Inilah Perbedaan Radang Tenggorokan Akibat Virus dan Bakteri

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 Juli 2021

"Radang tenggorokan merupakan kondisi yang ditandai dengan rasa nyeri, tidak nyaman, atau kering pada tenggorokan. Hubungi dokter di Halodoc untuk penanganan lebih lanjut."

Inilah Perbedaan Radang Tenggorokan Akibat Virus dan BakteriInilah Perbedaan Radang Tenggorokan Akibat Virus dan Bakteri


Halodoc, Jakarta – Radang tenggorokan memiliki nama medis, yaitu faringitis. Gejalanya muncul mirip dengan penyakit pilek atau flu. Jika disebabkan oleh virus, gejala dapat sembuh dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu.

Jika bakteri yang menjadi penyebabnya, kamu bisa mengonsumsi obat antibiotik untuk mempercepat proses penyembuhan. Penyakit ini umum terjadi pada anak berusia 5–15 tahun.

Jika kamu masih bingung dengan perbedaannya, berikut ini gejala radang tenggorokan akibat virus maupun bakteri.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Bedanya Radang Amandel dan Radang Tenggorokan

Radang Tenggorokan Akibat Virus

Radang tenggorokan akibat virus terjadi akibat infeksi virus influenza, rhinovirus, dan Epstein-Barr.

Masa inkubasi virus adalah 2–5 hari setelah seseorang terpapar virus. Jika radang tenggorokan akibat virus terjadi, berikut ini beberapa gejala yang perlu kamu waspadai:

  • Sakit tenggorokan;
  • Gatal tenggorokan;
  • Kesulitan menelan;
  • Demam;
  • Sakit kepala;
  • Pegal linu;
  • Mual dan muntah;
  • Pembengkakan di leher bagian depan;
  • Batuk-batuk;
  • Bersin-bersin;
  • Suara serak.

Virus penyebab radang tenggorokan juga bisa menginfeksi amandel. Jika kondisi tersebut terjadi, maka pengidap akan mengalami peradangan atau pembengkakan pada amandel.

Baca juga: Alergi Bisa Sebabkan Sakit Tenggorokan pada Anak

Radang Tenggorokan Akibat Bakteri

Radang tenggorokan akibat virus memang lebih sering terjadi ketimbang radang tenggorokan akibat bakteri. Jenis bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan adalah Streptococcus. Jika terinfeksi, kasusnya bisa lebih serius dari terinfeksi virus, sehingga pengobatan menggunakan antibiotik dibutuhkan. Sama halnya dengan radang tenggorokan akibat virus, radang tenggorokan akibat bakteri juga dapat memicu peradangan dan pembengkakan pada amandel.

Jika infeksi bakteri menyebar ke organ lain dalam tubuh, maka komplikasi berupa peradangan pada ginjal bisa saja terjadi. Gejala radang tenggorokan akibat bakteri umumnya berupa sakit tenggorokan yang disertai dengan rasa gatal, dan kering. Gejala biasanya berlangsung lebih lama dibandingkan radang tenggorokan akibat virus. Jika radang tenggorokan akibat virus mengalami gejala batuk, pengidap radang tenggorokan karena bakteri tidak mengalaminya.

Selain sakit tenggorokan yang disertai dengan rasa gatal, dan kering, berikut ini sejumlah gejala radang tenggorokan akibat bakteri:

  • Kesulitan bernapas;
  • Kesulitan menelan;
  • Terlihat lapisan berwarna putih di bagian amandel;
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher;
  • Demam tinggi di atas 38 derajat Celsius;
  • Muncul ruam kulit.

Baca juga: Ini Bedanya Sakit Tenggorokan Biasa dengan Gejala Covid-19

Radang tenggorokan umumnya dapat diatasi dengan banyak minum air dan mencukupi waktu istirahat. Namun, kamu disarankan untuk mendiskusikan gejala lebih lanjut dengan dokter jika berlangsung lebih dari satu minggu.

Apalagi jika gejala disertai dengan sesak napas, kesulitan menelan, muncul ruam kulit, bahkan kesulitan untuk membuka mulut. Kamu disarankan untuk lebih waspada jika memiliki riwayat alergi, sinusitis, atau penyakit asam lambung.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Sore throat.
Go Health Urgent Care. Diakses pada 2021. Do You Have a Viral Sore Throat or Strep Throat?
WHO. Diakses pada 2021. Coronavirus disease (COVID-19): Similarities and differences with influenza.
MedicineNet. Diakses pada 2021. How Do I Know If My Sore Throat Is Viral or Bacterial?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan