Halodoc, Jakarta - Pernahkah kamu mengalami tersedak? Hal tersebut berarti terdapat sumbatan pada tenggorokan sehingga menutup jalur napas yang biasa disebut dengan trakea. Seharusnya, makanan tersebut masuk ke kerongkongan yang akan berakhir di perut. Saat tersedak, mungkin saja seseorang dapat kesulitan untuk bernapas sehingga butuh penanganan yang cepat agar jalur pernapasan kembali terbuka.

Meski begitu, beberapa bayi mengalami gangguan terkait trakea dan kerongkongan (esofagus). Gangguan ini disebut juga dengan fistula trakea esofagus. Gangguan ini dapat menyebabkan banyak masalah terjadi pada bayi karena cairan masuk ke paru-paru melalui trakea. Maka dari itu, penting bagi setiap orangtua untuk mengetahui gejala apa saja yang dapat timbul ketika bayi mengidap gangguan ini. Berikut ulasan lengkapnya!

Baca juga: Begini Cara Mengobati Fistula Trakea Esofagus

Gejala dari Fistula Trakea Esofagus

Fistula trakea esofagus adalah kelainan yang terjadi pada lokasi sambungan antara esofagus dan trakea. Kerongkongan atau esofagus adalah saluran yang menghubungkan tenggorokan dengan lambung. Sementara itu, trakea adalah saluran yang menghubungkan tenggorokan ke paru-paru. Normalnya, esofagus dan trakea adalah dua tabung terpisah yang tidak saling terhubung.

Kelainan tersebut terjadi karena cacat lahir yang berarti secara alami saat bayi berada di kandungan. Saat bayi tumbuh di dalam rahim, sistem organ mulai terbentuk. Awalnya, trakea dan esofagus memang terbentuk sebagai 1 tabung, tetapi lama-kelamaan akan terbentuk dinding pemisah antara keduanya. Fistula trakea esofagus terjadi ketika dinding tersebut tidak terbentuk dengan normal.

Saat gangguan tersebut terjadi, bayi yang menelan cairan dapat melewati sambungan antara esofagus dan trakea. Hal tersebut dapat membuat cairan masuk ke paru-paru bayi. Parahnya, hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya pneumonia dan gangguan paru-paru lainnya. Maka dari itu, setiap orangtua harus tahu beberapa gejala yang dapat timbul saat bayi mengidap gangguan tersebut. Dengan begitu, penanganan dini dapat dilakukan untuk mengatasinya.

Baca juga: Awas, Komplikasi yang Diakibatkan Fistula Trakea Esofagus

Ahli medis umumnya dapat melihat gejala dari gangguan tersebut segera setelah bayi lahir. Meski begitu, gejala yang timbul dapat berbeda pada setiap anak. Berikut ini beberapa gejala dari fistula trakea esofagus:

• Mengeluarkan busa seperti gelembung putih di mulut.
• Batuk atau tersedak saat menyusui.
• Mengalami muntah dan kesulitan bernapas.
• Warna kulit yang berubah menjadi biru, terutama saat menyusu.
• Perut yang sangat bulat atau buncit.

Selain itu, mungkin saja bayi tersebut mengalami cacat lahir lainnya. Juga, gejala tersebut mungkin terlihat pada masalah kesehatan lainnya. Dengan begitu, Si kecil harus didiagnosis lebih dalam agar masalah yang terjadi dapat dipastikan. Ini karena berbeda gangguan, maka berbeda juga cara penanganannya.

Setelah mengetahui beberapa gejala yang dapat timbul ketika bayi mengidap gangguan fistula trakea esofagus, ada baiknya ibu langsung membawanya pada ahli medis untuk penanganan. Semakin cepat Si kecil mendapatkan penanganan, semakin mudah masalah tersebut diatasi. Dengan begitu, beberapa komplikasi berbahaya yang mungkin terjadi dapat dihindari.

Baca juga: Ini Prosedur Diagnosis Fistula Trakea Esofagus

Jika ibu masih memiliki pertanyaan terkait segala cacat lahir yang mungkin terjadi sejak kandungan, dokter dari Halodoc siap mengatasi kekhawatiran yang timbul. Caranya mudah sekali, cukup dengan download aplikasi Halodoc, ibu dapat memanfaatkan fitur layaknya Chat atau Voice/Video Call, untuk memudahkan interaksi dengan ahli medis. Maka dari itu, unduh aplikasinya sekarang juga!

Referensi:

Stanford Children. Diakses pada 2020. Tracheoesophageal Fistula and Esophageal Atresia.

Children's National. Diakses pada 2020. Pediatric Tracheoesophageal Fistula and Esophageal Atresia.