Inilah Penyebab Munculnya Trigger Finger

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Juli 2019
Inilah Penyebab Munculnya Trigger FingerInilah Penyebab Munculnya Trigger Finger

Halodoc, Jakarta – Tahukah kamu, terlalu lama mengetik di komputer atau bermain smartphone bisa menyebabkan jari-jari menjadi kaku, lho. Kondisi ini dinamakan trigger finger, di mana jari menjadi terkunci atau kaku pada posisi menekuk atau meregang. Wah, terdengar agak menakutkan juga ya. Karena itu, yuk ketahui apa saja yang bisa menjadi penyebab trigger finger, agar kamu bisa mencegah kondisi tersebut terjadi.

Trigger finger terjadi ketika selubung pelindung yang mengelilingi tendon jari mengalami peradangan. Peradangan inilah yang menyebabkan tendon tidak bisa bergerak secara leluasa, sehingga jari tangan terkunci dalam satu posisi. Orang yang mengalami trigger finger biasanya akan merasakan nyeri di pangkal jarinya, terutama saat menekuk atau meluruskan jari. Selain rasa nyeri, trigger finger juga bisa menyebabkan gejala lainnya, seperti benjolan di pangkal jari, dan terdengar bunyi saat jari ditekuk atau diluruskan.

Trigger finger bisa terjadi pada siapa saja dari segala usia, tapi penyakit ini lebih sering dialami oleh orang yang berusia di atas 45 tahun. Dokter gigi, penjahit dan pengrajin kulit adalah orang-orang yang diketahui berisiko tinggi mengalami trigger finger.

Baca juga: Jari-Jari Menghitam, Hati-Hati Gejala Gangrene

Penyebab Trigger Finger

Sampai saat ini, penyebab munculnya trigger finger sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang diduga bisa memicu terjadinya kondisi tersebut, yaitu:

  • Melakukan aktivitas yang memberi tekanan yang kuat pada ibu jari atau jari.

  • Menggenggam suatu objek dengan sangat kuat dalam waktu yang lama.

  • Pernah mengalami cedera di bagian telapak tangan atau pangkal jari.

  • Mengidap kondisi medis tertentu, seperti rheumatoid arthritis, diabetes, dan asam urat.

Selain itu, orang-orang yang usianya di atas 45 tahun juga berisiko tinggi mengalami trigger finger, terutama wanita.

Cara Mengatasi Trigger Finger

Enggak usah panik bila kamu mengalami trigger finger. Coba lakukan tips-tips berikut untuk membantu mengatasi jari yang tiba-tiba menjadi kaku:

1. Istirahatkan Jari-jari

Istirahatkan dulu jari-jari kamu dari kegiatan yang sifatnya berulang, seperti mengetik, menjahit atau menggenggam ponsel. Hal ini bertujuan untuk meredakan peradangan pada selubung tendon jari. Batasi kegiatan yang banyak menggunakan jari setidaknya selama 3–4 minggu.

2. Kompres Dingin

Untuk meredakan rasa nyeri dan bengkak di pangkal jari akibat trigger finger, kamu bisa mengompres jari dengan menggunakan air dingin setiap hari selama 10–15 menit. Selain itu, kamu juga bisa merendam jari yang mengalami trigger finger di dalam air hangat untuk mengurangi kekakuannya.

Baca juga: Jari Sensitif pada Suhu Dingin, Apa Sebabnya?

3. Hand Splint

Hand splint adalah alat bantu ortopedi yang berbentuk seperti sarung tangan dan biasanya digunakan untuk orang yang mengalami gangguan pada tangan. Alat ini juga bisa digunakan untuk menjaga jari-jari kamu yang mengalami trigger finger agar tidak menekuk saat kamu sedang tidur. Selain itu, hand splint juga bisa membantu mengistirahatkan selubung tendon yang meradang supaya cepat kembali normal. Gunakan hand splint setidaknya selama 6 minggu.

4. Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri dan Radang

Untuk meredakan rasa sakit dan peradangan pada jari secara cepat, kamu bisa mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dan pereda nyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol

Baca juga: 4 Penyebab dan Cara Atasi Tangan Kram

Nah, itulah penyebab trigger finger yang mesti kamu waspadai. Bila kekakuan jari tidak kunjung sembuh setelah mengonsumsi obat-obatan, segera kunjungi dokter. Kamu juga bisa membeli obat-obatan yang kamu butuhkan dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Caranya sangat mudah, tinggal order saja lewat fitur Buy medicines dan pesananmu akan tiba dalam waktu satu jam. Ayo, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan