Periksa Jantung, Ini Prosedur Lakukan Tes Elektrokardiogram

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   13 Desember 2019
Periksa Jantung, Ini Prosedur Lakukan Tes ElektrokardiogramPeriksa Jantung, Ini Prosedur Lakukan Tes Elektrokardiogram

Halodoc, Jakarta - Jantung adalah organ yang fungsinya cukup vital bagi tubuh manusia. Oleh karena itu, para ahli bahu membahu untuk terus mengembangkan teknologi kesehatan untuk mendeteksi dan mengobati berbagai masalah terkait jantung. Salah satu tes yang cukup umum saat pemeriksaan jantung adalah elektrokardiogram. Pernah dengar sebelumnya? Nah, berikut ulasannya!

Apa itu Tes Elektrokardiogram?

Tes elektrokardiogram biasanya dilakukan saat seseorang mengalami tanda-tanda penyakit jantung. Tes ini dilakukan tanpa sayatan, dan mencatat aktivitas listrik ticker melalui patch elektroda kecil yang ditempelkan oleh petugas medis ke area kulit dada, lengan, dan kaki. Tes ini terhitung cepat, aman, dan tidak menyakitkan.

Melalui tes ini, maka dokter mendapatkan informasi terkait kondisi jantung, yaitu: 

  • Ritme jantung;

  • Informasi apakah kamu memiliki aliran darah yang buruk ke otot jantung (iskemia);

  • Diagnosis awal serangan jantung;

  • Hal-hal yang tidak normal, seperti otot jantung menebal;

  • Mendeteksi jika ada kelainan elektrolit yang signifikan, seperti kalium tinggi atau kalsium tinggi atau rendah.

Baca juga: Tanpa Sayatan dan Aliran Listrik, Bagaimana Elektrokardiogram Dilakukan?

Bagaimana Prosedur Tes Elektrokardiogram?

Selama pemeriksaan, teknisi memasang 10 atau 12 elektroda dengan bantalan perekat ke kulit dada, lengan, dan kaki. Untuk pria, mereka perlu mencukur bulu dada untuk kelancaran pemeriksaan. Setelah itu, dimulai pengukuran aktivitas kelistrikan jantung, serta diinterpretasi oleh dokter sebagai penunjang diagnosis.

Selama dokter atau perawat menempelkan elektrode hingga hasil pemeriksaan keluar, hindari berbicara atau menggerakkan anggota tubuh. Hal tersebut bisa mengacaukan hasil tes dan membuatnya tidak akurat.

Setiap kabel elektrode tersambung ke mesin EKG dan akan merekam aktivitas kelistrikan jantung. Dokter akan menginterpretasi aktivitas kelistrikan jantung berdasarkan gelombang yang ditampilkan di layar pemantau dan akan dicetak pada kertas.

Setelah pemeriksaan elektrokardiogram (EKG), pasien diperkenankan untuk melakukan aktivitas seperti biasa, tapi tergantung pada jenis penyakit yang dialami. Orang dengan penyakit tertentu disarankan untuk membatasi beberapa jenis aktivitas agar kondisi tubuh tidak memburuk.

Dibutuhkan sekitar 10 menit untuk memasang elektroda dan menyelesaikan tes, tetapi perekaman yang sebenarnya hanya membutuhkan beberapa detik saja. Dokter kemudian menyimpan pola EKG sehingga ia dapat membandingkannya dengan tes yang didapatkan di masa yang akan datang. 

Baca juga: 5 Gangguan Kesehatan yang Didiagnosis dengan Elektrokardiogram

Adakah yang Perlu Dilakukan Sebelum Tes Elektrokardiogram?

Secara umum, sebetulnya tidak ada persiapan khusus untuk pemeriksaan elektrokardiogram (EKG). Sebab, terkadang EKG dilakukan pada keadaan gawat darurat untuk mendeteksi serangan jantung dan mengetahui kondisi kerja jantung yang mungkin menyertai penyakit lainnya.

Melansir dari Healthline, mereka yang melakukan tes ini harus menghindari minum air dingin atau berolahraga. Pasalnya, minum air dingin dapat menyebabkan perubahan pada pola listrik yang dicatat oleh tes. Olahraga dapat meningkatkan detak jantung dan memengaruhi hasil tes.

Menafsirkan Hasil Tes Elektrokardiogram

Jika EKG menunjukkan hasil normal, dokter kemungkinan tidak akan menindaklanjuti lebih jauh tentang kondisi kesehatan jantung. Jika diduga ada tanda-tanda masalah kesehatan yang serius, maka dokter akan  menghubungimu. 

Melalui Tes EKG dapat membantu dokter menentukan beberapa hal seperti: 

  • Gambaran apakah jantung berdetak terlalu kencang, terlalu lambat, atau tidak teratur;

  • Tanda jika kamu mengalami serangan jantung atau sebelumnya pernah mengalami serangan jantung;

  • Membantu diagnosis cacat jantung, termasuk jantung yang membesar, kurangnya aliran darah, atau cacat lahir;

  •  Masalah terkait dengan katup jantung;

  • Tanda apakah ada gangguan arteri, atau penyakit arteri koroner.

Baca juga: Dianggap Aman, Adakah Efek Samping dari Elektrokardiogram?

Dokter akan menggunakan hasil EKG untuk menentukan apakah ada obat atau perawatan yang dapat meningkatkan kondisi jantung. Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar tes EKG, kamu bisa langsung chat dokter spesialis jantung di aplikasi Halodoc. Dokter di Halodoc akan siaga memberikan saran kesehatan yang dibutuhkan. 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. Electrocardiogram.
American Heart Association. Diakses pada 2019. Electrocardiogram.
Web MD. Diakses pada 2019. Heart Disease and Electrocardiograms.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan