Inilah 5 Komplikasi Disebabkan Periodontitis yang Tak Diobati

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   12 Desember 2018
Inilah 5 Komplikasi Disebabkan Periodontitis yang Tak DiobatiInilah 5 Komplikasi Disebabkan Periodontitis yang Tak Diobati

Halodoc, Jakarta - Periodontitis mungkin masih jarang terdengar di telinga kamu. Kondisi ini merupakan infeksi atau peradangan yang terjadi pada gusi yang merusak jaringan lunak dan tulang penyangga pada gigi. Periodontitis dapat menyebabkan kegoyahan gigi, bahkan dapat mengakibatkan kerontokan pada gigi.

Kondisi ini banyak dialami oleh remaja. Periodontitis merupakan suatu kondisi yang sering terjadi, tetapi sebagian besar kasusnya dapat dicegah. Periodontitis dapat terjadi akibat kebersihan mulut yang buruk. Saat kondisi ini terjadi, bakteri menumpuk sebagai plak pada pangkal gigi, sehingga merusak jaringan di sekitar gigi dan mengakibatkan abses gigi. Bahkan, kondisi ini bisa berisiko menyebabkan kerusakan pada tulang.

Seseorang yang mengidap kondisi ini umumnya akan merasakan gejala-gejala, seperti:

  • Gusi bengkak dan berwarna merah atau keunguan.

  • Gusi terasa lunak ketika disentuh.

  • Mulut terasa tidak nyaman dan bau pada mulut.

  • Jarak antara satu gigi dengan yang lainnya terasa renggang.

  • Adanya penumpukan plak dan karang gigi.

  • Adanya penyusutan pada gusi, sehingga ukuran gigi terlihat lebih tinggi dari ukuran biasanya.

  • Terbentuk kantung atau ruang yang berkembang di antara gigi dan gusi.

  • Nanah yang keluar dari daerah antara gigi dan gusi.

  • Gigi goyah dan tanggal.

Apa sebenarnya yang menjadi penyebab terjadinya periodontitis? Kondisi ini disebabkan oleh radang gusi yang tidak terobati yang diawali dengan adanya plak. Plak merupakan penumpukan bakteri saat seseorang tidak menyikat gigi. Plak juga dapat memburuk ketika seseorang makan makanan manis dan mengandung pati. Menyikat gigi sendiri harus dilakukan secara rutin, minimal sehari 2 kali. Mengapa? Karena plak cepat sekali terbentuk kembali, biasanya dalam waktu 24 jam.

Penyebab lainnya adalah karang gigi. Ya, karang gigi merupakan plak yang mengeras pada gigi. Karang gigi lebih sulit dihilangkan dan dapat mengiritasi gusi. Semakin lama plak dan karang gigi berada di gigi seseorang, semakin besar kerusakan yang dapat terjadi. Peradangan dapat menyebabkan tumbuhnya kantung-kantung berisi plak, karang gigi, serta bakteri di antara gusi dan gigi. Faktor lainnya yang dapat memicu terjadinya periodontitis adalah faktor keturunan, kebiasaan merokok, seseorang yang lanjut usia, gizi yang buruk, kebiasaan merawat gigi yang buruk, penyalahgunaan obat-obatan tertentu, perubahan hormon karena kehamilan maupun menopause, dan sistem imun yang menurun.

Berikut ini beberapa komplikasi yang dapat diakibatkan oleh periodontitis yang tidak diobati:

  1. Diabetes melitus, yaitu penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar gula dalam darah yang tinggi atau di atas nilai normal.

  2. Leukimia, yaitu kanker yang menyerang sel-sel darah putih.

  3. Down syndrome, yaitu kelainan yang terjadi pada kromosom.

  4. Stroke, yaitu kondisi berubahnya fungsi otak karena adanya hambatan atau pecahnya pembuluh darah.

  5. HIV/AIDS.

Periodontitis bisa dicegah dengan cara menjaga kebersihan gigi, agar terbebas dari bakteri yang menyebabkannya. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan supaya terhindar dari penyakit periodontitis, antara lain:

  • Sikat gigi 2 kali sehari, atau lebih baik lagi setiap setelah makan.

  • Lakukan pembersihan gigi secara rutin, dengan jadwal yang direkomendasi oleh dokter gigi.

  • Gunakan sikat gigi yang lembut dan ganti setiap 3-4 bulan.

  • Gunakan obat kumur untuk membantu mengurangi plak di antara gigi.

Kamu bisa bertanya langsung dengan dokter ahli terkait dengan penyakit periodontitis di aplikasi Halodoc. Atau kamu punya masalah kesehatan lain? Halodoc bisa jadi solusi. Kamu bisa diskusi langsung dengan dokter melalui Chat atau Voice/Video Call. Selain itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan dan pesanan kamu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!

Baca juga:

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan