Inilah 6 Hal yang Sebabkan Melena

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   31 Juli 2019
Inilah 6 Hal yang Sebabkan MelenaInilah 6 Hal yang Sebabkan Melena

Halodoc, Jakarta - Dapat dipastikan bahwa hampir semua orang dapat merasa panik saat mengetahui bahwa feses yang dikeluarkan berwarna hitam. Secara alami feses yang dikeluarkan manusia umumnya berwarna hitam, agak kecoklatan atau sedikit hijau. Dalam dunia kedokteran, feses yang menghitam ini adalah kondisi yang disebut melena.

Melena bukanlah penyakit tunggal. Biasanya melena adalah gejala dari penyakit yang lebih kronis, dan umumnya berkaitan dengan pencernaan. Penyebab melena atau kondisi warna hitam pada feses ini disebabkan adanya perdarahan pada saluran cerna bagian atas (kerongkongan, lambung, dan duodenum).

Hemoglobin yang ada dalam darah kemudian bereaksi dengan bahan kimia pencernaan termasuk asam lambung, ia juga bisa bereaksi dengan bakteri usus dalam durasi waktu tertentu sehingga darah tidak lagi berwarna merah saat keluar menjadi feses melainkan hitam.

Baca Juga: Inilah Kondisi Kesehatan yang Memerlukan Cek Feses

Lantas, Kondisi Apa Saja yang Jadi Penyebab Melena?

Beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami melena antara lain: 

  • Tukak lambung dan ulkus duodenum. Kondisi ini adalah luka yang muncul pada dinding lambung. Sementara ulkus duodenum adalah usus dua belas jari, yakni saluran dalam pencernaan setelah lambung. Luka ini disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori atau konsumsi obat antiinflamasi non-steroid dalam waktu yang lama.

  • Robekan pada dinding kerongkongan. Dalam dunia medis, kondisi ini terjadi akibat sindrom Mallory-Weis, yang banyak ditemukan pada mereka yang ketagihan alkohol. 

  • Pecah varises pada kerongkongan. Pecahnya varises di kerongkongan (varises esofagus) bisa terjadi pada pengidap sirosis. Varises ini adalah pelebaran pembuluh darah vena yang rentan mengalami robekan dan perdarahan.

  • Peradangan kerongkongan (esophagitis). Peradangan di kerongkongan dapat dialami oleh penderita penyakit refluks asam lambung (GERD). Asam lambung yang naik ke kerongkongan menimbulkan peradangan dan kerusakan pada jaringan kerongkongan, sehingga terjadi perdarahan.

  • Kanker. Melena bisa terjadi akibat kanker esofagus (kerongkongan) atau kanker lambung. 

  • Tindakan  medis. Beberapa di antaranya adalah endoskopi atau radioterapi, yang mengakibatkan perdarahan saluran pencernaan bagian atas. 

Melena bukan kondisi yang bisa disepelekan. Jika kamu mengalaminya, segera periksakan diri ke dokter. Buat janji dengan dokter kini juga bisa lebih mudah menggunakan Halodoc. Penanganan yang cepat dan tepat sangat berguna untuk mencegah kondisi semakin parah atau bahkan munculnya komplikasi yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal Ini Agar Pencernaan Lancar

Langkah Mengobati Melena

Pengobatan melena bergantung pada penyebabnya. Nah, berikut ini pengobatan yang diberikan oleh dokter untuk mengatasi melena, antara lain: 

  • Pemberian Obat-Obatan. Tujuannya untuk mengurangi jumlah asam yang dihasilkan lambung apabila penyebabnya adalah maag. Sementara kamu mungkin memerlukan obat untuk mencegah aliran darah ke luka atau sobekan di usus.

  • Endoskopi. Pengobatan ini digunakan untuk mengobati penyebab perdarahan. Dokter menggunakan panas endoskopi untuk menyatukan jaringan dalam pencernaan yang sobek. Pada kondisi ini, transfusi darah juga diperlukan jika kamu mengalami perdarahan. 

  • Operasi. Operasi bedah dilakukan jika kamu mengalami perdarahan hebat dan perawatan seperti obat atau endoskopi tidak berhasil. Pembedahan dapat digunakan untuk memperbaiki robekan pada lapisan perut atau usus. Pembedahan juga mungkin dilakukan jika penyebab melena adalah tumor. 

Baca Juga: BAB Berdarah Tiba-Tiba, Berbahayakah? 

Adakah Kiat Mencegah Seseorang Mengalami Melena?

Cara utama dalam mencegah melena adalah dengan cara menghindari semua pemicu gangguan pencernaan. Nah, berikut ini terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah melena, yaitu:  

  • Batasi penggunaan obat antiinflamasi non steroid.

  • Batasi konsumsi makanan yang pedas, asam, dan panas, berlemak, berminyak, dan bersantan.

  • Batasi konsumsi minuman seperti kopi, teh, dan alkohol.

  • Pastikan kebutuhan cairan cukup agar tubuh terhidrasi dengan baik dan saluran pencernaan dapat bekerja dengan baik.

  • Hindari rokok.

  • Terapkan pola hidup sehat secara keseluruhan, yaitu tidur cukup, makan dengan gizi seimbang, dan olahraga secara rutin.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan