Inilah 4 Cara untuk Atasi Gangguan Disforik Pramenstruasi

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   10 Juli 2020
Inilah 4 Cara untuk Atasi Gangguan Disforik PramenstruasiInilah 4 Cara untuk Atasi Gangguan Disforik Pramenstruasi

Halodoc, Jakarta - Mengalami berbagai keluhan beberapa hari menjelang menstruasi itu wajar. Mulai dari suasana hati yang berubah-ubah, kram perut bagian bawah, hingga mudah lelah. Kondisi ini disebut sindrom pramenstruasi (PMS). Namun, jika PMS itu intensitasnya tinggi, hingga membuat kamu tidak bisa beraktivitas sama sekali, bisa jadi itu tanda gangguan disforik pramenstruasi.

Gangguan disforik pramenstruasi atau premenstrual dysphoric disorder, adalah versi parah dari PMS. Disebut begitu karena gangguan ini ditandai dengan gejala PMS yang lebih berat dan ekstrem. Berbeda dengan PMS, gangguan disforik pramenstruasi perlu penanganan medis. Seperti apa penanganan medis untuk atasi gangguan disforik pramenstruasi? Ketahui setelah ini, ya!

Baca Juga: Nyeri di Perut Bagian Bawah saat Haid, Ini Dismenore

Cara Atasi Gangguan Disforik Pramenstruasi

Gangguan disforik pramenstruasi itu tidaklah normal, sehingga perlu diatasi, agar tidak mengganggu aktivitas pengidapnya. Berikut beberapa cara atasi gangguan disforik pramenstruasi yang biasa disarankan dokter:

1.Melakukan Perubahan Gaya Hidup

Cobalah lakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat lai. Misalnya dengan olahraga teratur, makan makanan sehat, tidur yang cukup, hindari atau batasi konsumsi kafein dan alkohol, serta jauhi kebiasaan merokok. Gaya hidup sehat dapat membuat tubuh terasa lebih bugar, sehingga secara otomatis, gejala pramenstruasi pun akan berkurang. 

2.Mencoba Teknik Relaksasi

Stres dan naik turunnya suasana hati yang terjadi pada orang dengan gangguan disforik pramenstruasi adalah hal yang tidak bisa dihindari. Namun, hal ini bisa dikelola dan diredakan. Salah satu caranya adalah mencoba teknik relaksasi, meditasi, dan yoga, untuk mengelola stres dan emosi. 

3.Minum Obat Antidepresan

Selain mencoba teknik relaksasi, jika stres dan fluktuatifnya suasana hati tak kunjung mereda, dokter biasanya akan meresepkan obat antidepresan jenis tertentu, seperti fluoxetine dan sertraline. Obat ini biasanya dianjurkan untuk dikonsumsi pada masa ovulasi dan awal-awal menstruasi, atau sesuai anjuran dokter. 

Baca juga: 6 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Saat Menstruasi

4.Minum Pil KB dan Suplemen

Jika dirasa perlu, dokter biasanya juga akan meresepkan pil KB dan suplemen. Pil KB berfungsi untuk meredakan gejala gangguan disforik pramenstruasi, yang bisa dikonsumsi dalam waktu singkat. Sementara suplemen yang biasa direkomendasikan adalah suplemen kalsium, vitamin B6, magnesium, dan L-tryptophan, untuk mengurangi gejala sakit dan mudah lelah.

Namun, untuk obat-obatan, seperti obat antidepresan, pil KB, dan suplemen, sebaiknya kamu konsultasikan ke dokter terlebih dulu dan jangan asal minum. Mudahnya, download saja aplikasi Halodoc di ponsel untuk berbicara dengan dokter, kapan dan di mana saja. Dokter biasanya akan memberi resep obat, dosis, dan aturan pakai yang sesuai dengan kondisi kamu. 

Lebih Lanjut tentang Gangguan Disforik Pramenstruasi

Soal gejala gangguan disforik pramenstruasi sebenarnya sudah dijelaskan di awal, yaitu mirip seperti gejala PMS, tetapi lebih berat dan ekstrem. Saking ekstremnya, gangguan ini dapat mengganggu produktivitas pengidapnya, serta hubungan dengan orang di sekitar. 

Lebih jelasnya, berikut gejala yang mengindikasikan gangguan disforik pramenstruasi:

  • Sensitif, mudah marah, sedih, putus asa, dan depresi.
  • Cemas dan gelisah tanpa penyebab yang jelas.
  • Sulit konsentrasi.
  • Tidak semangat menjalani hari dan merasa lelah seharian.
  • Sulit mengendalikan emosi.
  • Nafsu makan meningkat.
  • Sakit kepala.
  • Perut kram, terkadang juga kembung.
  • Sulit tidur di malam hari.
  • Payudara terasa sakit dan bengkak.
  • Persendian terasa sakit.

Baca juga: Lebih Lengkap tentang Mitos & Fakta Menstruasi

Berbagai gejala tersebut bisa terjadi satu minggu sebelum menstruasi, hingga beberapa hari setelahnya. Lalu, apa sih yang jadi penyebab gangguan disforik pramenstruasi? Jawabannya, belum diketahui secara pasti. Kendati demikian, pada kebanyakan kasus, gangguan ini dipicu oleh reaksi abnormal tubuh, terhadap perubahan hormon menjelang menstruasi. 

Wanita dengan gangguan disforik disorder ini biasanya memiliki kadar hormon serotonin yang rendah dalam tubuh. Serotonin adalah hormon yang bertugas mengendalikan suasana hati, emosi, pola tidur, dan rasa sakit. Hormon serotonin memang normalnya akan mengalami ketidakseimbangan menjelang atau saat menstruasi. 

Namun, pada pengidap gangguan disforik pramenstruasi, rendahnya kadar hormon serotonin membuat berbagai keluhan pramenstruasi jadi terasa lebih berat dan ekstrem. Apa penyebab hormon serotonin bisa rendah juga belum bisa dijelaskan secara pasti. Kemungkinan ini ada kombinasi dari berbagai faktor.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Premenstrual Syndrome Dysphoric Disorder.
Medical News Today. Diakses pada 2020. Premenstrual Syndrome Dysphoric Disorder.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan