Inilah Pemeriksaan yang Perlu Dilakukan Pengidap Meningitis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   31 Mei 2021
Inilah Pemeriksaan yang Perlu Dilakukan Pengidap MeningitisInilah Pemeriksaan yang Perlu Dilakukan Pengidap Meningitis

Halodoc, Jakarta - Infeksi yang masuk ke tubuh dapat menimbulkan berbagai masalah, baik ringan maupun berat bergantung dari organ mana yang terserang. Saat infeksi menyerang bagian otak, kamu memiliki kemungkinan untuk mengidap meningitis. Jika dibiarkan, penyakit ini mampu menimbulkan beberapa komplikasi yang berbahaya. 

Maka dari itu, pemeriksaan perlu dilakukan untuk memastikan jika gejala yang timbul benar berhubungan dengan gangguan akibat infeksi ini. Berikut beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan!

Baca juga: Meningitis Bisa Berakibat Fatal Ketahui Cara Mencegahnya

Metode Diagnosis untuk Mendeteksi Meningitis

Meningitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada selaput pelindung yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meninges). Semua orang memiliki risiko yang sama untuk mengidap penyakit ini, tetapi lebih rentan terhadap seseorang dengan sistem imun yang lemah. Selain itu, meningitis dapat menjadi suatu masalah yang sangat serius jika tidak segera ditangani.

Seseorang yang mengalami gejala meningitis perlu segera mendapatkan pertolongan medis darurat. Terlebih lagi jika orang tersebut memang telah didiagnosis penyakit yang disebabkan oleh infeksi ini. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Mengalami kekakuan leher yang parah tanpa adanya sebab yang jelas.
  • Merasakan sakit kepala yang rutin terjadi dan menyakitkan.
  • Kerap merasa bingung.
  • Merasa mual dan muntah.
  • Mengalami demam tinggi, terutama disertai dengan gejala yang disebutkan sebelumnya.

Jika kamu mengalami beberapa gejala ini, perawatan dini perlu dilakukan dalam waktu 2 hingga 3 hari guna membantu untuk mencegah komplikasi jangka panjang atau berbahaya. Seseorang yang mengalami meningitis bakteri dapat dengan cepat berubah menjadi sesuatu yang mematikan atau menimbulkan kerusakan pada otak dalam beberapa hari jika tidak mengonsumsi antibiotik.

Lalu, apa saja sih metode diagnosis yang dapat dilakukan untuk mendeteksi meningitis secara dini? Berikut ini beberapa caranya:

1. Pemeriksaan Laboratorium

Beberapa pemeriksaan melalui laboratorium dapat dilakukan untuk memastikan jika seseorang mengidap meningitis atau tidak. Jika gangguan ini disebabkan oleh infeksi, kemungkinan besar identifikasi virus atau bakteri penyebabnya akan dideteksi. Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Pemeriksaan Funduskopi

Metode ini menggunakan ophthalmoscope ke mata untuk melihat pembengkakan pada saraf optik. Jika dibiarkan dapat menyebabkan peningkatan tekanan di dalam kepala, gejala potensial dari kebanyakan kasus meningitis yang parah.

  • Pemeriksaan Telinga

Cara ini dapat melihat gejala-gejala infeksi pada telinga yang mendasari sebagai penyebab dari meningitis.

  • Tes Darah

Tes darah juga dapat memperlihatkan tanda-tanda infeksi, seperti peningkatan sel darah putih. Jika meningitis terjadi bersamaan dengan sepsis, kultur darah dapat menunjukkan jenis bakteri penyebab infeksi.

  • Lumbar Puncture

Tes ini dilakukan dengan mengeluarkan cairan serebrospinal dari tubuh. Hal ini dapat memberitahu ahli medis apakah seseorang mengidap meningitis atau tidak dan jenis apa yang menyerang. Pemeriksaan cairan tersebut untuk mencari protein, sel darah putih, darah, dan organisme infeksius.

Baca juga: Gejala Utama yang Ditimbulkan oleh Meningitis

2. Pencitraan

Metode pencitraan juga dapat sangat membantu untuk mendiagnosis meningitis. Gejala dari penyakit ini mungkin sulit dibedakan dari gejala gangguan saraf umum lainnya, sehingga hasil diagnosisnya dapat dibedakan dengan kondisi neurologis lainnya. Beberapa metode pencitraan yang dapat dilakukan, antara lain:

  • CT pada Otak

Pemeriksaan ini dapat dilakukan untuk mendeteksi peradangan akibat meningitis. Peradangan tidak selalu muncul saat pemeriksaan otak, tetapi identifikasi kondisi neurologis lainnya, seperti tumor otak, stroke, dan perdarahan pada otak dapat dilakukan.

  • MRI Tulang Belakang

Sama seperti CT otak, MRI tulang belakang mungkin dapat mendeteksi peradangan pada meninges. Hal ini juga dapat mendeteksi masalah lainnya yang dapat terjadi pada tulang belakang selain meningitis.

  • Rontgen Dada

Metode ini dapat mengidentifikasi infeksi di dada atau paru-paru yang mungkin merupakan tanda bahwa bakteri atau virus menular, dan memengaruhi area lain di tubuh.

Itulah beberapa metode pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit meningitis. Pastikan kamu paham jika gangguan ini sangat membutuhkan pemeriksaan dini sebelum infeksi yang menyerang selaput otak semakin parah. Jika kamu mengalami beberapa gejala yang disebutkan sebelumnya, ada baiknya menyegerakan diri untuk melakukan pemeriksaan.

Baca juga: 7 Fakta tentang Penyakit Meningitis yang Perlu Dipahami

Jika kamu ingin melakukan pemeriksaan terkait meningitis, beberapa rumah sakit yang bekerja sama dengan Halodoc dapat menyediakannya. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, pemesanan pemeriksaan fisik dapat dilakukan hanya menggunakan smartphone di tangan. Tunggu apa lagi? Segera manfaatkan kemudahan akses kesehatan tanpa batas ini!

Referensi:
Very Well Health. Diakses pada 2021. How Meningitis Is Diagnosed.
Healthline. Diakses pada 2021. How to Test for Meningitis.
NHS. Diakses pada 2021. Meningitis.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan