Inilah Gejala yang Umum Terjadi saat Terserang Anemia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   09 November 2020
Inilah Gejala yang Umum Terjadi saat Terserang AnemiaInilah Gejala yang Umum Terjadi saat Terserang Anemia

Halodoc, Jakarta - Kurang darah atau disebut juga dengan anemia terjadi karena sel darah merah tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik atau tubuh kekurangan sel darah merah. Kondisi ini akan mengakibatkan organ-organ di dalam tubuh tidak mendapatkan kadar oksigen yang cukup, sehingga bisa membuat seseorang tampak selalu lelah dan pucat.

Anemia termasuk ke dalam kelainan hematologi atau gangguan darah yang muncul karena kadar hemoglobin yang berada di bawah normal. Hemoglobin sendiri adalah bagian dari sel darah merah yang bertugas mengikat oksigen. Gangguan kesehatan ini bisa bersifat ringan hingga berat, dan terjadi sementara atau justru dalam jangka waktu yang panjang. 

Orang dewasa disebut sedang mengidap anemia apabila memiliki kadar hemoglobin dalam tubuh di bawah 14 gram per desiliter untuk pria, sedangkan wanita, kadar normalnya adalah 12 gram per desiliter. Jika kadar menunjukkan angka 8 gram per desiliter, anemia sudah terbilang parah yang berujung pada anemia gravis.

Baca juga: Ini Alasan Kurang Darah Bisa Sebabkan Pingsan

Mengenali Gejala Anemia yang Umum Terjadi

Secara umum, anemia terjadi karena tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin yang berujung pada hipoksemia atau berkurangnya pasokan oksigen dalam tubuh, sehingga organ tubuh tidak mampu berfungsi dengan optimal. Kondisi ini biasanya terjadi karena produksi sel darah merah yang tidak mencukupi, tubuh kehilangan banyak darah, dan rusak atau hancurnya sel darah merah yang terjadi terlalu cepat. 

Gejala yang terjadi ketika seseorang mengidap anemia sangat bervariasi, bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Namun, tanda umum yang bisa kamu kenali dari penyakit anemia berupa:

  • Sering mengantuk;
  • Napas menjadi pendek;
  • Nyeri pada dada;
  • Tangan dan kaki dingin;
  • Tubuh lemas dan menjadi cepat lelah;
  • Kulit tampak pucat atau berwarna kekuningan;
  • Sakit kepala;
  • Detak jantung menjadi tidak teratur.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Anemia pada Ibu Hamil?

Gejala-gejala tersebut sering kali tidak disadari kemunculannya oleh pengidap, sampai ketika kondisinya semakin berat. Kalau kamu sering merasa lelah dan mengantuk atau ada gejala di atas yang terjadi pada tubuhmu, segera tanyakan pada dokter bagaimana penanganan yang tepat. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc setiap kali hendak tanya jawab dengan dokter spesialis atau berobat ke rumah sakit terdekat.

Jangan pernah membiarkan anemia yang kamu alami tanpa adanya penanganan, karena bisa memicu terjadinya komplikasi yang lebih serius. Komplikasi termasuk tubuh menjadi lebih rentan terserang infeksi, sedangkan yang terjadi pada kehamilan (bayi lahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah), sulit melakukan aktivitas karena tubuh mudah lelah, terjadinya gangguan proses tumbuh kembang pada bayi dan anak, hingga masalah pada jantung dan paru.

Baca juga: Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Kurang Darah & Darah Rendah

Mencegah Anemia

Sebenarnya, anemia bisa dicegah dengan memperbaiki pola makan. Konsumsi makanan yang tinggi akan kandungan zat besi akan membantu meningkatkan produksi sel darah merah pada tubuh. Sereal, daging, kacang-kacangan, buah, dan sayuran berdaun hijau merupakan beberapa makanan sumber zat besi. Makanan kaya vitamin B12, seperti susu dan kacang kedelai serta makanan yang mengandung vitamin C seperti jeruk juga bisa membantu mencegah terjadinya anemia.

Jika memang dibutuhkan, kamu bisa memenuhi asupan vitamin dan mineral untuk tubuh dengan mengonsumsi suplemen. Namun, pastikan kamu sudah mendapatkan persetujuan dari dokter sebelum mengonsumsinya, ya!



Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Anemia.
Emedicine Health. Diakses pada 2020. Anemia. 
American Society of Hematology. Diakses pada 2020. Anemia.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan