Ini yang Perlu Orangtua Ketahui Tentang Bipolar pada Remaja

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   11 Juli 2020
Ini yang Perlu Orangtua Ketahui Tentang Bipolar pada RemajaIni yang Perlu Orangtua Ketahui Tentang Bipolar pada Remaja

Halodoc, Jakarta - Gangguan bipolar merupakan gangguan mood kronis dan serius yang dapat memengaruhi setiap orang. Kondisi ini biasanya muncul pada remaja akhir atau dewasa awal. Orang yang mengalami bipolar biasanya mengalami periode kebahagiaan yang ekstrem atau memiliki energi tinggi untuk beraktivitas. Kondisi ini disebut episode manik.

Remaja dengan gangguan bipolar sering mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem. Seorang remaja bisa tiba-tiba sangat bergembira dan bahagia. Namun, tiba-tiba suasana hati bisa berbalik 180 derajat jadi sangat marah atau sangat sedih. Kondisi ini disebut mania. 

Gejala Bipolar pada Remaja

Pada remaja, gejala dan pengobatan bipolar pada remaja mirip dengan yang terjadi pada orang dewasa. Memiliki seorang remaja dengan kondisi bipolar mungkin banyak menghadirkan masalah. Untuk mengetahui bagaimana bipolar terjadi pada remaja, berikut yang perlu orangtua ketahui mengenai episode-episode dalam bipolar:

  • Depresi

Ini merupakan episode pertama gangguan bipolar. Gejala depresi dapat berkembang secara perlahan. Depresi yang mengakibatkan bipolar biasanya tidak hanya menunjukkan gejala kesedihan atau lekas marah. Namun, gejala juga bisa ditunjukkan dengan adanya delusi, perasaan bersalah yang berlebihan, gangguan mental, serta kelelahan fisik yang teramat sangat. 

Baca juga: Bipolar Disorder Terjadi karena Faktor Genetik?

  • Manik

Episode manik pada tahap awal mungkin ditandai dengan suka mengambil risiko, berbicara sebelum berpikir, terlalu banyak berbicara, dan terlalu euforia atau lekas marah. Episode ini jika terlalu ekstrem biasanya harus dirawat di rumah sakit. Karena dikhawatirkan pengidap akan bertindak terlalu gegabah, sehingga bisa mencelakai diri sendiri atau orang lain. 

  • Hypomania

Episode ini tidak begitu ekstrem, dan tidak semua orang melewati episode hypomania. Remaja bipolar pada episode ini menunjukkan sikap banyak bicara, sangat produktif, sedikit murung, dan mudah tersinggung. Namun, gejalanya tidak mengganggu atau berbahaya. Hypomania lebih sulit didiagnosis karena gejalanya tidak terlalu mencolok.

  • Episode Campuran

Beberapa remaja dengan gangguan bipolar mengalami episode campuran, gejala seperti pada episode depresi dan manik. Dalam episode campuran, pengidap memiliki suasana hati yang tertekan, tetapi terlalu banyak berpikir dan berbicara, agitasi, dan memiliki kecemasan tinggi. 

Baca juga: Kena Flu Saat Hamil Bisa Sebabkan Anak Bipolar

  • Psikosis

Episode manik atau depresi bisa sangat parah hingga menyebabkan gejala psikosis. Gejalanya seperti halusinasi atau delusi. Ketika ini terjadi, terkadang bisa salah didiagnosis sebagai skizofrenia. 

Pengobatan Bipolar pada Remaja

Jika orangtua mencurigai anak remaja mengalami bipolar, sebaiknya segera bicarakan pada psikolog melalui aplikasi Halodoc. Psikolog mungkin merekomendasikan perawatan psikoterapi, pengobatan, atau keduanya untuk mengobati bipolar. 

  • Terapi

Anak remaja mungkin akan mendapatkan manfaat dari terapi. Berbicara dengan ahlinya dapat membantu remaja mengelola gejala, mengungkapkan perasaan, dan kembali memiliki hubungan yang baik dengan orang yang dicintai. Ada beberapa jenis perawatan terapi:

  • Psikoterapi. Dikenal juga sebagai terapi bicara, ini dapat membantu remaja untuk mengatasi stres yang berkaitan dengan gangguan bipolar. Tujuannya agar remaja dapat mengidentifikasi masalah yang dapat ia tangani. 
  • Terapi perilaku kognitif, terapi ini dapat membantu remaja belajar keterampilan memecahkan masalah dan mengetahui cara mengubah pikiran atau perilaku negatif menjadi positif. 
  • Terapi interpersonal. Berfokus pada meminimalkan perselisihan keluarga dan gangguan dalam rutinitas sehari-hari. 
  • Terapi yang berfokus pada keluarga, serta membantu keluarga mengatasi emosi dan stres hebat. Terapi ini juga mendukung keluarga agar dapat memecahkan masalah dalam konflik. 

Baca juga: Jangan Berasumsi, Ini Cara Diagnosis Gangguan Bipolar

  • Pengobatan

Biasanya dokter akan meresepkan obat yang dapat menstabilkan suasana hati dan antipsikotik atipikal untuk mengobati gangguan bipolar pada remaja. Namun, ini dilakukan tergantung pada seberapa parah gangguan yang dimiliki, karena remaja mungkin perlu minum lebih dari satu jenis obat. 

Pada dasarnya, orangtua harus berdiskusi dengan psikolog jika memiliki remaja dengan gangguan bipolar. Penuhi informasi mengenai gangguan kesehatan mental ini dan berikan perawatan yang tepat pada anak.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. How to Recognize and Treat Bipolar Disorder in Teens.
Child Mind. Diakses pada 2020. Bipolar Disorder: Why It’s Often Misdiagnosed.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan