Inilah yang Menyebabkan Seseorang Terkena Pleuritis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   07 November 2018
Inilah yang Menyebabkan Seseorang Terkena PleuritisInilah yang Menyebabkan Seseorang Terkena Pleuritis

Halodoc, Jakarta - Mengalami sesak napas tak selalu berarti kamu terserang penyakit asma. Bisa jadi, kamu mengalami pleuritis, yaitu peradangan yang terjadi pada pleura yang menyebabkan kamu mengalami sesak napas luar biasa atau sering disebut nyeri pleuritis. Kondisi ini akan semakin memburuk ketika kamu bernapas.

Pleura adalah lapisan jaringan tipis berjumlah dua lapis yang memisahkan sekaligus melindungi organ paru-paru dengan dinding dada. Di antaranya keduanya, terdapat cairan pleura yang bekerja sebagai pelumas lapisan tersebut. Jika terjadi peradangan pada pleura, maka kedua lapisan ini tidak bisa mengalami pergeseran dengan baik, sehingga menimbulkan rasa sakit terutama saat kamu bersin maupun batuk.

Selain sesak napas yang luar biasa, pleuritis ditandai dengan napas tersengal, sakit, dan sesak pada dada dan terasa lunak. Rasa sakit ini sering kali memengaruhi rongga bagian depan maupun belakang, membuat kamu mungkin mengalami nyeri pada bagian bahu atau punggung. Gejala lainnya yang jarang terjadi adalah batuk dan demam.

Penyebab Pleuritis

Penyebab seseorang mengalami pleuritis atau peradangan paru ini bisa dijelaskan dalam beberapa hal, yaitu:

  • Virus Influenza

Pertama adalah virus influenza yang menyerang saluran pernapasan, dengan masa inkubasi yang terbilang singkat. Setelah terinfeksi, tubuh menunjukkan gejalanya, seperti demam, sakit kepala, bersin-bersin, dan hidung tersumbat. Meski mudah disembuhkan, kamu tidak bisa menganggap remeh virus satu ini. Pasalnya, infeksi virus influenza tingkat kronis bisa memicu terjadinya peradangan pada paru.

  • Bakteri Streptokokus

Tidak hanya virus, beberapa jenis bakteri bisa menjadi penyebab terjadinya pleuritis, salah satunya adalah bakteri streptokokus. Sifat inflamasi pada bakteri mudah menyebabkan peradangan pada bagian pleura, terlebih dengan kemampuannya beradaptasi pada lingkungan dengan atau tanpa oksigen.

Tidak hanya menyerang dewasa dan lansia, bakteri jenis ini mampu menginfeksi bayi dan anak-anak, menimbulkan jenis infeksi yang beragam, mulai dari infeksi yang sifatnya ringan hingga masuk dalam kategori berat. Bakteri ini juga bisa menginfeksi selaput otak.

  • Sepsis

Bakteri jenis Staphylococcus aureus bisa menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan bakteremia, akibat penyebarannya yang cepat menuju melalui peredaran darah. Gejala sederhananya hanya demam dan menurunnya tekanan darah. Namun, jika bakteri berhasil menginfeksi organ tubuh tertentu, seperti misalnya paru-paru, maka kamu tidak boleh menganggapnya menjadi sepele dan segera lakukan pengobatan.

  • Komplikasi

Pleuritis bisa terjadi sebagai dampak dari komplikasi akan suatu keadaan tubuh, seperti melemahnya sistem imunitas tubuh karena AIDS. Bisa juga sebaliknya, ketika tubuh memproduksi antibodi secara tidak terkendali dapat menyerang jaringan sehat pada tubuh. Kondisi ini sering terjadi pada pengidap arthritis rheumatoid dan lupus.

  • Virus Parainfluenza

Selain virus influenza, peradangan pleura bisa terjadi karena infeksi virus parainfluenza. Virus ini adalah penyebab utama anak terjangkit penyakit croup atau laringotrakeobronkitis. Gejala yang muncul adalah batuk, sesak napas, sakit tenggorokan, dan pilek, gejala mirip saat kamu terserang virus flu.

Sekarang, kamu sudah tahu apa saja yang menjadi penyebab pleuritis. Jadi, jangan anggap remeh gejala yang muncul. Supaya kamu tidak ketinggalan informasi tentang kesehatan, kamu bisa download aplikasi Halodoc. Ada banyak sekali ulasan terbaru mengenai kesehatan setiap harinya. Melalui aplikasi Halodoc, kamu juga bisa bertanya pada dokter, beli obat, dan cek lab kapan saja, di mana saja.

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan