Inilah Alasan Anak Remaja Tidak Mau Menceritakan Masalahnya

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   21 Februari 2021
Inilah Alasan Anak Remaja Tidak Mau Menceritakan MasalahnyaInilah Alasan Anak Remaja Tidak Mau Menceritakan Masalahnya

Halodoc, Jakarta – Memiliki anak yang sudah memasukki usia remaja mungkin akan memberi tantangan yang berbeda bagi orangtua. Tidak seperti ketika ia masih kecil dulu, anak ibu yang sudah remaja mungkin ingin terlihat lebih mandiri dan tidak mau bergantung lagi pada orangtuanya.

Ia mungkin sudah mulai malu bila ibu menciumnya di depan umum ketika mengantarnya sampai ke depan sekolah. Selain itu, anak-anak yang sudah remaja biasanya juga lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama teman-teman mereka dibanding orangtua mereka.

Hal ini mungkin akan membuat ibu merasa sedikit kehilangan sosok ‘Si Kecil’ yang dulunya sangat dekat dan sangat bergantung pada ibu. Meski begitu, orangtua dianjurkan untuk tetap menjaga komunikasi yang baik dengan anak remaja. Dengan begitu, hubungan orangtua dengan anak bisa tetap dekat dan anak tetap bersikap terbuka pada orangtuanya.

Mengapa Sulit Orangtua Berkomunikasi dengan Anak Remaja?

Menjaga komunikasi dengan anak remaja mungkin tidak selalu mudah. Anak remaja yang sudah punya kehidupannya sendiri, sementara orangtua juga punya kesibukannya sendiri, bisa membuat hubungan kedua pihak ini semakin menjauh.

Selain itu, adanya perbedaan pikiran atau pendapat antara orangtua dan anak pun bisa membuat anak remaja sering merasa orangtua mereka tidak memahami mereka. Emosi anak remaja yang biasanya tidak stabil juga turut memengaruhi.

Akibatnya, banyak anak remaja yang lebih memilih untuk diam dan tidak mau terbuka pada orangtua mereka, bahkan meskipun ketika mereka sedang menghadapi masalah. Selain itu, banyak pula anak remaja yang bersikap lebih terbuka kepada teman-temannya. 

Baca juga: Pola Asuh yang Tepat Agar Remaja Lebih Terbuka

Pahami Alasan Mengapa Anak Remaja Tidak Mau Menceritakan Masalahnya 

Bayangkan bila putra atau putri remaja ibu pulang sekolah setelah menjalani hari yang berat, tapi alih-alih bercerita dengan ibu, ia malah langsung pergi ke kamarnya dan menutup pintu. Hal ini tentu membuat ibu bingung dan penasaran dengan apa yang terjadi dengannya. Setelah menunggu emosi anak mereda, ibu bisa mendekatinya untuk bertanya mengenai apa yang ia alami. Namun, ada dua kemungkinan respon yang akan ibu dapatkan, sang anak akan langsung bercerita pada ibu dengan terbuka, atau bisa juga ia tetap memilih diam dan mengatakan ‘tidak apa-apa’ untuk menutupi apa yang ia rasakan. Lantas, sebenarnya apa alasan anak remaja tidak mau menceritakan masalahnya?

Berikut ini beberapa kemungkinan anak remaja bersikap tertutup pada orangtua mereka:

1.Tidak Ingin Menambah Beban Pikiran Orangtua

Alasan pertama mengapa anak remaja ibu enggan menceritakan masalahnya mungkin karena ia tidak ingin menambah beban pikiran ibu dan membuat ibu menjadi khawatir. Anak remaja bisa sangat intuitif.

Meskipun mereka tampaknya cuek, tapi sebenarnya mereka tahu bila orangtua mereka sedang kelelahan atau stres. Mereka tidak ingin menambahkan daftar hal yang membuat orangtua stres. Mungkin itulah alasan anak remaja lebih memilih menyimpan masalahnya dalam hati. 

2.Tidak Ingin Orangtua untuk Menyelesaikan Masalahnya

Seperti halnya orang dewasa, anak remaja mungkin bisa mendapatkan kelegaan hanya dengan mengutarakan perasaan dan kekhawatiran mereka saja. Namun, kebanyakan orangtua seringkali ingin ikut membantu menyelesaikan masalah anak.

Bila anak masih duduk di bangku sekolah dasar, ibu mungkin bisa berbicara dengan guru atau orangtua temannya. Namun, hal itu tidak mungkin dilakukan bila anak sudah berada di sekolah menengah! Inilah salah satu alasan anak remaja tidak mau bercerita pada orangtua, karena anak remaja sering merasa orangtua mereka terlalu ikut campur. 

Oleh karena itu, orangtua dianjurkan untuk menyediakan waktu bagi anak untuk bercerita, mendengarkan ia dengan seksama tanpa menyela atau menimpali cerita anak dengan pandangan ibu sendiri. Hindari juga mencoba ikut menyelesaikan masalah anak.

Baca juga: Sering Abaikan Pendapat Anak, Ini Bahaya yang Bisa Terjadi

3.Alih-alih Dihibur, Malah Dimarahi

Ada kalanya anak-anak remaja terlibat masalah karena kesalahan mereka sendiri dan itu adalah hal yang wajar. Bagaimanapun juga mereka belum memiliki pikiran yang dewasa dan masih belajar bagaimana caranya menjalani hidup yang baik. 

Memang penting bagi orangtua untuk memberi nasihat pada anak tentang apa yang baik dan benar yang seharusnya dilakukan dan apa yang harus dihindari. Namun, cara orangtua memberi nasihat seringkali kurang tepat, sehingga terkesan menceramahi. Itulah mengapa anak remaja sering merasa bercerita pada orangtua bukannya membantu mereka merasa lebih baik, tapi mereka malah dimarahi. 

Baca juga: Beranjak Remaja Anak Sering Membantah, Ini Alasannya

Itulah beberapa kemungkinan alasan anak remaja ibu tidak mau menceritakan masalahnya pada ibu. Bila ibu mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan anak remaja ibu, coba bicarakan saja pada psikolog melalui aplikasi Halodoc.

Ibu juga bisa mengajak anak remaja ibu untuk mengikuti sesi konseling dengan psikolog terpercaya dengan buat janji di rumah sakit pilihan ibu lewat aplikasi. Karena itu, yuk download Halodoc sekarang juga.

Referensi:
Teen Line. Diakses pada 2021. Why Teens Don’t Talk to Their Parents.
The New York Times. Diakses pada 2021. Why Teenagers Reject Parents’ Solutions to Their Problems.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan