Inilah Penanganan Lanjutan Ketika Mengalami Crush Injury

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   06 Agustus 2019
Inilah Penanganan Lanjutan Ketika Mengalami Crush InjuryInilah Penanganan Lanjutan Ketika Mengalami Crush Injury

Halodoc, Jakarta – Kecelakaan atau bencana alam adalah musibah yang terjadi pada setiap orang tanpa diduga sebelumnya. Musibah ini berisiko menyebabkan seseorang alami cedera parah bahkan kematian. Cedera parah akibat kecelakaan umumnya disebut crush injury. Crush injury terjadi ketika bagian tubuh terjepit atau mendapat tekanan kuat dari benda yang berat.

Baca Juga: Kecelakaan Kerja Dapat Sebabkan Crush Injury, Ini Alasannya

Cedera akibat crush injury bisa menimbulkan memar, dislokasi sendi, patah tulang, luka robek, hancurnya bagian tubuh sampai perdarahan organ. Tanpa penanganan sesegera mungkin, seseorang yang mengalami crush injury berisiko mengalami lumpuh seumur hidup bahkan kematian. Untuk itu, penting melakukan penanganan lanjutan untuk memulihkan kondisi individu yang mengalami crush injury.

Penanganan Lanjutan untuk Pengidap Crush Injury

Penanganan lanjutan crush injury bergantung pada jenis cedera yang dialami pengidap. Sebelum menentukan jenis penanganan yang tepat, dokter dapat melakukan beberapa tes untuk menentukan tingkat keparahan cedera. Tes yang dilakukan yaitu rontgen, CT Scan atau MRI. Setelah dokter mengetahui tingkat keparahan cedera, berikut jenis penanganan lanjutan yang dilakukan:

  • Terapi obat. Obat pereda nyeri diberikan untuk mengurangi rasa nyeri akibat cedera. Selain pereda nyeri, obat penenang dapat diberikan untuk meredakan ketegangan otot. Antibiotik juga diberikan untuk mencegah infeksi bakteri, terutama pada kasus luka terbuka.

  • Kraniotomi. Ini merupakan jenis operasi untuk mengurangi perdarahan dan gangguan pada otak. Kraniotomi umumnya dilakukan dengan mengangkat sebagian tulang tengkorak.

  • Laparotomi. Laparatomi adalah prosedur operasi dengan membuat sayatan di dinding perut memperbaiki dan menghentikan perdarahan organ dalam perut.

  • Torakotomi. Prosedur ini bertujuan untuk menghentikan perdarahan dan meredakan tekanan pada area jantung dan paru. 

  • Fasciotomy. Fasciotomy adalah prosedur operasi yang dilakukan dengan cara memotong lapisan pembungkus organ (fascia) untuk meredakan ketegangan atau tekanan pada otot dan saraf yang mengganggu sirkulasi darah ke daerah tersebut. 

  • Amputasi. Amputasi adalah prosedur pemotongan bagian tubuh tertentu untuk mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut atau komplikasi yang dapat mengancam nyawa. Tindakan ini dilakukan ketika seseorang mengalami luka ledakan atau tergigit hewan atau jaringan tubuh yang membusuk dan mati, sehingga berisiko sebabkan infeksi. 

  • Operasi berulang. Pada kasus cedera yang parah, dokter perlu melakukan operasi berulang guna memperbaiki organ, otot, dan saraf secara keseluruhan.

Baca Juga: Alami Crush Injury, Tubuh akan Alami Hal Ini

Kalau kamu membutuhkan obat pereda nyeri, beli saja lewat aplikasi Halodoc. Sekarang beli obat tidak repot pergi di apotek, tinggal klik Buy Medicine yang ada di Halodoc untuk pesan obat yang kamu butuhkan. Yuk, download aplikasinya sekarang di smartphone kamu, ya!

Pertolongan Pertama Saat Mengalami Crush Injury

Selain penanganan lanjutan, kamu perlu mengetahui pertolongan pertama yang wajib dilakukan saat seseorang mengalami crush injury. Berikut pertolongan pertama yang bisa dilakukan pada seseorang yang mengalami crush injury, yaitu:

  • Langkah pertama, periksa tingkat kesadaran individu yang mengalami crush injury. Pastikan ia merespons pertanyaan dan membuka matanya.

  • Setelah itu, periksa jalan napas dengan melihat dada atau perut apakah masih bergerak naik-turun secara normal. Cara melakukannya dengan mendengarkan suara mengorok, berkumur, atau dengan melihat ada tidaknya sumbatan pada jalan napas. 

  • Melihat adanya sumbatan jalan napas pada mulut atau hidung juga dapat dilakukan. Kemudian langkah selanjutnya baru melihat kemampuan bernapas dilihat dari daya kembang dada atau perut.

  • Hentikan perdarahan dengan mencari sumbernya. Setelah sumbernya ditemukan, beri tekanan kuat pada area tersebut untuk mencegah perdarahan lebih parah.

  • Periksa kondisi kulit apakah muncul perubahan warna kulit menjadi pucat atau membiru akibat perdarahan pada organ dalam.

  • Apabila perdarahan tidak kunjung berhenti dan mengancam nyawa, gunakan bebat dan perban untuk menutup sumber perdarahan.

  • Apabila ada bagian tubuh yang terpotong, hentikan perdarahan dengan menutup sumbernya dengan perban dan simpan bagian tubuh yang terpotong ke dalam wadah tertutup diberi es. 

  • Apabila individu tersebut mengalami dislokasi atau patah tulang, pastikan agar individu tersebut tidak terlalu banyak bergerak.

  • Tempatkan individu yang mengalami cedera dalam posisi nyaman dan beri selimut agar  tetap merasa hangat.

Baca Juga: Hati-Hati, Ini 2 Komplikasi yang Diakibatkan Crush Injury

Itulah pertolongan pertama yang bisa dilakukan saat seseorang mengalami crush injury. Tetap tenang dan jangan panik, karena tindakan ini membutuhkan ketelitian sebelum akhirnya pengidap bisa ditangani lebih lanjut.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan