Inilah 5 Kelompok yang Berisiko Mengalami Pruritus

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 November 2020
Inilah 5 Kelompok yang Berisiko Mengalami PruritusInilah 5 Kelompok yang Berisiko Mengalami Pruritus

Halodoc, Jakarta – Kulit yang terasa gatal memang sangat mengganggu dan membuat kamu ingin terus menggaruk, sehingga dapat menyebabkan iritasi. Kondisi tersebut dikenal sebagai pruritus. Rasa gatal pada kulit bisa disebabkan dan diperburuk oleh kondisi kulit yang kering.

Tidak heran bila pruritus sering dialami oleh orang tua, karena kulit cenderung lebih kering seiring bertambahnya usia. Namun, tidak hanya terjadi pada orang tua, ada beberapa kelompok orang lainnya yang juga berisiko mengalami pruritus.

Baca juga: Jangan Cuek, Begini Cara Mendeteksi Pruritus

Kelompok Orang yang Lebih Berisiko Mengalami Pruritus

Sebenarnya, siapa saja bisa mengalami pruritus, tapi kelompok orang ini lebih berisiko terhadap kondisi tersebut:

1.Orang yang Memiliki Alergi Musiman, Demam, Asma dan Eksim

Pruritus seringkali dipicu oleh histamin, zat kimia dalam tubuh yang terkait respons imun. Histamin dilepaskan oleh tubuh selama terjadinya reaksi alergi, seperti akibat serbuk sari, makanan, lateks dan obat-obatan.

Eksim atau dermatitis atopik juga menjadi masalah kulit yang bisa menyebabkan munculnya bercak kering, bersisik, atau ruam bergelombang yang terasa sangat gatal. Anak-anak lebih mungkin mengalami eksim bila mereka memiliki riwayat keluarga dengan asma dan alergi. Alergi makanan tertentu bisa memperburuk keadaan eksim.

Baca juga: Perawatan Rumahan untuk Mengobati Eksim Atopik

2.Pengidap Diabetes

Ada beberapa alasan mengapa seorang pengidap diabetes lebih berisiko mengalami kulit gatal atau pruritus dibanding yang lain. Rasa gatal bisa terjadi akibat kerusakan serabut saraf di lapisan luar kulit. 

Sering kali, penyebab gatal terkait diabetes adalah polineuropati diabetik atau neuropati perifer. Ini adalah komplikasi diabetes yang berkembang ketika kadar glukosa darah tinggi menyebabkan kerusakan pada serabut saraf, terutama di kaki dan tangan. 

Sebelum kerusakan saraf mulai terjadi pada pengidap diabetes, kadar sitokin dalam tubuh meningkat. Sitokin adalah zat inflamasi yang bisa menyebabkan gatal.

3.Orang yang Mengidap HIV/AIDS dan Kanker

Pruritus biasanya disebabkan oleh sesuatu yang tidak berbahaya. Namun, pada beberapa kasus, pruritus yang tidak kunjung menghilang bisa menjadi pertanda dari kondisi kesehatan yang serius, seperti HIV dan kanker, terutama leukemia dan limfoma. Pengobatan untuk penyakit serius tersebut, seperti kemoterapi dan terapi radiasi juga bisa menimbulkan efek samping berupa gatal-gatal.

4.Wanita Hamil

Selama masa kehamilan, beberapa wanita mengalami pruritus. Penyebabnya bisa berkisar dari ruam yang tidak berbahaya hingga kondisi yang lebih serius.

5.Orang Tua

Pruritus adalah masalah umum di kalangan orang tua yang sering dikaitkan dengan kulit kering akibat berkurangya kelenjar minyak yang menjaga kelembutan kulit.

Cara Mengobati Pruritus

Sayangnya, sebagian besar faktor risiko pruritus di atas tidak bisa dicegah. Namun, dengan mengobati penyebabnya, gejala pruritus bisa diredakan. 

Bila perawatan rumahan tidak mampu meredakan gatal pada kulit, dokter dapat merekomendasikan obat resep atau perawatan lain. Pilihan pengobatan untuk pruritus, antara lain:

  • Krim dan Salep Kortikosteroid

Bila kulit kamu gatal dan merah, dokter mungkin akan menyarankan untuk mengoleskan krim atau salep obat ke area yang terkena. Kemudian, kamu dianjurkan untuk menutupi kulit yang sedang diobati dengan kapas basah. Kelembaban akan membantu kulit menyerap obat dan memberikan efek mendinginkan.

  • Krim dan Salep Lainnya.

Perawatan lain yang bisa kamu lakukan untuk mengobati pruritus adalah dengan menggunakan penghambat kalsineurin. Obat-obatan seperti anestesi topikal, capsaicin, dan doxepin juga bisa memberikan kamu kelegaan dari gejala pruritus yang mengganggu.

  • Obat Oral

Antidepresan yang disebut inhibitor reuptake serotonin selektif, seperti Prozac dan Zoloft dapat membantu meredakan beberapa jenis gatal kronis.

  • Terapi Cahaya (Fotorerapi)

Fototerapi dilakukan dengan memaparkan kulit kamu pada jenis cahaya tertentu. Pengobatan ini biasanya dilakukan beberapa sesi sampai rasa gatal terkendali

Baca juga: Kulit Terasa Gatal, Obati dengan 5 Bahan Alami Ini

Nah, itulah kelompok orang yang berisiko mengalami pruritus. Bila kamu termasuk dalam kelompok berisiko pruritus, kamu bisa beli obat untuk meredakan pruritus melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu repot-repot keluar rumah, tinggal order saja melalui aplikasi dan pesanan kamu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Your Skin, Pruritus, and Itching.
WebMD. Diakses pada 2020. Why Do I Feel So Itchy?
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Itchy skin (pruritus). What Makes Us Itch?
Medical News Today. Diakses pada 2020. Does diabetes cause itching?
American Academy of Allergy Asthma & Immunology. Diakses pada 2020.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan