Inilah Kelompok yang Berisiko Mengidap Kanker Testis

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   11 Februari 2022

“Kanker testis bisa menyerang pria pada segala usia. Namun, jenis kanker ini umumnya dialami remaja dan pria yang lebih muda. Selain usia, beberapa faktor, seperti riwayat keluarga, ras, dan perkembangan testis juga turut memengaruhi risiko seorang pria mengalami kanker testis.”

Inilah Kelompok yang Berisiko Mengidap Kanker TestisInilah Kelompok yang Berisiko Mengidap Kanker Testis

Halodoc, Jakarta – Kanker testis merupakan jenis kanker yang perlu diwaspadai para pria. Pasalnya, tidak hanya menyerang organ vital pria, penyakit tersebut juga bisa menyebar ke bagian tubuh lain dan menyebabkan komplikasi yang berbahaya.

Namun, jangan khawatir. Kanker testis merupakan jenis kanker yang bisa disembuhkan bila dideteksi dini. Risiko kematian akibat kanker ini juga kecil bila pengobatan dilakukan secepat. Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai kanker testis. Meski bisa dialami oleh pria pada usia berapapun, penyakit ini lebih sering menyerang kelompok pria tertentu. Nah, mengetahui faktor risiko kanker testis bisa membantu kamu untuk mewaspadai penyakit tersebut. Berikut ulasannya.

Mengenal Kanker Testis

Kanker testis merupakan jenis kanker yang berkembang di kelenjar pria yang disebut testis. Kelenjar kecil tersebut ada dua dan berada di dalam skrotum, yaitu kantong kulit yang longgar di bawah penis. Testis merupakan bagian penting dari sistem reproduksi pria, karena mereka menghasilkan hormon seks pria (testosteron) dan sperma yang berperan utama dalam perkembangan seksual pria.

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kanker testis. Namun, kanker testis terjadi ketika sel-sel sehat di testis berubah. Sel-sel yang sehat tumbuh dan membelah secara teratur untuk menjaga tubuh kamu berfungsi normal. Namun, pada kasus kanker testis, sel-sel tersebut mengalami kelainan, sehingga terus membelah bahkan ketika sel baru tidak diperlukan. Akhirnya, sel-sel tersebut akan terakumulasi dan membentuk massa di testis.

Hampir semua kanker testis dimulai di sel germinal, yaitu sel di testis yang menghasilkan sperma yang belum matang. Apa yang menyebabkan sel germinal menjadi abnormal dan berkembang menjadi kanker tidak diketahui.

Kelompok Pria yang Berisiko

Kanker testis sebenarnya termasuk jenis kanker yang jarang terjadi. Penyakit tersebut hanya 1 persen dari semua kanker yang terjadi pada pria. Namun, meski jarang terjadi, kanker testis adalah jenis kanker yang paling umum menyerang pria muda.

Berikut ini kelompok pria yang berisiko tinggi mengidap kanker testis:

  • Memiliki Riwayat Keluarga dengan Kanker Testis 

Bila kamu memiliki anggota keluarga, seperti ayah atau saudara laki-laki, yang mengidap kanker testis, kamu berisiko tinggi untuk mengalami penyakit tersebut juga.

  • Berusia Muda

Kanker testis lebih sering menyerang remaja dan pria yang lebih muda, terutama mereka yang berusia antara 15 dan 35 tahun.

  • Ras Tertentu

Kanker testis lebih sering terjadi pada pria berkulit putih daripada pria kulit hitam.

  • Memiliki Testis yang Tidak Turun (Cryptorchidism)

Testis terbentuk di daerah perut selama perkembangan janin, lalu biasanya turun ke skrotum sebelum lahir. Nah, pria dengan testis yang tidak pernah turun memiliki risiko yang lebih besar terkena kanker testis, dibandingkan pria yang testisnya turun secara normal. Risikonya tetap tinggi bahkan bila testis sudah dipindahkan skrotum dengan cara operasi.

  • Memiliki Kondisi yang Memengaruhi Perkembangan Testis

Kondisi kesehatan, seperti sindrom Klinefelter, bisa menyebabkan testis berkembang tidak normal. Itulah mengapa pengidap kondisi tersebut berisiko lebih tinggi mengalami kanker testis.

Bila kamu termasuk dalam salah satu kelompok pria tersebut, lakukanlah pemeriksaan testis mandiri tiap bulan. Dengan melakukan pemeriksaan, kamu bisa mengetahui penyakit tersebut lebih awal, sehingga pengobatan pun bisa dilakukan secepatnya. Segera bicarakan dengan dokter bila kamu menemukan ada benjolan, pembengkakan atau nyeri yang mencurigakan di daerah testis.

Nah, kamu bisa membicarakannya dengan dokter spesialis di Halodoc berikut ini:

  1. dr. Rahmawati Minhajat, PhD, Sp.PD-KHOM

Seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Hematologi dan Onkologi Medik) yang aktif melayani pasien di RS Stella Maris Makassar. Dokter Rahmawati Minhajat adalah mendapatkan gelar kedokteran setelah menamatkan pendidikan di Universitas Hasanuddin, Makassar.

Beliau yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai anggota ini bisa memberikan layanan konsultasi seputar hematologi dan onkologi medik.

  1. dr. Haris Maruli, Sp.B(K)Onk

Seorang Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RSUP Persahabatan, RS Premier Jatinegara. Dokter Haris Maruli, Sp.B(K)Onk adalah mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Indonesia, Depok pada tahun 2006.

Beliau yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia sebagai anggota ini bisa memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.

  1. dr. Bajuadji, Sp.B (K) Onk

Seorang Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Mayapada Tangerang. Dokter Bajuadji, Sp.B(K)Onk mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Indonesia, Depok.

Beliau yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia sebagai anggota ini bisa memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.

Kamu bisa cek obat-obatan yang kamu butuhkan untuk meredakan gejala yang kamu alami di aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya segera di Apps Store dan Google Play.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Testicular cancer.
Urology Cancer Foundation. Diakses pada 2022. Testicular cancer.
National Health Service. Diakses pada 2022. Testicular cancer.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan