Ini yang Terjadi pada Otak saat Sedang Diet

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   13 Desember 2020
Ini yang Terjadi pada Otak saat Sedang DietIni yang Terjadi pada Otak saat Sedang Diet

Halodoc, Jakarta – Saat pertama kali memulai diet, kamu akan mengalami penurunan energi sebagai asupan untuk otak. Ini membuat kamu merasa lemah, kelaparan, depresi, kelelahan, dan sakit kepala, yang merupakan bagian dari proses adaptasi.

Saat diet, kamu bisa kehilangan bahan kimia yang membuat kamu merasa nyaman, itu jugalah yang memicu bad mood di awal-awal memulai diet. Pada akhirnya setelah adaptasi, otak akan mengurangi sinyal ataupun gejala ini dan sepenuhnya terbiasa dengan pola makan yang baru. Informasi selengkapnya mengenai apa yang terjadi pada otak saat sedang diet bisa dibaca di sini!

Baca juga: Ini Manfaat Beras Shirataki untuk Diet

Melatih Otak Pola Makan Baru

Menurunkan berat badan kerap sulit dilakukan karena sistem otak tidak terbiasa dalam pengaturan mengurangi porsi makan. Ini dikarenakan secara naluriah makan adalah salah satu insting manusia dalam bertahan hidup. Ketika kamu mengurangi porsi makan untuk diet, ini menyalahi insting yang semestinya dilakukan. 

Ketika pertama kali menerapkan diet, kamu tidak mengonsumsi energi yang cukup untuk otak. Otak butuh adaptasi untuk akhirnya terbiasa dengan pola baru. Untuk melatih otak dengan adaptasi pola makan baru ini butuh waktu yang tidak sebentar. 

Itulah sebabnya disarankan untuk menerapkan diet jangka panjang yang tidak hanya berguna sebagai adaptasi tubuh, tetapi juga otak. Kualitas makanan yang dikonsumsi saat diet dapat membantu peralihan adaptasi ini.

Baca juga: Porsi dan Jenis Makanan Tepat untuk Menghindari Kenaikan Berat Badan

Karenanya jenis makanan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi saat diet adalah makanan utuh seperti buah, sayuran segar, daging tanpa lemak, ikan, dan biji-bijian. Alih-alih berfokus pada jumlah kalori yang dikonsumsi, berfokuslah pada makanan utuh. Ini akan membuat otak lebih bisa beradaptasi pada perubahan pola makan yang dilakukan saat diet. 

Farrah Hauke, psikolog spesialis dalam manajemen berat badan dan penurunan berat badan di Scottsdale Arizona, mengatakan orang lebih cenderung makan berlebihan ketika terlalu membatasi apa yang dimakan. Ketika orang makan makanan yang lebih tinggi lemak atau gula, otak melepaskan bahan kimia yang memberikan sensasi bahagia. Sensasi yang sama tidak terjadi ketika makan brokoli dan dada ayam panggang.

Bisa dibilang, saat diet kamu kehilangan bahan kimia yang membuat kamu merasa nyaman. Makanya, perlu waktu untuk mengubah pola kerja otak dalam memberikan respons bahagia terhadap jenis makanan yang dimakan. 

Untuk membantu proses adaptasi ini kamu butuh kombinasi pola makan sehat, mendengarkan isyarat lapar tubuh, dan aktivitas fisik. Jika kamu punya pertanyaan soal diet sehat, tanyakan langsung ke Halodoc

Baca juga: Begini Cara Diet Cepat dan Sehat di Bulan Puasa

Kamu bisa menanyakan masalah kesehatan apapun dan dokter terbaik di bidangnya akan memberikan solusi. Caranya mudah, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bahkan bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Sangat penting menerapkan diet sehat. Ketika kamu menerapkan diet sehat, perubahan pada tubuh tidak penurunan berat badan, tetapi juga ha-hal positif lainnya. Mulai dari peningkatan kemampuan kognitif yang berkaitan dengan perencanaan, penyusunan strategi, dan pengorganisasian sampai kinerja hormon tubuh yang lebih baik ketimbang sebelumnya.

Referensi:
The Healthy.com. Diakses pada 2020. This Is What Happens to Your Brain on a Diet.
Eatingwell. Diakses pada 2020. This Is What Happens to Your Brain on a Diet.
Best Health Mag.ca. Diakses pada 2020. This is What Happens to Your Brain on a Diet.
Bright Side. Diakses pada 2020. What Happens to Your Body and Brain When You’re Losing Weight.

 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan