Inilah 5 Fakta Mengenai Rabun Dekat Terkait Usia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   01 Februari 2021
Inilah 5 Fakta Mengenai Rabun Dekat Terkait UsiaInilah 5 Fakta Mengenai Rabun Dekat Terkait Usia

Halodoc, Jakarta - Penuaan bukan hanya memengaruhi tubuh dan pikiran saja, tetapi juga kesehatan mata. Salah satu masalah kesehatan pada mata yang rentan dialami seiring dengan bertambahnya usia adalah rabun dekat. Rabun dekat, atau yang bisa juga disebut dengan presbiopi merupakan kondisi yang terjadi saat mata kehilangan kemampuan untuk fokus pada objek di sekitar. Pengidap kondisi ini akan lebih sulit melihat dengan jelas pada jarak dekat.

Masalah kesehatan mata yang merupakan bagian dari penuaan alami ini tidak dapat dicegah, tetapi bisa diperbaiki. Berikut ini beberapa fakta mengenai rabun dekat yang perlu kamu ketahui:

Baca juga: Benarkah Anak Sering Bermain Gadget Bisa Terkena Rabun Jauh?

1. Setiap Orang Mengalaminya

Fakta mengenai rabun dekat yang pertama adalah, setiap orang pasti mengalaminya seiring dengan bertambahnya usia. Secara alami, mereka yang mengalami penuaan akan kehilangan kemampuan untuk melihat objek jarak dekat dengan jelas. Hal tersebut dikarenakan, mata kehilangan kemampuan untuk fokus, dan lensa mengalami pengerasan secara alami, sehingga kehilangan fleksibilitasnya. Rabun dekat dialami oleh orang dewasa yang berusia di atas 40 tahun.

2. Tidak Membaik Seiring Bertambahnya Usia

Fakta mengenai rabun dekat selanjutnya adalah, tidak membaik, tetapi intensitas keparahan dapat dihentikan. Rabun dekat bersifat progresif dan akan berlanjut seumur hidup. Hal tersebut terjadi karena lensa beradaptasi melalui proses yang disebut akomodasi, tetapi seiring bertambahnya usia, akomodasi menjadi lebih sulit, sehingga rabun dekat mulai terlihat. 

Baca juga: Terlalu Dini Kenalkan Gadget pada Anak Bisa Sebabkan Rabun Jauh

3. Ada Gejala Lain yang Muncul

Gejala yang paling umum dialami oleh pengidap adalah, kesulitan membaca dari jarak dekat, terutama saat berada dalam ruangan dengan pencahayaan yang buruk. Selain itu, pengidap juga akan kesulitan menyesuaikan diri dengan cahaya yang menyilaukan saat mengemudi. Beberapa perubahan lain yang terjadi pada pengidap adalah, mata terasa sakit atau terbakar, sakit kepala, serta kesulitan mempertahankan fokus yang jelas pada objek di sekitar.

4. Ringankan Gejala dengan Melatih Mata

Melatih otot mata tidak mungkin memulihkan penglihatan yang terganggu, tetapi ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah ketegangan mata. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan aturan 20-20-20, yaitu istirahat dari membaca setiap 20 menit dan fokus pada objek yang berjarak 20 kaki selama 20 detik. Kemudian lihat ruangan dari sisi ke sisi, melihat setiap objek secara perlahan untuk melihat setiap detailnya. Teknik yang satu ini dapat meringankan kelelahan visual.

5. Ada Beberapa Pilihan Langkah Pengobatan

Jika rabun dekat terkait usia merupakan satu-satunya masalah penglihatan, maka kacamata baca menjadi salah satu hal yang kamu butuhkan. Namun, jika kamu mengalami masalah penglihatan lainnya, lensa kontak, lensa bifokal atau lensa progresif bisa saja diperlukan. Selain itu, kamu bisa melakukan operasi mata korektif laser, seperti LASIK guna membantu menghilangkan ketergantungan pada alat bantu baca, seperti kacamata dan lensa kontak.

Baca juga: Begini Cara Mencegah Mata Minus pada Anak

Itulah sejumlah fakta mengenai rabun dekat yang perlu kamu ketahui. Jangan lupa untuk menunjang kesehatan mata sedari dini dengan tambahan asupan suplemen dan multivitamin, ya. Untuk membelinya, kamu dapat menggunakan fitur “beli obat” di aplikasi Halodoc.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2021. 5 Facts About Age-Related Farsightedness You Probably Didn't Know.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Presbyopia.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan