Inilah Komponen yang Dicek Saat Pemeriksaan Darah

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Februari 2019
Inilah Komponen yang Dicek Saat Pemeriksaan DarahInilah Komponen yang Dicek Saat Pemeriksaan Darah

Halodoc, Jakarta – Darah bukan sekadar cairan yang mengalir ke seluruh tubuh, tapi merupakan media pembawa nutrisi dan oksigen penting yang dibutuhkan sel dan jaringan. Darah membawa produk-produk limbah kembali ke sistem eksresi untuk proses pembuangan. Itu sebabnya pemeriksaan darah banyak dilakukan untuk diagnosis penyakit.

Baca Juga: 4 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Cek Darah

Manfaat pemeriksaan darah lainnya adalah mengetahui fungsi organ, golongan darah, riwayat konsumsi obat-obatan terlarang, keberadaan racun atau zat tertentu, dan menentukan pengobatan yang tepat bagi pengidap penyakit tertentu.

Bagaimana Pemeriksaan Darah Dilakukan?

Darah diambil lewat tusukan jari atau pembuluh darah di lengan menggunakan jarum. Kemudian sampel darah dimasukkan ke dalam botol kecil khusus dan dibawa ke laboratorium. Sampel darah diperiksa di bawah mikroskop atau diuji dengan bahan kimia, tergantung pada jenis dan tujuan pemeriksaan. Prosedur pengambilan darah berlangsung sekitar 5-10 menit.

Komponen darah yang diperiksa tergantung pada tujuan pemeriksaan. Apabila dilakukan secara menyeluruh, dikenal dengan tes hitung darah lengkap. Lantas, apa saja komponen yang dicek saat pemeriksaan darah?

1. Sel Darah Merah, Hemoglobin, dan Hematokrit

Hasil pemeriksaan sel darah merah (eritrosit), hemoglobin, dan hematokrit yang rendah bisa menjadi tanda anemia. Kondisi ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti rendahnya asupan vitamin dan zat besi atau kehilangan darah karena kondisi medis tertentu. Sedangkan hasil pemeriksaan sel darah merah, hemoglobin, dan hematokrit yang tinggi bisa menjadi tanda polisitemia vera atau penyakit jantung.

2. Sel Darah Putih

Sel darah putih (leukosit) rendah bisa menjadi tanda leukopenia. Kondisi ini terjadi karena penyakit autoimun, masalah sumsum tulang, hingga kanker. Konsumsi obat-obatan tertentu bisa menurunkan kadar sel darah putih dalam tubuh. Sedangkan sel darah putih tinggi bisa menjadi tanda infeksi, peradangan, gangguan sistem kekebalan, penyakit sumsum tulang, dan efek samping obat-obatan.

3. Keping Darah (Trombosit)

Kadar trombosit (keping darah) rendah menandakan trombositopenia, sedangkan kadar trombosit tinggi menandakan trombositosis. Diperlukan pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis penyebab rendah atau tingginya kadar trombosit dalam tubuh.

Baca Juga: Alasan Harus Puasa Sebelum Cek Darah

Apakah Hasil Tes Darah Akurat?

Hasil tes darah umumnya akurat, tapi bukan tes diagnostik yang pasti. Maksudnya, tindak lanjut tes darah tergantung pada kondisi medis yang dialami. Misalnya pada kondisi sehat atau tidak ada gejala penyakit, hasil tes darah lebih rendah atau lebih tinggi dibandingkan normal tidak perlu dikhawatirkan. Jika kamu sedang menjalani pengobatan kanker, hasil tes hitung darah lengkap di luar batas normal bisa menjadi pertimbangan dokter mengubah rencana perawatan. Pada kasus tertentu, dokter dapat merujuk kamu ke dokter spesialis gangguan darah (hematologis).

Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Harus Rutin Donor Darah

Itulah komponen yang dicek saat pemeriksaan darah. Jika saat ini berencana melakukan pemeriksaan kesehatan, kamu bisa melakukannya lewat aplikasi Halodoc. Caranya dengan masuk ke aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur “Get a Lab Test”, lalu tentukan waktu dan jenis pemeriksaan yang diinginkan. Petugas lab nanti datang sesuai waktu dan tempat yang sudah ditentukan. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan