya adalah infeksi virus, walaupun iritasi bisa menyebabkannya. Hidung adalah bagian paling terinfeksi dari saluran udara bagian atas.

Rhinitis akut umumnya disebabkan oleh infeksi virus, tetapi mungkin juga disebabkan oleh alergi, bakteri, ataupun penyebab lainnya. Rhinitis kronis biasanya terjadi dengan sinusitis kronis (rinosinusitis kronis).

Rhinitis Alergi

Rhinitis alergi disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap pemicu lingkungan. Pemicu lingkungan yang paling umum, termasuk debu, jamur, serbuk sari, rumput, pohon, dan hewan.

Gejala-gejala rhinitis alergi, termasuk gatal, bersin, hidung berair, hidung tersumbat, serta mata berair dan gatal. Orang-orang mungkin mengalami sakit kepala dan kelopak mata bengkak dan juga batuk.

Seorang dokter dapat mendiagnosis pengidap rhinitis berdasarkan riwayat gejala seseorang. Seringkali, orang tersebut memiliki riwayat keluarga alergi. Informasi lebih rinci dapat diperoleh dari tes darah atau tes kulit.

Perawatan berikut dapat membantu menghindari atau mengobati gejala rhinitis alergi:

  1. Menghindari hal-hal yang bisa memicu alergi

  2. Penyemprotan kortikosteroid nasal untuk mengurangi peradangan hidung dan relatif aman untuk penggunaan jangka panjang.

  3. Konsumsi antihistamin yang dapat membantu mencegah reaksi alergi dan gejala.

  4. Mendapatkan suntikan desensitisasi untuk membantu membangun toleransi jangka panjang terhadap pemicu alergi

Rhinitis Non-Alergi

Ini termasuk rhinitis virus akut yang dapat disebabkan oleh berbagai virus, biasanya flu biasa. Gejalanya terdiri dari hidung berair, bersin, kemacetan, postnasal drip, batuk, dan demam ringan. Rhinitis kronis biasanya merupakan perpanjangan rhinitis yang disebabkan oleh peradangan atau infeksi virus.

Namun, ini juga mungkin jarang terjadi karena penyakit. Penyakit-penyakit ini termasuk sifilis, tuberkulosis, rhinoscleroma (penyakit kulit yang ditandai oleh jaringan yang sangat keras dan pipih yang muncul pertama kali di hidung), rhinosporidiosis (infeksi pada hidung yang ditandai dengan polip perdarahan), leishmaniasis, blastomikosis, histoplasmosis, dan leprosy (semua yang ditandai dengan pembentukan lesi yang meradang atau granuloma). Kelembapan rendah dan iritasi udara juga dapat menyebabkan rhinitis kronis.

Rhinitis kronis menyebabkan sumbatan hidung dan pada kasus yang parah terjadi pengerasan kulit, pendarahan yang intens, serta cairan yang berbau busuk dan berbau nanah keluar dari hidung. Ada juga rhinitis atrofi sebagai bentuk dari rhinitis kronis di mana membran mukosa menipis (atrofi) dan mengeras yang menyebabkan saluran hidung melebar (melebar) dan mengering.

Atrofi ini sering terjadi pada orang tua yang memiliki granulomatosis (peradangan). Gangguan ini juga dapat berkembang pada orang yang memiliki sejumlah besar struktur intranasal dan selaput lendir yang dikeluarkan selama operasi sinus. Kerak terbentuk didalam hidung bersamaan dengan bau menyengat. Pengidapnya bisa mengalami mimisan parah dan bisa kehilangan indra penciuman (anosmia).

Rinitis vasomotor adalah bentuk rhinitis kronis. Hidung tersumbat, bersin, dan hidung meler adalah gejala alergi umum. Pada beberapa orang, hidung bereaksi kuat terhadap iritasi (seperti debu dan serbuk sari), parfum, polusi, atau makanan pedas. Gangguan itu datang dan pergi yang diperparah oleh udara kering. Membran mukosa yang membengkak bervariasi dari merah terang ke ungu. Kadang-kadang, orang juga memiliki sedikit peradangan pada sinus.

Baca juga:

 

 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan