Inilah 8 Tips Mengejan Saat Persalinan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 Maret 2019
Inilah 8 Tips Mengejan Saat PersalinanInilah 8 Tips Mengejan Saat Persalinan

Halodoc, Jakarta - Setelah 9 bulan mengandung, persalinan bisa dibilang merupakan momen yang amat ditunggu-tunggu oleh setiap ibu hamil. Namun, bagi ibu yang baru saja mengalami kehamilan pertama, persalinan bisa menjadi hal yang amat mendebarkan. Hal-hal seperti bagaimana cara mengejan yang benar dan mengatur pernapasan mungkin saja membuat cemas. Daripada khawatir terus, yuk simak tips menjalani persalinan berikut!

Proses melahirkan secara normal terdiri dari tiga tahapan. Tahapan pertama yaitu ketika rahim mengalami kontraksi dan terjadi pembukaan pada jalan lahir (serviks atau mulut rahim ). Tahapan kedua yaitu proses ketika ibu berjuang melahirkan bayi. Terakhir, tahapan keluarnya plasenta setelah bayi lahir. Nah, proses mengejan terjadi saat memasuki tahapan kedua.

Baca juga: Ini yang Harus Disiapkan Jelang Persalinan

Tanda tubuh siap untuk mulai melakukan pendorongan adalah ketika serviks telah sepenuhnya melebar hingga 10 sentimeter. Kontraksi yang terjadi pada tahapan ini mungkin terasa berbeda dari tahapan pertama. Durasi terjadinya kontraksi dapat melambat menjadi setiap 2 hingga 5 menit, sementara lamanya kontraksi adalah sekitar 1 hingga 1,5 menit.

Saat kontraksi terjadi, ibu akan merasakan adanya keinginan kuat untuk mendorong bayi. Ibu juga akan merasakan tekanan kuat pada anus. Selain menunggu aba-aba dari dokter untuk mengejan, beberapa hal yang perlu diperhatikan ibu adalah:

  1. Sebelum dan sesudah kontraksi, disarankan untuk mengambil napas dalam-dalam, lalu hembuskan.
  2. Jangan menegangkan wajah saat mengejan.
  3. Coba cari beberapa posisi yang paling nyaman saat mengejan. Contohnya bisa dengan posisi jongkok atau berbaring ke arah samping dengan kaki diangkat.
  4. Saat mengejan, posisikan dagu di atas dada dan tarik kaki ke arah dada. Posisi ini akan membantu otot-otot bekerja dengan baik.
  5. Ibu juga bisa memakai otot-otot yang digunakan saat buang air besar saat mengejan. Otot-otot tersebut sangat kuat dan efektif membantu Si Kecil lahir. Ibu tidak perlu takut akan mengeluarkan tinja saat memakai otot-otot ini, karena hal tersebut biasa terjadi dan bukanlah hal yang memalukan.
  6. Gunakan seluruh tenaga saat mengejan. Namun, pada waktu tertentu, ibu mungkin diminta untuk mengejan dengan lembut. Pengurangan tekanan bisa menghindari risiko robeknya dinding Miss V.
  7. Jangan lupa untuk beristirahat di antara waktu kontraksi untuk menambah energi.
  8. Gunakan kaca untuk melihat kepala bayi. Hal ini bisa memberi motivasi dan semangat di saat merasa lelah saat proses persalinan.

Baca juga: Pentingnya Pendamping saat Persalinan

Kapan Harus Berhenti Mengejan?

Kontraksi kuat dalam rahim yang terus berlangsung selama tahap kedua persalinan mungkin membuat ibu ingin mengejan. Namun, sebaiknya tetap tenang dan atur pernapasan, tunggu sampai ibu berada di waktu yang tepat untuk mengejan. Dokter biasanya akan memberi aba-aba untuk ini.

Terkadang juga, ibu harus berhenti mengejan, walaupun merasakan kontraksi kuat dalam rahim. Hal ini terjadi karena serviks belum melebar sepenuhnya atau perineum perlu meregang secara bertahap untuk menyesuaikan dengan kepala bayi. Pada saat ini, biasanya ibu akan diminta berhenti mengejan untuk sementara. Dokter juga akan memerintahkan untuk berhenti mengejan saat kepala bayi sudah muncul. Hal ini bertujuan agar bayi lahir secara perlahan, sehingga kelahiran bayi lebih lancar.

Saat sedang tidak mengejan, sebaiknya tenang dan atur pernapasan. Tarik napas dan buang napas secara perlahan seperti meniup lilin. Jangan lupa untuk tetap fokus dan jangan panik. Mengejan, bagi banyak ibu, lebih membutuhkan pengaturan pernapasan daripada mendorong.

Baca juga: Kejadian saat Persalinan yang Hanya ada di Drama

Itulah sedikit penjelasan tentang tips mengejan saat persalinan yang perlu diketahui ibu hamil. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan