Inilah Penyebab yang Membuat Anak Terancam Rabun Dekat

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   20 Februari 2020
Inilah Penyebab yang Membuat Anak Terancam Rabun DekatInilah Penyebab yang Membuat Anak Terancam Rabun Dekat

Halodoc, Jakarta - Mata merupakan salah satu organ yang penting bagi manusia. Fungsinya yang sangat vital untuk kehidupan benar-benar harus dijaga kesehatannya. Karena kebiasaan buruk, mata seseorang dapat mengalami gangguan dan mengharuskannya menggunakan kacamata. Salah satu kelainan pada mata yang kerap terjadi adalah rabun dekat.

Ternyata, bukan hanya orang dewasa, anak-anak juga berisiko terkena rabun dekat. Beberapa anak bahkan dilahirkan dengan kondisi tersebut. Kebanyakan anak mengalami rabun dekat disebabkan oleh kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk seperti apakah yang dimaksud? Simak urain lengkapnya berikut!

Baca juga: Ini Penyebab dan Tanda Si Kecil Idap Rabun Dekat

Penyebab Rabun Dekat pada Anak

Gangguan pada mata yang terjadi pada anak, seperti rabun dekat, dapat menimbulkan rasa tidak nyaman saat beraktivitas. Kondisi tersebut dapat membuat Si Kecil kesulitan untuk melihat objek yang dekat, sehingga membutuhkan bantuan kacamata. Padahal, penglihatan jarak dekat sangat penting untuk aktivitas harian anak saat belajar. Lalu, apa yang menjadi penyebab terjadinya rabun dekat?

Agar mata dapat melihat, sinar cahaya yang masuk harus ditekuk atau dibiaskan oleh kornea dan lensa, sehingga dapat fokus saat masuk ke retina dan lapisan sel-sel yang peka terhadap cahaya lainnya. Retina menerima gambar yang dibentuk oleh cahaya dan mengirimkan gambar ke otak melalui saraf optik, yang merupakan bagian dari otak manusia.

Hiperopia atau rabun dekat yang dialami anak-anak terjadi ketika mata lebih pendek dari biasanya atau memiliki kornea yang terlalu datar. Sebagai akibatnya, sinar cahaya fokus di luar retina dibandingkan mengarah langsung ke bagian tersebut. Seseorang yang mengidap gangguan ini dapat melihat objek yang jauh dengan jelas, tetapi akan kabur ketika objeknya dekat.

Sama seperti gangguan rabun jauh, kelainan mata rabun dekat juga umumnya diwariskan. Sebagian anak yang mengalami kesulitan melihat objek yang dekat, matanya tidak kabur secara penglihatan. Dengan bantuan alat, mata anak dapat menekuk sinar cahaya dan menempatkannya langsung pada retina. Jika gangguannya tidak terlalu parah, penglihatannya masih terbilang jelas. Saat bertambah besar, rabun dekat yang terjadi dapat berkurang.

Baca juga: Waspada Gejala dan Tanda Anak Mengidap Hiperopia (Rabun Dekat)

Apakah Rabun Dekat pada Anak Termasuk Normal?

Faktanya, kelainan pada mata tersebut terbilang sangat normal pada sebagian besar anak jika gangguannya ringan. Pada kebanyakan kasus, perawatan tidak diperlukan karena anak dapat mengakomodasikan otot matanya agar mendapat fokus yang benar. Namun, jika gangguannya parah, otot-otot mata yang berguna untuk fokus tidak bekerja dengan benar dan berisiko mengalami ambliopia, yang menyebabkan hilangnya penglihatan pada anak.

Salah satu cara yang ampuh untuk mengatasi kelainan mata tersebut adalah penggunaan kacamata. Hal tersebut terjadi karena masalah pemfokusan yang disebabkan oleh rabun dekat, gangguan yang dapat menyebabkan penurunan alami terhadap kemampuan fokus mata untuk jarak dekat.

Jika kamu masih bingung tentang penyebab rabun dekat pada anak, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya mudah sekali, kamu cukup download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan sehari-hari!

Komplikasi yang Berhubungan dengan Rabun Dekat

Gangguan ini memang dapat sembuh dengan sendirinya sejalan dengan bertambahnya usia dan mata menjadi lebih matang. Walau begitu, ternyata terdapat komplikasi yang dapat terjadi pada anak-anak yang mengidap rabun dekat. Berikut beberapa komplikasi yang dapat terjadi:

  • Mata Juling

Beberapa anak yang mengidap rabun dekat mungkin saja mengalami mata juling. Kacamata yang dirancang khusus untuk mengoreksi sebagian atau semua rabun jauh dapat efektif untuk mencegah hal ini dapat terjadi.

  • Mata yang Tegang

Rabun jauh yang tidak mendapat pengobatan mampu menyebabkan mata lebih memaksakan otot-ototnya untuk mempertahankan fokus. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan mata dan sakit kepala.

Baca juga: Main Gadget Berlebihan Sebabkan Rabun Dekat pada Anak

Itulah hal-hal yang dapat menjadi penyebab rabun dekat pada anak. Memang hal ini bukan gangguan yang besar karena dapat sembuh dengan sendirinya. Walau begitu, pemeriksaan dini perlu dilakukan agar dapat mencegah terjadinya komplikasi yang berbahaya.

 

Referensi:
Iscreenvision. Diakses pada 2020. Hyperopia Faqs
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Farsightedness

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan