Inilah Mitos Seputar Kesehatan Reproduksi Remaja

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   14 Agustus 2020
Inilah Mitos Seputar Kesehatan Reproduksi RemajaInilah Mitos Seputar Kesehatan Reproduksi Remaja

Halodoc, Jakarta - Bagi sebagian besar remaja, topik mengenai kesehatan reproduksi adalah sebuah misteri. Alasannya, mungkin mereka enggan untuk bertanya pada orangtua atau dokter. Atau, mereka justru disesatkan oleh informasi yang bersifat mitos yang berasal dari orang yang tidak tepat. 

Wajar saja jika remaja ingin tahu banyak hal, khususnya mengenai kesehatan reproduksi. Namun, masalah yang terjadi tentang kesehatan reproduksi remaja adalah banyaknya mitos yang dipercaya, sehingga terbawa sampai ia dewasa. Mitos-mitos yang diterima oleh remaja umumnya langsung diserap tanpa memastikan lagi pada orang yang lebih tahu. Inilah mitos terkait kesehatan reproduksi remaja yang sebaiknya tidak diyakini:

Baca juga: 3 Manfaat Madu untuk Kesehatan Reproduksi

  • Douching, Cara Aman untuk Membersihkan Vagina

Faktanya, vagina dapat membersihkan dirinya sendiri. Tindakan douching justru menyebabkan lebih banyak kerusakan dibanding kebaikan. Bakteri alami yang ditemukan di dalam vagina dapat membantunya menjaga tetap bersih dan sehat. Sementara douching dapat mengganggu keseimbangan tersebut dan menyebarkan infeksi vagina ke saluran tuba, rahim, dan ovarium. 

Mencuci secara teratur dengan air hangat dan sabun lembut tanpa pewangi akan membantu menjaga kebersihan bagian luar vagina. Cobalah untuk menghindari tampon atau pembalut yang mengandung parfum karena meningkatkan kemungkinan infeksi vagina. 

  • Sudah Mendapatkan Vaksin HPV, Aman dari Kanker Serviks

Gardasil dan Cervarix adalah vaksin kanker serviks yang dapat memblokir dua jenis human papillomavirus (HPV) yang sering menyebabkan kanker serviks. Gardasil juga melindungi dari dua jenis yang menyebabkan sebagian besar kutil kelamin. Jadi, penting bagi semua wanita (baik remaja ataupun yang sudah dewasa), yang sudah mendapatkan suntikan atau tidak, untuk terus melakukan tes pap smear secara teratur. 

Baca juga: Cara Merawat Miss V Sesuai Usia

  • Perempuan Perlu Melakukan Pap Smear Ketika Berusia 18 Tahun

Sebelumnya pemeriksaan pap smear disarankan untuk perempuan yang melakukan hubungan seksual pertama kali atau pada usianya menginjak 18 tahun. Namun sekarang, pemeriksaan pap smear tidak disarankan hingga seorang perempuan telah aktif secara seksual selama tiga tahun, atau sampai usia mereka menginjak 21 tahun. 

  • Berisiko Terkena Penyakit Menular Seksual dari Dudukan Toilet

Penyakit atau infeksi menular seksual tidak dapat hidup di luar tubuh untuk jangka waktu yang panjang. Terutama di permukaan yang dingin dan keras seperti dudukan toilet. Virus penyebab infeksi menular seksual tidak hidup di dalam urine. Jadi, kemungkinan tertular infeksi menular seksual dari dudukan toilet itu hanya mitos belaka.

Namun, hal yang perlu dikhawatirkan adalah kontak kulit ke kulit atau mulut ke mulut. Misalnya berciuman, dapat menyebarkan herpes (dan ciuman yang lebih dalam bahkan dapat menyebarkan gonore oral dan klamidia). Sementara kulit yang bergesekan dapat menularkan infeksi seperti kutil kelamin, herpes, kudis, dan kutu kemaluan. 

  • Berhubungan Intim Sekali Tidak Menyebabkan Kehamilan

Faktanya, meski seorang perempuan baru pertama kali melakukan hubungan seksual, namun ia tetap berisiko mengalami kehamilan. Kehamilan tidak berhubungan dengan berapa sering seseorang berhubungan intim, namun ini mengenai bertemunya sel sperma dengan sel telur yang dapat menghasilkan pembuahan. 

Baca juga: Sibuk Liburan, Ini 5 Bahaya Tidak Rutin Ganti Celana Dalam

Itulah yang perlu diketahui mengenai mitos dan kebenaran mengenai kesehatan reproduksi pada remaja. Setelah ini orangtua dan remaja harus lebih hati-hati dan teliti lagi dalam menyampaikan informasi mengenai kesehatan reproduksi remaja. Jika masih ada informasi kesehatan reproduksi yang ingin diketahui, tanyakan saja pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, segera download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Child Trends. Diakses pada 2020. 5 Myths about Teen Sex
Health. Diakses pada 2020. Top 10 Myths About Safe Sex and Sexual Health

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan