Inilah Pemeriksaan Tambahan untuk Mendiagnosis Biduran

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   14 Juni 2021
Inilah Pemeriksaan Tambahan untuk Mendiagnosis BiduranInilah Pemeriksaan Tambahan untuk Mendiagnosis Biduran

Halodoc, Jakarta – Mungkin hampir setiap orang pernah mengalami biduran. Gangguan kesehatan ini adalah reaksi pada kulit yang ditandai dengan munculnya bentol berwarna kemerahan, yang disertai dengan rasa gatal. Biduran, atau yang bisa juga disebut dengan urtikaria dapat muncul di seluruh bagian tubuh. Bahkan, gejalanya dapat muncul secara tiba-tiba dengan ukuran bentol yang berbeda pada masing-masing pengidap. 

Gangguan kesehatan ini umumnya dapat sembuh dan hilang dengan sendirinya. Namun pada beberapa kejadian, gejala tidak kunjung mereda, sehingga pengidap harus melakukan diagnosis untuk mengetahui keadaan penyakit yang dialami. Berikut ini beberapa langkah mendiagnosis biduran yang dilakukan oleh dokter beserta langkah mengatasinya.

Baca juga: Awas, Ini Jenis Makanan yang Jadi Pemicu Biduran

Begini Langkah Dokter untuk Mendiagnosis Biduran

Di tahap awal pemeriksaan, dokter akan menanyakan keluhan terkait gejala yang muncul, serta riwayat penyakit yang pernah dialami oleh pasien. Berikut ini beberapa gejala yang biasanya muncul:

  • Adanya bekas luka berwarna kemerahan atau putih pada wajah, badan, lengan atau kaki.
  • Adanya bentol dengan berbagai ukuran dan bentuk.
  • Gatal-gatal pada area yang terkena.

Jika sudah ditemukan gejalanya, dokter akan menanyakan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan, juga makanan atau obat yang dikonsumsi. Pemeriksaan dilanjutkan dengan melihat keadaan fisik pengidap untuk mengetahui seberapa parah gejala yang muncul, apakah disebabkan oleh infeksi. Jika informasi yang diperlukan belum mencukupi, berikut ini beberapa pemeriksaan tambahan untuk mendiagnosis biduran:

1. Tes alergi

Tes alergi dilakukan untuk mengetahui apakah pasien memiliki alergi terhadap zat atau benda tertentu. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menyusun atau menempel zat atau benda pada kulit yang dicurigai menimbulkan alergi.

2. Tes kulit

Tes kulit dilakukan dengan mengambil sampel kulit. Jika pasien diduga mengalami peradangan pembuluh darah, sampel kulit selanjutnya dibawa untuk diperiksa di laboratorium.

3. Tes darah

Tes darah dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tusukan pada jari atau pembuluh darah di bagian lengan dengan menggunakan jarum. Tujuannya adalah mengetahui apakah biduran disebabkan oleh penyakit tertentu.

Sejumlah pemeriksaan tersebut diperlukan jika biduran yang kamu alami sudah masuk ke dalam gejala yang parah. Berikut ini beberapa gejala yang membutuhkan penanganan medis segera:

  • Gejala menjadi semakin parah dan tidak menghilang dalam 48 jam.
  • Gejala yang muncul sudah sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Gejala yang muncul disertai dengan pusing atau sesak napas.
  • Gejala tidak mempan terhadap pengobatan yang dilakukan.

Penanganan lebih cepat tentu akan membantu penyembuhan menjadi lebih mudah. Jadi, segera cari pertolongan medis jika mengalami sejumlah gejala parah seperti yang disebutkan sebelumnya.

Baca juga: Tidak Kena Air Bisa Jadi Obat Biduran Ampuh?

Langkah Mengatasi Biduran secara Mandiri di Rumah

Biduran yang muncul dalam intensitas ringan dapat diatasi secara mandiri di rumah. Berikut ini beberapa langkah untuk mengatasinya:

  1. Kompres dingin pada area biduran. Tujuannya untuk meredakan iritasi dan rasa gatal. Diamkan selama 10 menit.
  2. Jangan menggunakan produk yang dapat mengiritasi kulit. Tujuannya agar kulit tidak kering dan biduran menjadi semakin gatal.
  3. Memakai baju yang longgar. Tujuannya agar kulit dapat bernapas dan suhu tubuh tetap sejuk.

Selain beberapa langkah tersebut, ada beberapa hal lain yang juga harus diperhatikan saat mengalami biduran. Berikut ini beberapa di antaranya:

  • Jangan menggaruk kulit yang gatal.
  • Jangan menggunakan sabun dengan kandungan parfum.
  • Mencatat kapan gejala muncul, serta aktivitas apa yang kamu lakukan sebelumnya. Tujuannya untuk mempermudah dokter mengidentifikasi penyebab.
  • Hindari pemicu alergi.

Baca juga: Apakah Makanan Bisa Jadi Pemicu Biduran?

Itulah langkah mendiagnosis biduran serta langkah penanganan mandiri di rumah. Agar tidak mengalaminya, kamu disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat, serta mengonsumsi vitamin atau suplemen yang dibutuhkan oleh tubuh. Untuk membelinya, kamu bisa menggunakan fitur ”toko kesehatan” di aplikasi Halodoc.

Referensi:

Very Well Health. Diakses pada 2021. How Urticaria (Hives) Is Diagnosed.

American Family Physician. Diakses pada 2021. Urticaria: Evaluation and Treatment.

Immunology and Allergy Clinics. Diakses pada 2021. Diagnostic Tests for Urticaria.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan