Inilah 5 Fakta Mengenai Alergi Kacang pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   09 November 2020
 Inilah 5  Fakta Mengenai Alergi Kacang pada Anak Inilah 5  Fakta Mengenai Alergi Kacang pada Anak

Halodoc, Jakarta – Tidak hanya mengajak anak untuk rutin melakukan berbagai aktivitas fisik guna menjaga kesehatannya. Memenuhi nutrisi dan gizi anak juga sangat penting untuk membantu tumbuh kembang anak menjadi lebih optimal. Tentunya kondisi ini bisa dilakukan dengan mengenalkan anak dengan berbagai jenis makanan sehat, seperti sayur, buah, hingga kacang-kacangan. Melansir dari National Peanut Board, kacang menjadi makanan yang memiliki nutrisi baik bagi tumbuh kembang dan memiliki rasa yang lezat.

Baca juga: Ini Alasan Kacang Bisa Sebabkan Alergi pada Anak

Meskipun sehat, tetapi ternyata kacang-kacangan dapat memicu beberapa reaksi pada kesehatan anak yang dikenal sebagai alergi kacang. Kondisi ini umumnya menyebabkan anak mengalami rasa gatal pada kulit, bersin, muntah, hingga mengalami diare. Alergi kacang menjadi salah satu jenis alergi yang sangat umum dialami anak-anak. Namun, sebaiknya ketahui beberapa fakta mengenai alergi kacang agar ibu dapat menghindari kondisi ini pada anak.

1.Pengidap Eczema akan Lebih Rentan Alergi Kacang

Saat kulit anak sehat dan normal, pada kulit terdapat fungsi pelindung yang mampu menjaga kulit agar tetap sehat dari kondisi alergi. Namun, saat anak memiliki eczema, kondisi ini akan menyebabkan anak memiliki kulit yang kering, merah, dan gatal sehingga kulit akan semakin mengalami peradangan pada bagian kulit. Inilah yang menyebabkan eczema, yaitu kondisi alergi lebih parah.

2.Alergi Kacang Akan Sulit Dihilangkan

Menurut Viviana Temino, MD, seorang asisten profesor kesehatan pada University of Miami Miller School of Medicine, hasil penelitian menunjukkan sebanyak 20 persen anak-anak yang memiliki alergi kacang akan bertumbuh dan berkembang dengan kondisi ini sepanjang hidupnya. Namun, ibu dapat meminimalkan risiko alergi kacang dengan menghindari berbagai jenis makanan yang mengandung kacang pada anak.

Baca juga: Anak Alergi Kacang, Bisa Diobati?

3.Kenalkan Anak dengan Kacang Sejak Dini

Diawal usia MPASI, ibu bisa mengenalkan anak dengan kacang. Anak-anak yang tidak dikenalkan dengan jenis kacang sejak dini ternyata akan lebih rentan alami alergi kacang. Menurut Dr. Pistiner, seorang direktur advokasi, pendidikan, dan pencegahan food allergy pada Mass General Hospital, Boston, mengatakan penundaan pengenalan makanan berjenis kacang dapat tingkatkan risiko anak mengalami alergi kacang setelah ia dewasa.

Namun, perlu ibu perhatikan pemberian kacang pada anak saat MPASI, sebaiknya jangan berikan terlalu banyak untuk melihat reaksi pada tubuh. Melansir National Institute of Allergy and Infectious Diseases, ibu dapat mengenalkan anak sejak usia 6 bulan, kecuali jika anak sudah memiliki kondisi eczema sebelumnya. 

Untuk mengenalkan kacang, ibu bisa berikan sebanyak 2 sendok teh selai kacang di awal pengenalan atau 2 gram protein kacang sebanyak 3 kali dalam seminggu, hingga usia anak mencapai 5 tahun. Berikan kacang dalam bentuk yang sangat halus dengan campuran sayuran atau menu MPASI, agar anak tidak mengalami kesulitan ketika mengonsumsi kacang.

4.Alergi Kacang dapat Sebabkan Komplikasi

Sebaiknya perhatikan kondisi anak setelah mengonsumsi makanan yang mengandung kacang. Gejala alergi kacang dapat muncul beberapa menit setelah anak mengonsumsi kacang. Biasanya, alergi kacang akan menyebabkan anak mengalami reaksi pada kulit, seperti gatal dan kemerahan. Kondisi ini akan disertai dengan rasa gatal pada bagian mulut dan tenggorokan. Tidak jarang, alergi kacang menyebabkan anak mengalami diare, mual, kram perut, hingga muntah.

Segera kunjungi rumah sakit terdekat dan lakukan pemeriksaan ketika beberapa gejala terkait alergi kacang muncul pada anak. Alergi kacang yang tidak diatasi dengan baik berisiko tingkatkan syok anafilaktik yang bisa mengakibatkan penyempitan saluran udara, pembengkakan tenggorokan yang membuat kesulitan bernapas pada anak, penurunan tekanan darah, pusing, hingga kehilangan kesadaran.

5.Gejala Alergi Kacang dapat Muncul Tanpa Harus Mengonsumsi Kacang

Alergi kacang dapat terjadi ketikan sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap kandungan protein pada kacang yang masuk dalam tubuh. Reaksi ini memicu tubuh memproduksi histamin yang dapat memicu gejala alergi. 

Ada beberapa cara yang dapat memicu alergi kacang, seperti mengalami kontak langsung dengan kulit dengan kacang-kacangan atau jenis makanan yang mengandung kacang, mengonsumsi kacang atau makanan yang mengandung kacang, hingga menghirup debu atau bahan lain yang mengandung kacang, misalnya tepung kacang.

Baca juga: Pertolongan Pertama saat Alergi Kacang Kambuh

Itulah beberapa fakta mengenai alergi kacang yang perlu ibu ketahui agar ibu dapat menjaga kondisi kesehatan anak tetap optimal. Segera gunakan aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter untuk pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi alergi kacang pada anak. Yuk, download Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!



Referensi:
National Peanut Board. Diakses pada 2020. Kid’s Healthy.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Peanut Allergy.
Health. Diakses pada 2020. 10 Surprising Facts About Peanut Allergies.
Parents. Diakses pada 2020. 8 Important Things to Know About Peanut Allergies in Kids, From a Lead Researcher in The Field.
National Institute of Allergy and Infectious Diseases. Diakses pada 2020. Addendum Guidelines for The Prevention of Peanut Allergy in the United States.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan