Inilah Kunci Utama dalam Menghadapi Keluarga Disfungsional

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 Januari 2021
Inilah Kunci Utama dalam Menghadapi Keluarga DisfungsionalInilah Kunci Utama dalam Menghadapi Keluarga Disfungsional

Halodoc, Jakarta - Umumnya, sebuah keluarga harus bisa memenuhi berbagai aspek kebutuhan, seperti material, budaya, sosial, emosional, dan spiritual. Berbagai fungsi ini haruslah berjalan beriringan dalam lingkungan keluarga. Lalu, apa jadinya jika sebuah keluarga dikatakan disfungsional? Simak pembahasannya di bawah ini!

Kata disfungsional sendiri berarti tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Jika membicarakan keluarga, kata tersebut memiliki arti sebagai keluarga yang tidak bisa memenuhi berbagai fungsi yang seharusnya. Sederhananya, keluarga disfungsional sangat rentan dengan konflik, perilaku yang buruk, bahkan hingga pelecehan pada anggota keluarga. 

Dampak Keluarga Disfungsional pada Anak

Sayangnya, keegoisan orangtua membuat mereka terkadang tidak melihat bagaimana dampak dari keluarga yang tidak berfungsi ini pada anak. Padahal, anak bisa membawa dampak ini hingga dewasa, dan bukan tidak mungkin akan turut memengaruhi kehidupan mereka nantinya. Dampak yang mungkin terjadi, di antaranya: 

  • Kesulitan menata emosi dan berhubungan.
  • Mengalami masalah kepercayaan.
  • Komunikasi yang buruk.
  • Kepekaan yang berlebihan.
  • Menjadi perfeksionis.
  • Memiliki perasaan tidak berdaya dan tidak berharga.

Baca juga: Bagaimana Mendampingi Anak yang Mengalami Trauma atau Depresi

Menyikapi Keluarga Disfungsional

Memang, kamu tidak bisa memilih keluarga seperti apa yang menjadi tempatmu berbagi kehidupan. Termasuk apakah kamu berada dalam keluarga yang normal atau justru disfungsional. Namun, bukan berarti hal tersebut tidak bisa disikapi dengan baik. Kamu bisa melakukan berbagai cara berikut untuk mengatasi keluarga yang mengarah pada disfungsional:

  • Menyadari Bahwa Kamu Tidak Bisa Mengubah Seseorang

Sama halnya dengan keluarga tempatmu dibesarkan, kamu tidak bisa mengubah seseorang seperti yang kamu harapkan atau inginkan. Orangtua, dalam hal ini, sering kali mengedepankan ego untuk tidak melakukan perubahan sikap. Jika demikian, tidak menjadi masalah jika kamu memutuskan untuk menjaga jarak atau komunikasi. Bagaimanapun juga, kondisi kesehatan mental kamu juga harus diperhatikan dan dijaga. 

  • Jangan Pernah Berusaha Mengubah Masa Lalu

Apa yang sudah terjadi biarkan terjadi. Kamu tidak akan bisa mengubah masa lalu dan keadaan masa kecilmu dulu. Sebaliknya, fokuslah pada masa depan, jadilah dirimu sendiri yang lebih baik tanpa dihantui bayang-bayang masa lalu. Hiduplah untuk hari ini, bukan untuk hari kemarin. Berbenahlah untuk mempersiapkan masa depan, bukan untuk terus menoleh ke belakang. 

Baca juga: Ini 3 Depresi pada Anak Broken Home

  • Jangan Menyalahkan Masa Lalu untuk Perilaku Masa Kini

Semakin bertambah usia, kamu memiliki banyak cara untuk memandang kehidupan. Kamu memiliki pandangan sendiri, pola pikir sendiri, bahkan keputusan sendiri untuk mengatasi masa lalu sebagai dampak dari keluarga yang disfungsional atau tak berhasil. Beberapa perilaku mungkin terbawa sebagai efeknya, tetapi jangan pernah menyalahkan masa lalu sebagai penyebabnya. Apa yang terjadi pada masa lalu mungkin bukan pilihanmu, tetapi kamu bisa menentukan sikap untuk masa kini. 

  • Jangan Membuat Siklus yang Sama

Hati-hari, pikiran yang tidak baik pada masa kecil, termasuk amarah dan kebencian bisa berdampak pada keluargamu sendiri. Jangan pernah mengulangi siklus yang sama jika kamu tidak ingin merasakan kembali semua luka itu. Berikan suasana yang penuh kasih sayang dan saling terbuka serta menghargai satu sama lain, terlebih perhatian untuk anak-anak. 

Baca juga: Trauma Psikologis Bisa Sebabkan Amnesia, Ini Penjelasannya

Jika kamu merasa sangat terbebani dan tidak bisa mengatasi beban masa lalu ini, tidak ada salahnya mendapatkan bantuan langsung dari tenaga profesional. Ceritakan masalah dan bebanmu langsung pada psikolog melalui aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja. 



Referensi:
Everyday Health. Diakses pada 2021. The New Normal – Healing from a Dysfunctional Family.
Psychology Today. Diakses pada 2021. The Key to Fixing a Dysfunctional Family.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan